Kualitas Aktiva Produktif Pembentukan penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

2.3 Kualitas Aktiva Produktif

Kualitas aktiva produktif banj dinilai berdasarkan kolektibilitasnya. Penetapan tingkat kolektibilita aktiva produktif pada prinsipnya didasarkan: 1. Untuk Kredit yang diberikan didasarkan pada ketepatan pembayaan kembali pkok dan bunga serta kemampuan peminjam yang ditinjau dari keadaan yang bersangkutan 2. Untuk aktiva produktif lainnya didasarkan pada tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva produktif lainnya tersebut serta tingkat penghasilannya. Oleh karena itu, maka dalam hal penilaian kolektibilitas aktiva produktif digolongkan atas empat komponen, yaitu: lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Hal ini dilakukan setelah bank tersebut melakukan judgement atas kolektibilitas aktiva produktifnya guna memperoleh keseragaman dalam pelaporan.

2.4 Pembentukan penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

Sesuai dengan SE BI No. 262BPPP tgl. 29 Mei 1993 dalam pasal ditetapkan bahwa bank wajib membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif yang cukup guna menutup resiko kemungkinan resiko kerugian. Adapun besarnya pembentukan penyisihan sekurang-kurangnya: a. 0,5 dari aktiva produktif yang tergolong lancar b. 3 dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan yang dikuasai Universitas Sumatera Utara c. 50 dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan dengan nilai agunan yang dikuasai d. 100 dari aktiva produktif yang digolongkan macet yang masih tercatat dalam pembukuan bank setelah dikurangi dengan nilai agunan yang dikuasai Sedangkan besarnya nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang pada penyisihan tersebut setinggi-tingginya: 100 dari nilai agunan yang bersifat likuid yaitu uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas, serta giro, deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan 75 dari nilai agunan lainnya atau sebesar nilai yang ditetapkan oleh perusahaan penilai. Sedangkan dalam hal-hal tertentu seperti Sertifikat Bank Indonesia SBI dan penyertaan yang dicatat dalam Equity Method tidak dimasukan dalam perhitungan penyisihan penghapusan Aktiva Produktif. Dalam beberapa kasus , jika terjadi jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dimiliki oleh bank lebih kecil daripada ketentuan yang ditetapkan tentang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang telah ditetapkan , maka jumlah kekurangan kewajiban penyediaan modal minimum. Untuk itu, perlu dilakukan beberapa langkah-langkah guna pembentukan PPAP dan penghapusan aktiva dapat dilakukan dengan baik, antara lain: a. Dalam pedoman tertulis tersebut perlu secara jelas dicantumkan pejabat berwenang melakukan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif dan penghapusbukuan aktiva yang diklasifikasikan. Universitas Sumatera Utara b. Mengadministrasikan kredit dan aktiva produktif lainnya yang telah dihapusbukuan secara teratur dan melaporkan secara berkala kepada dewan komisaris atau badan pengawas bank yang bersangkutan c. Usaha pengalihan kredit dan pencarian aktiva produktif lainnya tersebut dengan administrasi secara berkala dan teratur Besarnya dana penyisuhan penghapusan aktiva produktif yang diperbolehkan untuk dibebankan sebagai biaya menurut Keputusan Mentri Keuangan No. 959kmk.041983 yang diperbolehkan yaitu: 6 bagi bank milik Negara dan 3 bagi bank milik swasta dari rata-rata kredit yang diberikan. Oleh sebab itu apabila pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif oleh bank lebih besar dari yang diperkenankan untuk dibebankan, maka kelebihan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif tersebut harus disisihkan dari laba tehun berjalan setelah dikurangi pajak. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Assets (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Wilayah Kabupaten D

0 34 99

Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Rentabilitas Pada Bank-Bank Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2009

0 18 88

Analisis Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Kesehatan Bank pada Bank Perkreditan Rakyat di Sumatera Utara

0 49 104

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT.BANK PERKREDITAN RAKYAT MENTARI TERANG TUBAN

0 5 82

Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Syariah PD.BPRS Bekasi berdasarkan peraturan Bank

1 40 117

PENGARUH TINGKAT KESEHATAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DIKOTA SEMARANG

0 4 1

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT PT. SUKADYARINDANG Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pada Bank Perkreditan Rakyat PT. Sukadyarindang Tahun 2001 Sampai Dengan 2005.

0 3 16

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT PT. SUKADYARINDANG Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pada Bank Perkreditan Rakyat PT. Sukadyarindang Tahun 2001 Sampai Dengan 2005.

0 1 30

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL (Studi Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Tanah Datar).

0 0 6

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DILIHAT DARI ASPEK PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF, RENTABILITAS, DAN LIKUIDITAS PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BKK PURWOREJO PERIODE TAHUN 2011-2013.

0 0 123