Limbah Cair Departemen Production Planning and Inventory Control PPIC

1. Limbah Non Beta Laktam Jenis limbah non beta laktam di PT. MUTIFA ada 3 jenis yaitu:

a. Limbah Cair

Limbah cair ini berasal dari limbah produksi, limbah laboratorium, limbah domestik, dan limbah bengkel. Diagram sistem pengolahan limbah cair dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini: Oli bekas dari bengkel Limbah domestik Limbah cair produksi termasuk pembersihan daerah produksi Limbah cair laboratorium Badan Air buangan Bak Aerasi Bak Biokontrol Limbah bengkel cair kecuali oli Bak Sedimentasi Bak Penampungan Gambar 3. Diagram Sistem Pengolahan Limbah Cair di PT. MUTIFA Tolak ukur yang dipakai untuk pemantauan limbah cair adalah berdasarkan baku mutu air limbah yang diisyaratkan dalam Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51MENLH101995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri seperti yang terdapat dalam tabel 2 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Tolak Ukur Pemantauan Limbah Cair di PT. MUTIFA Parameter Formulasi Pencampuran mgL BOD Biological Oxygen Demand 75 COD Chemical Oxygen Demand 150 TSS Total Suspended Solid 75 Total-N 0 Fenol 0 pH 6,0-9,0 b. Limbah Padat Limbah padat ini berasal dari: - Bekas kemasan bahan awal bahan bakubahan kemasan seperti kertas, kotak karton, wadah kayuplastikkaca, drum, kaleng. - Buangan proses produksi seperti tepung sisa proses, produk antararuahan yang rusak atau kotor, kemasan aluminium foil, botol, dus. - Buangan bahan hasil pengujian laboratorium seperti tablet bekas pengujian kekerasan, waktu hancur, dan lain-lain. - Bahan awal dan produk jadi yang rusak. - Wadah bekas bahan produksi plastik dan tong rusak. - Limbah padat domestik. Universitas Sumatera Utara Diagram sistem pengolahan limbah padat di PT. MUTIFA dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini. Gambar 4. Diagram Sistem Pengolahan Limbah Padat di PT. MUTIFA Tolak ukur yang dipakai untuk pemantauan limbah padat adalah kualitas lingkungan atau kebersihan di dalam area industri, dimana tidak terdapat lagi limbah padat yang berserakan di pabrik. Kemasan bahan awal yang rusak Dust Collector Debu Produksi Vacum Cleaner Debu Lantai Limbah Domestik Incenerator Bahan baku, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi TongKarton yang rusak Aluminum foil, botol, pot plastik yang rusak atau sisa cetakan lama Pembuangan terakhir milik PEMDA Kertas karton, plastik tanpa label pabrik, botol rusak Dijual Universitas Sumatera Utara c. Limbah udara Limbah udara ini berasal dari: 1. Gas, uap dan asap - Bahan kimia reagensia. - Bahan baku seperti ammonia liquid, alkohol, dan lain-lain. - Proses produksi seperti metilen klorida dari proses coating. - Pembakaran zat padat. - Asap pembakaran sampah 2. Debu produksi. Tolak ukur yang dipakai untuk pamantauan limbah udara adalah kualitas udara di dalam dan di luar lingkungan pabrik, meliputi kadar H 2 S, NH 2 , SO 2 , CO, NO 2 . Sistem penanggulangan limbah udara antara lain tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Sistem Penanggulangan Limbah Udara di PT. MUTIFA Jenis Cara Pengendalian 1. Bahan kimiareagensia laboratorium 2. Asap pembakaran sampah 3. Uap solven 4. Debu Produksi 1. Lemari asam 2. Incenerator cerobong tinggi 3. Exhaust fan 4. Pemasangan dust collector d. Limbah Suara Limbah suara ini berasal dari mesin produksi, genset, mesin sistem penunjang AHU, mesin boiler. Cara pengendalian limbah suara ini dapat diatasi dengan menggunakan ear insert oleh pekerja. Tolak ukur yang digunakan untuk pemantauan limbah suara adalah angka kebisingan dan getaran di dalam dan di luar area pabrik yang Universitas Sumatera Utara diukur sesuai dengan angka kebisingan maksimum 65 dB dan getaran maksimum 7,5 Hz.

2. Limbah Beta Laktam