Sistem Perlindungan Dana Nasabah Bank oleh Lembaga Penjamin Simpanan

c. 1 satu orang dari unsur pimpinan Bank Indonesia yang ditunjuk oleh pimpinan Bank Indonesia; d. 3 tiga orang anggota yang berasal dari dalam danatau dari luar LPS. Kemudian dalam pasal 66 dinyatakan: 1 Salah seorang dari anggota Dewan Komisioner sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf d, ditetapkan oleh Presiden sebagai Ketua Dewan Komisioner. 2 Salah seorang dari anggota Dewan Komisioner sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf d yang bukan Ketua Dewan Komisioner, ditetapkan oleh Presiden sebagai Kepala eksekutif . Dengan demikian baik Ketua Dewan Komisioner maupun Kepala Eksekutif ditetapkan oleh Presiden.

D. Sistem Perlindungan Dana Nasabah Bank oleh Lembaga Penjamin Simpanan

Sebelum sistem penjaminan melalui LPS berlaku, penjaminan dilakukan oleh pemerintah melalui sistem blanket guarantee. Keberadaan LPS akan menggantikan skim blanket guarantee yang dipandang terlalu luas karena menjamin seluruh simapanan nasabah bank, sehingga disatu sisi “meninabobokan bank” dan disisi lain membebani pemerintah. Oleh sebab itu skim penjamin simpanan yang berlaku oleh LPS menjadi lebih focus, spesifik, dan mengikuti tatanan program penjaminan simpanan yang berlaku secara universal di berbagai negara. Universitas Sumatera Utara Perbedaan sistem blanket guarantee dengan skim penjaminan oleh LPS adalah dalam jumlah simpanan yang dijamin. Enam bulan pertama sejak LPS berdiri yaitu sampai Maret 2006 yang dijamin adalah seluruh simpanan, enam bulan berikutnya September 2006 jumlah simpanan yang dijamin paling tinggi adalah Rp 5.000.000.000,-, dan menjadi Rp 1.000.000.000,- pada Maret 2007. Terhitung mulai april 2007 jumlah simpanan yang dijamin paling tinggi adalah Rp 100.000.000,- untuk setiap nasabah bank. Dan sejak 13 Oktober 2008, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling banyak sebesar Rp 2.000.000.000,-. Adapun simpanan yang dijamin LPS adalah: 62 1. Simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. 2. Simpanan nasabah Bank berdasarkan Prinsip Syariah yang dijamin meliputi: a. Giro berdasarkan Prinsip Wadiah; b. Tabungan berdasarkan Prinsip Wadiah; c. Tabungan berdasarkan Prinsip Mudharabah muthlaqah atau Prinsip Mudharabah muqayyadah yang risikonya ditanggung oleh bank; d. Deposito berdasarkan Prinsip Mudharabah muthlaqah atau Prinsip 62 www.lps.go.id, diakses tanggal 26 February 2010 Universitas Sumatera Utara Mudharabah muqayyadah yang risikonya ditanggung oleh bank; danatau e. Simpanan berdasarkan Prinsip Syariah lainnya yang ditetapkan oleh LPS setelah mendapat pertimbangan LPP. 3. Simpanan yang dijamin merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat, termasuk yang berasal dari bank lain. 4. Nilai Simpanan yang dijamin LPS mencakup saldo pada tanggal pencabutan izin usaha Bank. 5. Saldo tersebut berupa: a. Pokok ditambah bagi hasil yang telah menjadi hak nasabah, untuk Simpanan yang memiliki komponen bagi hasil yang timbul dari transaksi dengan prinsip syariah; b. Pokok ditambah bunga yang telah menjadi hak nasabah, untuk Simpanan yang memiliki komponen bunga; c. Nilai sekarang per tanggal pencabutan izin usaha dengan menggunakan tingkat diskonto yang tercatat pada bilyet, untuk Simpanan yang memiliki komponen diskonto. 6. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah hasil penjumlahan saldo seluruh rekening Simpanan nasabah pada Bank Universitas Sumatera Utara tersebut, baik rekening tunggal maupun rekening gabungan joint account; 7. Untuk rekening gabungan joint account, saldo rekening yang diperhitungkan bagi satu nasabah adalah saldo rekening gabungan tersebut yang dibagi secara prorata dengan jumlah pemilik rekening 8. Dalam hal nasabah memiliki rekening tunggal dan rekening gabungan joint account, saldo rekening yang terlebih dahulu diperhitungkan adalah saldo rekening tunggal. 9. Dalam hal nasabah memiliki rekening yang dinyatakan secara tertulis diperuntukkan bagi kepentingan pihak lain beneficiary, maka saldo rekening tersebut diperhitungkan sebagai saldo rekening pihak lain beneficiary yang bersangkutan 10 Sejak 13 Oktober 2008, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling banyak sebesar Rp 2 Milyar.

E. Lembaga Penjamin Simpanan Menurut Undang-undang No 7 Tahun 2009