Pengukuran Kelembaban Udara Pembahasan

4.2.1 Pengukuran Kelembaban Udara

Gambar 4.1 bagian a menunjukkan kontur hasil pengolahan data ketinggian dan gambar 4.1 bagian b menunjukkan kontur hasil pengolahan data kelembaban udara dengan menggunakan Software Surfer 9. Pada gambar 4.1a distribusi ketinggian dapat dilihat dari warna biru sampai kuning dengan rincian warna biru memiliki ketiggian 788 meter sampai 798 meter, warna magenta memiliki ketinggian 800 meter sampai 818 meter, dan warna kuning memilki ketinggian 820 meter sampai 828 meter. Titik penelitian 14, 15 dan 27 merupakan titik kenampakan panas bumi permukaan yaitu air panas hot spring. Titik-titik tersebut memiliki ketinggian sebesar 799 m, 801 m dan 807 m. Berdasarkan kontur distribusi ketinggian, bagian yang didominasi oleh warna magenta dan kuning adalah bagian sebelah barat yaitu disekitar titik 18, 19, 21, 20, 22, 24 dan 25 dengan ketinggian 800 meter sampai 828 meter. Distribusi nilai kelembaban udara pada setiap titik pengukuran yang berupa citra warna, dapat dilihat pada gambar 4.1b dengan bantuan Color Scale. Nilai kelembaban udara pada masing-masing titik pengukuran terdistribusi antara 74 sampai 95 yang ditandai dengan warna pink, hijau dan ungu. Warna pink memiliki nilai kelembaban udara antara 74 sampai 76, warna hijau memiliki nilai kelembaban udara antara 77 sampai 90 dan warna ungu memiliki nilai kelembaban udara antara 91 sampai 95. Kontur distribusi kelembaban udara ini lebih didomonasi oleh warna hijau dan ungu yang menunjukkan bahwa pada daerah tersebut mempunyai kelembaban udara yang tinggi yaitu antara 77 sampai 95, sedangkan disekitar titik 3, 18, 19, 20, 21 dan 24 lebih didominasi oleh warna pink dengan nilai kelembaban udara antara 74 sampai 76. Berdasarkan kontur distribusi ketinggian dan kontur distribusi kelembaban udara pada gambar 4.1 bagian a dan b, titik-titik penelitian pada daerah yang lebih tinggi sebelah selatan sampai barat mempunyai kecenderungan nilai kelembaban udara yang lebih rendah, yaitu yang ditunjukkan oleh warna pink dan hijau dengan nilai kelembaban udara antara 74 sampai 90. Titik-titik 14, 15 dan 27 memiliki nilai kelembaban udara sebesar 90, 92 dan 92. Kelembaban relatif nisbi adalah perbandingan jumlah uap air di udara dengan uap air yang terkandung di udara pada suhu yang sama. V m   4.1 Keterangan:   Kerapatan uap air Kgcm 3  m Massa uap air Kg  V Volume udara cm 3 Persamaan Gas Ideal: nRT PV  4.2 V T nR P  4.3 Keterangan:  P Tekanan udara Pa  V Volume udara m 3  n Jumlah molekul mol  R Tetapan gas umum 8.3143 J K -1 mol -1  T Temperatur K Berdasarkan persamaan Gas Ideal di atas, tekanan udara P dipengaruhi oleh kerapatan uap air  , yaitu jika tekanan udaranya rendah maka volume udara akan bertambah, karena kerapatan uap air berbanding terbalik dengan volume udara maka kerapatan uap airnya akan berkurang sehingga jika ketinggian tempat itu naik maka kelembaban udaranya akan cenderung turun. a b Gambar 4.1 a Kontur Ketinggian b Kontur Distribusi Kelembaban. Meter

4.2.2 Pengukuran Temperatur Permukaan Dangkal