4.2.2 Pengukuran Temperatur Permukaan Dangkal
Gambar 4.2 bagian a menunjukkan kontur hasil pengolahan data ketinggian dan gambar 4.2 bagian b menunjukkan kontur hasil pengolahan data
temperatur permukaan dangkal dengan menggunakan Software Surfer 9. Pada gambar 4.2a distribusi ketinggian dapat dilihat dari warna biru sampai kuning
dengan rincian warna biru memiliki ketiggian 788 meter sampai 798 meter, warna magenta memiliki ketinggian 800 meter sampai 818 meter, dan warna kuning
memilki ketinggian 820 meter sampai 828 meter. Titik penelitian 14, 15 dan 27 merupakan tempat kenampakan panas bumi permukaan yaitu air panas hot
springdengan ketinggian sebesar 799 m, 801 m dan 807 m. Berdasarkan kontur distribusi ketinggian, bagian yang didominasi oleh warna magenta dan kuning
adalah bagian sebelah barat yaitu disekitar titik 18, 19, 20, 21, 22, 24 dan 25 dengan ketinggian 800 meter sampai 828 meter.
Gambar 4.2b menunjukkan kontur distribusi temperatur permukaan dangkal yang tersebar merata pada daerah penelitian. Nilai temperatur pada
masing-masing titik pengukuran yang berupa citra warna dapat dilihat dengan menggunakan bantuan Color Scale dimana temperatur permukaan dangkal tersebut
terdistribusi antara 21°C sampai 41°C yang ditandai dengan warna kuning sampai hijau. Temperatur permukaan dangkal yang paling tinggi ditunjukkan dengan
warna hijau yaitu dengan nilai temperatur antara 36°C sampai 41°C, sedangkan warna ungu memiliki nilai temperatur permukaan dangkal antara 27°C sampai
35°C dan untuk nilai temperatur permukaan dangkal yang paling rendah ditunjukkan oleh warna kuning yaitu dengan nilai temperatur permukaan dangkal
antara 21°C sampai 26°C. Kontur hasil pengolahan data temperatur permukaan dangkal lebih didominasi oleh warna kuning dan ungu yang berarti bahwa luasan
daerah penelitian memiliki nilai temperatur permukaan dangkal yang terdistribusi antara 21°C sampai 35°C. Warna hijau yaitu yang menunjukkan nilai temperatur
permukaan dangkal tinggi hanya terdapat pada 3 titik pengukuran saja yaitu pada titik pengukuran A14, A15 dan A27 dengan nilai temperatur permukaan dangkal
pada masing-masing titik 37°C, 38°C, 40°C dengan ketinggian 799 m, 801 m dan 807 m di atas permukaan laut. Berdasarkan gambar kontur ketinggian dan kontur
distribusi temperatur permukaan dangkal, untuk titik penelitian dengan nilai ketinggian yang lebih besar sebelah selatan sampai barat, mempunyai nilai
temperatur yang lebih kecil yaitu antara 21°C sampai 33°C yang ditunjukkan dengan warna orange dan abu-abu.
Berdasarkan persamaan Gas Ideal pada persamaan 4.2, tekanan udara P dipengaruhi oleh temperatur udara T , yaitu jika tekanan udara rendah maka
temperatur udaranya akan berkurang, karena tekanan udara berbanding lurus dengan temperatur sehingga jika ketinggian tempat itu bertambah maka tekanan
udaranya akan berkurang dan temperaturnya ikut berkurang.
a b
Gambar 4.2 a Kontur Ketinggian b Kontur Distribusi Temperatur Permukaan Dangkal.
Gambar 4.3 bagian a menunjukkan kontur hasil pengolahan data kelembaban udara dan gambar 4.3 bagian b merupakan kontur hasil pengolahan
data temperatur permukaan dangkal dengan menggunakan Software Surfer 9. Nilai kelembaban udara pada masing-masing titik penelitian terdistribusi antara 74
sampai 95 yang ditunjukkan dengan warna pink, hijau dan ungu. Warna pink memiliki nilai kelembaban udara antara 74 sampai 76, warna hijau memiliki
nilai kelembaban udara antara 77 sampai 90 dan warna ungu memiliki nilai kelembaban udara antara 91 sampai 95. Distribusi temperatur permukaan
Meter °C
dangkal pada daerah penelitian terdistribusi antara 21°C sampai 41°C yang ditunjukkan dengan warna kuning, ungu dan hijau. Nilai temperatur permukaan
dangkal yang paling tinggi ditunjukkan dengan warna hiaju yaitu dengan nilai temperatur permukaan dangkal antara 36°C sampai 41°C. Warna ungu memiliki
nilai temperatur permukaan dangkal antara 27°C sampai 35°C dan untuk nilai temperatur permukaan dangkal yang paling rendah ditunjukkan oleh warna kuning
yaitu antara 21°C sampai 26°C. Pada kontur distribusi temperatur permukaan dangkal terdapat 3 titik
penelitian yang memiliki temperatur permukaan dangkal yang paling tinggi yaitu titik pengukuran 14, 15 dan 17 dengan temperatur permukaan dangkal masing-
masing 37°C, 38°C dan 40°C. Ketiga titik tersebut dapat dijadikan indikasi keberadaan area panas bumi yang didukung dengan kenampakan panas bumi
permukaan seperti air panas hot spring. Kontur distribusi temperatur permukaan dangkal yang lainnya didominasi oleh warna kuning dan ungu yang menunjukkan
nilai temperatur antara 21°C sampai 35°C. Kontur distribusi kelembaban udara ini lebih didomonasi oleh warna hijau dan ungu yang bearti bahwa pada daerah
tersebut mempunyai kelembaban udara yang cukup tinggi yaitu antara 77 sampai 95. Kontur hasil pengolahan data temperatur permukaan dangkal lebih
didominasi oleh warna kuning dan ungu yang menunjukkan luasan daerah penelitian memiliki nilai temperatur permukaan dangkal yang terdistribusi antara
21°C sampai 35°C. Hasil penelitian seperti gambar 4.3 menunjukkan daerah penelitian yang memiliki kelembaban udara tinggi, temperatur permukaan
dangkalnya juga cenderung naik.
Berdasarkan persamaan 4.1 dan 4.2, temperatur udara T dipengaruhi oleh kerapatan uap air
, yaitu jika temperatur udaranya bertambah maka volume udara akan berkurang, karena temperatur udara berbanding terbalik dengan
volume udara, maka kerapatan uap airnya juga bertambah sehingga jika kelembaban udara naik, temperatur udaranya juga akan naik.
a b
Gambar 4.3 a Kontur Distribusi Kelembaban b Kontur Distribusi Temperatur Permukaan Dangkal.
°C
40
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan