Aturan-aturan dan Sistem Pembagian Kamar

kasih sayang dari orang lain. Menurut AN dia tidak pernah diperhatikan oleh keluarganya, bahkan dia masuk ke pesantren Al ‘Ulumi saja pihak keluarganya tidak tahu karena dia masuk ke pesantren bersama dengan ZK dan orang tua ZK yang menjadi walinya. AN juga mengatakan bahwa dia merasa disayangi oleh ZK, begitu juga sebaliknya ZK merasa terlindungi oleh AN dalam hubungan AN dan ZK, AN berperan sebagai sosok laki-laki dan ZK sebagai perempuan. Secara status sosial, baik AN, ZK, IL maupun YL rata-rata berasal dari kelas menengah ke atas. Keluarga IL dan YL bahkan merupakan keluarga yang cukup terpandang di desa mereka, namun mereka mengatakan orang tua mereka terlampau sibuk untuk mencari uang sehingga cenderung mengabaikan mereka.

2. Aturan-aturan dan Sistem Pembagian Kamar

Pesantren Al ‘Ulumi memiliki aturan-aturan yang tegas yang sifatnya mengikat bagi para santriwati yang tinggal di sana. Aturan-aturan pesantren secara umum tekait dengan berbagai hal yang mengatur pola kehidupan santriwati dalam pesantren, dan mengatur unggah-ungguh serta bagaimana cara berperilaku bagi para santriwati. Selain itu, sistem pembagian kamar juga diatur dan ditetapkan oleh pihak pesantren. Di dalam penelitian ini, peneliti menemukan 2 aturan yang dianggap paling banyak memberikan kontribusi dalam memunculkan dorongan lesbian di kalangan santriwati, yakni aturan tentang konsep muhrim dan aturan tentang sistem pembagian kamar. le fa m y A b m sa k y p a Di pes etaknya ber asilitas yang Sistem mondok di yang mengh Al Qur’an da berstatus p memudahkan antriwati se kamar memi yang tinggal peruntukkan aturan bahw santren Al ‘ rsebelahan. g sangat mi Gambar 4 Sumber : m pembagia pesantren hafal Al Qu an tidak me pelajar. P n pengasuh esuai tujuan iliki aturan l di kamar t n santriwati wa setiap pen Ulumi terd Masing-ma nim, hanya 4 : kamar-k : data prime an kamar di tersebut. K ur’an, kamar enghafal, ka embagian h pesantren n awal merek yang berbe tersebut. M i mengaji nghuni kedu apat 3 kama asing kamar tersedia ka kamar santri er, 2011 atur sesuai Kamar no. r no. 2 untu amar no. 3 u kamar te dalam men ka masuk d eda yang ha Misalnya kam dan mengh ua kamar te ar bagi para r berukuran arpet dan ba iwati dengan ori 1 diperuntu uk santriwa untuk santri ersebut b ngelola dan di pesantren arus dipatuh mar no. 1 d hafal Al Q rsebut tidak a santriwati 4x4 cm 2 de antal. ientasi santr ukkan santr ati yang me iwati yang m ertujuan u n mendidik . Masing-m hi oleh santr dan no 2 ya Qur’an, mem k boleh tidu 77 yang engan riwati riwati engaji masih untuk k para masing riwati ang di miliki ur lagi mulai pukul 03.00 sampai dengan pukul 10.00 atau selama ada kegiatan pesantren bagi mereka. Sedangkan untuk kamar no. 3 yang diperuntukkan bagi santriwati yang masih sekolah, aturan kamar tersebut setiap pukul 11 malam setiap santriwati sudah harus tidur, mengingat pagi hari mereka harus sekolah. Aturan-aturan yang berbeda pada masing-masing kamar tersebut sifatnya mengikat dan wajib dipatuhi oleh para penghuni kamar tersebut. Sedangkan untuk masalah kebersihan kamar merupakan tanggung jawab masing-masing penghuni kamar dengan sistem piket harian. Kamar bagi para santriwati sangat sederhana, tidak terdapat tempat tidur atau dipan karena di pesantren Al ‘Ulumi santriwati tidur hanya beralaskan karpet dan harus membawa selimut sendiri. Fasilitas yang sangat minim ini yang sering mengakibatkan para santriwati saling berbagi selimut dan tidur berdempetan.

3. Interaksi yang Terjadi dengan Masyarakat Lingkungan di Luar