Saat ini Indonesia telah memiliki seperangkat Undang-Undang mengenai HKI, yaitu :
1. UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. 2. UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.
3. UU No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 4. UU No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
5. UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek. 6. UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
2.4.2 Penggolongan HKI
Hak Kekayaan Intelektual terdiri dari beberapa jenis. Penggolongan HKI dibagi menjadi 2 golongan besar dan dapat di lihat pada bagan 2.1
Bagan 2.1 Penggolongan HKI
HKI Hak Cipta
Hak Milik Perindustrian
Hak Cipta
Hak-hak lain yang terkait dengan Hak Cipta
1. Paten 2. Merek
3. Desain Industri 4. Rahasia Dagang
5. Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu
Berdasarkan diagram tersebut penggolongan HKI dibagi menjadi 2 yaitu hak cipta dan hak milik perindustrian. Hak cipta dalam HKI masih digolongkan
menjadi 2 jenis yaitu: 1. Hak Cipta Copy Rights
Pengertian hak cipta menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, yaitu:
“Hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaanya atau memberikan
izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan- pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku”.
Ciptaan dari seorang pencipta itu dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang antara lain dapat terdiri dari buku, program
komputer, ceramah, kuliah, pidato. 2. Hak-hak lain yang terkait dengan Hak Cipta Neighbouring Rights
Neighbouring Rights adalah sebuah ungkapan singkat untuk sebutan yang lebih panjang yang lebih tepat yakni
Rights Neighbouring on Copy rights. Terminologi lain menyebutkan bahwa
Neighboring Rights dirumuskan juga sebagai Rights Related to, or “neighbouring on” copy rights hak yang ada kaitannya, yang ada
hubungannya dengan atau “berdampingan dengan” hak cipta. Tidak ada perbedaan yang tajam antara hak cipta copy rights dengan
neighbouring rightsLindsey, 2006: 11.
Penggolongan HKI yang kedua yaitu hak milik perindustrian yang memiliki 6 jenis penggolongan lagi, yaitu:
1. Paten Paten adalah bagian dari hak kekayaan intelektual, yang dalam
kerangka ini termasuk dalam kategori hak kekayaan perindustrian. Arti paten sendiri menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001
adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri
Invensinya tersebut
atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melakukannya. 2. Merek
Pengertian merek menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001, yaitu tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa. Merek ada 2 yaitu merek dagang dan merek jasa. Penjelasan
mengenai merek dalam HKI dijelaskan lebih mendalam oleh peneliti dalam sub bab khusus pengertian merek itu sendiri, dikarenakan dalam
penelitian ini membahas tentang masalah merek. 3. Desain Industri
Pengertian mengenai desain industri dijelaskan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000, yaitu suatu kreasi tentang
bentuk, kofigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua
dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri dan kerajinan tangan.
4. Rahasia Dagang Rahasia dagang menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2000, adalah: “Informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi
dan atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha,dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia
dagang”.
Perkembangan Informasi yang sangat pesat di zaman sekarang ini, membuat perlindungan hukum bagi informasi bisnis, industri, maupun
teknologi melalui “Rahasia Dagang” sangat diperlukan. 5. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 1 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2000, sirkuit terpadu didefinisikan sebagai
suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen
tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semi
konduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik. Definisi tentang desain tata letak itu sendiri, yaitu kreasi berupa
rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai eleman, sekurang- kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian
atau semua interkoneksi dalam sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit terpadu.
2.5 Tinjauan Umum Tentang Merek