4 Daya Pembeda Daya pembeda soal dihitung dengan menggunakan rumus:
DP = Keterangan:
DP = daya pembeda BA = jumlah siswa kelompok  atas yang menjawab benar pada butir soal
BB = jumlah siswa kelompok  bawah yang menjawab salah pada butir soal JA = Jumlah siswa kelompok atas
JB = Jumlah siswa kelompok bawah Kriteria daya pembeda yang digunakan sebagai berikut:
D = negatif, soalnya tidak baik, jadi sebaiknya dibuang saja D = 0,00-0,20 : jelek
D = 0,21-0,40 : cukup D = 0,41-0,70 : baik
D = 0,71-1,00 : baik sekali Arikunto 2006 Tabel 3.4 Hasil analisis daya pembeda butir soal uji coba
Kriteria Nomor soal
Baik sekali 1, 4
Baik 2, 5, 6, 7, 10, 13, 14, 26, 27
Cukup 3, 8, 9, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 30,
31, 32, 37, 38, 40 Jelek
11, 12, 15, 18, 24, 29, 33, 34, 35, 36, 39 Tidak baik
tidak dapat dipakai 28
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 12
3.5.2 Tahap Pelaksanaan
3.5.2.1  Pada kelas eksperimen
Pelaksanaan  pembelajaran  kelas  eksperimen  dilaksanakan  selama  dua  kali pertemuan.  Pertemuan  pertama  selama  2x40  menit  dimulai  dengan  pretest
kemudian  dilanjutkan  pemberian  materi  melalui  tayangan  video  Berlatih Menggunakan  Mikroskop.  Sebelum  penayangan  video,  siswa  terlebih  dahulu
dibagikan lembar kerja.  Setelah penayangan video, siswa diminta mengisi lembar
kerja yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan seputar video. Pertemuan  kedua  kelas  eksperimen  berlangsung  selama  3x40  menit  dengan
pembelajaran praktikum pengamatan jamur mikroskopis menggunakan mikroskop. Sebelum praktikum  berlangsung, sudah  dikondisikan laboratorium untuk  kegiatan
praktikum. Diantaranya adalah mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Setelah  membagi  siswa  menjadi  empat  kelompok,  kemudian  dijelaskan
tentang  petunjuk  pengisian  lembar  kerja  siswa.  Setelah  itu,  siswa  dijelaskan  akan adanya penilaian keterampilan menggunakan mikroskop  yang diambil saat  proses
praktikum  berlangsung.  Pengambilan  nilai  tersebut  terbagi  kedalam  dua  aspek yakni  tentang  penggunaan  mikroskop  dengan  perbesaran  lemah  dan  dengan
perbedaran  kuat.  Masing-masing  aspek  terdiri  dari  penilaian  keterampilan  dalam mencari  bidang  pandang,  keterampilan  memposisikan  preparat,  hingga  mencari
dan  memfokuskan  bayangan.  Ada  16  point  yang  menjadi  penilaian.  Observer memposisikan  diri  di  tiap  kelompok  guna  mendokumentasikan  dan  menilai
keterampilan siswa. Setelah melaksanakan praktikum, siswa diminta mengisi instrumen penilaian
sikap. Ada dua instrumen yang diberikan, yakni instrumen penilaian sikap spiritual dan  sikap  sosial.  Instrumen  sikap  spiritual  diambil  dari  lembar  penilaian  diri
sedangkan  instrumen  penilaian  sikap  sosial  diambil  dari  lembar  penilaian  antar siswa.  Selanjutnya  kedua  instrumen  tersebut  digabung  dan  dibagi  dua  lalu
dikonversikan  ke  dalam  kriteria;  sangat  baik,  baik,  cukup  dan  kurang.  Setelah siswa  mengisi  lembar  penilaian  sikap,  diadakan  posttest  untuk  mengetahui  hasil
belajar selama penelitian berlangsung.
3.5.2.2  Pada kelas kontrol