Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Skala Pengukuran Variabel

34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal. Menurut Sugiyono 2008: 11 “penelitian sosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang digunakan peneliti adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Dengan demikian, peneliti akan menggunakan data-data yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia BEI dilihat melalui laporan keuangan perusahaan property dan real estate pada periode 2011-2013 yang diupdate pada www.idx.co.id .

3.3 Batasan Operasional

Pembatasan penelitian perlu dilakukan dengan tujuan agar pokok penelitian yang diteliti tidak terlalu melebar dari yang sudah ditentukan. Peneliti dalam hal ini membatasi penelitian sebagai berikut : 1. Periode penelitian adalah periode tahun 2011-2013 Universitas Sumatera Utara 35 2. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah ukuran dewan direksi, komisaris independen, proporsi komite audit, dan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan property dan real estate. 3. Periodisasi data penelitian mencakup data tahun 2011, 2012, dan 2013 yang dipandang cukup untuk analisi yang membutuhkan pengamatan yang bersifat time series dan cross section mewakili kondisi di BEI. 3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran variabel 3.4.1 Variabel Terikat Dependen Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan. Nilai perusahaan dapat dilihat dari segi analisis laporan keuangan berupa rasio keuangan dan dari segi perubahan harga saham. Pada penelitian ini, nilai perus ahaan diukur menggunakan Tobin’s Q. Jika rasio Q di atas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini akan merangsang investasi baru. Jika rasio Q di bawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik Herawaty, 2008. Penghitungan menggunakan rumus : Tobin’s Q = Tobin’s Q = Nilai perusahaan MVE = Nilai pasar ekuitas MVE = closing price saham x jumlah saham yang beredar DEBT = total kewajiban. TA = Nilai buku dari total aktiva MVE + DEBT TA Universitas Sumatera Utara 36 Jumlah komite audit independen Jumlah seluruh anggota komite audit

3.4.2 Variabel Bebas Independen

Corporate Governance adalah suatu system, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu perusahaan untuk tercapainya tujuan organisasi. Alat-alat corporate governance dalam penelitian ini terdiri atas beberapa variabel, yaitu:

1. Ukuran Dewan Direksi

Ukuran Dewan Direksi adalah jumlah ukuran dewan direksi pada sebuah perusahaan. Dimana posisi direksi ditunjuk untuk memimpin perusahaan tersebut.

2. Komisaris Independen

Komisaris independen diukur dengan jumlah komisaris independen dalam perusahaan.

3. Proporsi Komite Audit

Dalam penelitian ini keberadaan komite audit sebagai variable yang membedakan perlakuan terhadap perusahaan, dimana perbedaan perlakuan tersebut diduga akan memberikan hasil yang berbeda dengan nilai perusahaannya. Proporsi Komite audit diukur dengan menghitung jumlah anggota komite audit intdependen dibagi dengan seluruh anggota komite audit. Proporsi Komite audit = Universitas Sumatera Utara 37 4. Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility CSR yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan. Daftar pengungkapan sosial yang digunakan adalah daftar item yang mengacu pada peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Zuhron dan Putu 2003 juga Rika dan Ishlahuddin 2008 dengan empat tema yaitu kemasyarakatan, produk dan konsumen, ketenagakerjaan serta menggunakan tema lingkungan. Diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu: Score 0: Jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada daftar pertanyaan. Score 1: Jika perusahaan mengungkapkan item pada daftar pertanyaan. Pengukuran kemudian dilakukan berdasarkan indeks pengungkapan masing- masing perusahaan yang dihitung melalui jumlah item yang sesungguhnya diungkapkan perusahaan dengan jumlah semua item yang mungkin diungkapkan Bambang Suripto, 1999, yang dinotasikan dalam rumus sebagai berikut: CSD = keterangan: CSD = indeks pengungkapan perusahaan n = jumlah item pengungkapan yang dipenuhi k = jumlah semua item yang mungkin dipenuhi n k Universitas Sumatera Utara 38

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Tabel 3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukuran Dewan Direksi X 1 Dewan Direksi adalah orang-orang yang memimpin sebuah perusahaan dimana tentunya keberadaan direksi tersebut akan menentukan seberapa besar nilai perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi. UDD = Total Anggota dewan direksi suatu perusahaan Rasio IndependenK omisaris Independen X 2 Komisaris yang tidak mempunyai kepentingan dalam internal perusahaan. Jumlah komisaris independen Total anggota komisaris Rasio IndependenK omite Audit X 3 Komite audit sebagai variabel yang memebedakan perlakuan terhadap perusahaan, dimana perbedaan perlakuan tersebut iduga akan memberikan hasil berbeda pada nilai perusahaan Jumlah komite audit independen Jumlah seluruh anggota komite audit Rasio Independen CSR X 4 Pengukuran dilakukan berdasarkan indeks pengungkapan masing-masing perusahaan yang dihitung melalui jumlah item yang sesungguhnya diungkapkan CSD = Rasio n k Universitas Sumatera Utara 39 perusahaan dengan jumlah semua item yang mungkin diungkapkan Dependen Nilai Perusahaan Y Kesejahteraan pemegang saham suatu perusahaan dapat dilihat dari nilai perusahaan tersebut. Nilai perusahaan diukur dari nilai pasaar wajar dari harga saham. Q = Market value of equity + Book value of debt Book value of total assets Rasio

3.6 Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 93

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variable Permoderasi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013

1 69 88

PENGARUH PROFITABILITAS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 5 29

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pengaruh Faktor - Faktor Good Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

2 7 19

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

1 1 35

Pengaruh Good Corporate Governance & Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate & Property pada BEI 2011-2013

0 0 10

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan - Pengaruh Good Corporate Governance & Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate & Property pada BEI 2011-2013

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Good Corporate Governance & Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate & Property pada BEI 2011-2013

0 0 8

Pengaruh Good Corporate Governance & Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate & Property pada BEI 2011-2013

0 0 13