57 should look up the exact acceptable values in Durbin and Watsons 1951
original paper. As very conservative rule of thumb, values less then 1 or greater than 3 are definitely cause for concern; however, values closer to 2
may stil be problematic depending on your sample and model. ”
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi
Sumber: hasil olahan software SPSS 17
Berdasarkan Tabel 4.5, nilai dari statistik Durbin-Watson adalah 1,551. Perhatikan bahwa karena nilai statistik Durbin-Watson terletak di
antara 1 dan 3, maka asumsi non-autokorelasi terpenuhi. Dengan kata lain, tidak terjadi gejala autokorelasi yang tinggi pada residual.
4.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2011:139 uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Supranto 2005:57 mengartikan homoskedastisitas sebagai varians kesalahan
pengganggu untuk setiap pengamatan
adalah sama, sedangkan heteroskedastisitas adalah sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
58 Model regresi yang baik adalah yang homoskesdasitas atau tidak
terjadi heterokesdatisitas. Apabila terjadi heteroskedastisitas, estimator- estimator yang dihasilkan dengan metode OLS ordinary least square tidak
lagi memiliki sifat varians yang minimum atau efisien. Dalam keadaan heteroskedastisitas, ketika tetap menggunakan metode OLS yang biasa
usual OLS formulas, maka uji t dan uji F dapat memberikan kesimpulan yang salah Gujarati, 2003:428.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID
pada sumbu Y, dan ZPRED pada sumbu X. Field, 2009:230, Ghozali, 2011:139. Field 2009:248, Ghozali, 2011:139 menyatakan dasar analisis
adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
61 variabel bebas secara bersamaan atau simultan mempengaruhi variabel Nilai
Perusahaan. Berikut perumusan hipotesisnya. �
� Pada hipotesis nol, yakni
� berarti
seluruh variabel bebas secara bersamaan atau simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap variabel Nilai Perusahaan
pada tingkat signifikansi 5. Sedangkan hipotesis alternatif menyatakan paling tidak terdapat satu variabel bebas yang pengaruhnya signifikan secara
statistik terhadap Nilai Perusahaan pada tingkat signifikansi 5. Metode pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan
dengan membandingkan nilai probabilitas dengan nilai tingkat
signifikansi, yakni . Jika nilai probabilitas tingkat signifikansi yang
digunakan, dalam penelitian ini , maka dapat disimpulkan bahwa
seluruh variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel tak bebas. Jika nilai probabilitas
tingkat signifikansi , maka dapat disimpulkan bahwa paling tidak terdapat satu variabel bebas yang
mempengaruhi variabel Nilai Perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
64 nilai kritis
, yakni 2,49, maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari variabel
bebas signifikan secara statistik
4.3.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Individu Uji t