44
ataupun secara kualitatif Azwar, 2003 : 59. Variabel adalah konsep yang memiliki bermacam-macam nilai Nazir, 1999 : 149.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah locus of control .
2. Variabel terikat tergantung dalam penelitian ini adalah motivasi dan perilaku
merokok pada mahasiswa.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional dari variabel penelitian sangat penting untuk menghindari kesalahfahaman mengenai data yang akan dikumpulkan.
1. Locus of Control
Locus of Control adalah keyakinan seseorang terhadap sumber-sumber
yang mengontrol kejadian dalam kehidupannya yang dapat berasal dari dalam dirinya internal atau dari luar dirinya external yang merupakan pusat kendali
seseorang dalam berperilaku. Dalam penelitian ini kecenderungan pusat kendali individu diukur dengan
menggunakan skala locus of control . Skala ini dikembangkan dari aspek-aspek locus of control dari Rotter yang disusun oleh Levenson dalam Azwar, 1999 :
137 meliputi aspek internal dan aspek external yang terdiri powerful other dan chance.
Skala yang tinggi pada faktor internal atau faktor external menunjukkan bahwa individu memiliki kecenderungan kontrol internal atau external, sedangkan
45
skor rendah pada faktor internal atau faktor external memiliki kecenderungan rendah kontrol internal atau kontrol external.
2. Motivasi Merokok Pada Mahasiswa
Motivasi merokok pada mahasiswa adalah suatu alasan yang menggerakkan mahasiswa untuk melakukan perbuatan atau tindakan nyata yaitu
berperilaku merokok melalui aspek yang mempengaruhi dan mendorong mahasiswa untuk merokok.
Motivasi merokok mahasiswa dalam penelitian ini diungkap dengan skala berdasarkan aspek-aspek yang mempengaruhi dan mendorong perilaku merokok
yang meliputi aspek psikologis, aspek sosial, dan aspek fisiologis. Skala motivasi ini merupakan salah satu alat yang digunakan dalam penelitian ini yang ditujukan
pada mahasiswa. Skor tinggi dalam skala motivasi merokok menunjukkan bahwa
mahasiswa memiliki motivasi merokok yang tinggi, sedangkan skor rendah menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki motivasi merokok yang rendah.
3. Perilaku Merokok Pada Mahasiswa
Perilaku merokok mahasiswa merupakan suatu upaya mahasiswa yang menunjukkan seberapa banyak dan seberapa dalam daya yang dikeluarkan
seorang mahasiswa dalam melakukan suatu tindakan nyata yaitu membakar rokok yang terbuat dari tembakau dan terbungkus kertas kemudian menghisap asapnya.
46
Perilaku merokok dalam penelitian ini diungkap dengan menggunakan angket berdasarkan aspek-aspek perilaku secara keseluruhan yang meliputi
frekuensi, intensitas dan lamanya berlangsung. Skor tinggi pada angket perilaku merokok ini menunjukkan bahwa
mahasiswa memiliki perilaku merokok yang tinggi, sedangkan skor rendah menunjukkan perilaku merokok yang rendah.
D. Subjek penelitian