Frekuensi Merokok Intensitas Merokok Lama Berlangsung Merokok

76 Berdasarkan hasil pengisian angket dan kriteria di atas, dapat digolongkan perilaku merokok dari 80 mahasiswa yang diteliti seperti pada tabel berikut. Tabel 4.8 Perilaku Merokok Mahasiswa UNNES Interval skor Kriteria Internal LOC External LOC f f 108 X Tinggi 6 14.6 3 7.7 72 X 108 Sedang 28 68.3 30 76.9 X 72 Rendah 7 17.1 6 15.4 Jumlah 41 100 39 100 Terlihat pada tabel di atas dari 41 mahasiswa yang mempunyai internal locus of control, terdapat 28 mahasiswa atau 68,3 mempunyai perilaku merokok dalam kategori sedang, selebihnya 14,6 dalam kategori tinggi dan 17,1 dalam kategori rendah. Dari 39 mahasiswa yang mempunyai external locus of control terdapat 30 mahasiswa atau 76,9 mempunyai perilaku merokok yang sedang, 7,7 dalam kategori tinggi dan 15,4 dalam kategori rendah. Dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa pada mahasiswa yang mempunyai internal locus of control dan external locus of control tingkat frekuensi, intensitas dan lama berlangsung merokok dalam kategori sedang.

a. Frekuensi Merokok

Data tentang frekuensi merokok pada mahasiswa UNNES dapat dilihat pada tabel berikut. 77 Tabel 4.9 Frekuensi Merokok Mahasiswa UNNES Interval skor Kriteria Internal LOC External LOC f f 42 X Tinggi 27 65.9 22 56.4 28 X 42 Sedang 12 29.3 14 35.9 X 28 Rendah 2 4.9 3 7.7 Jumlah 41 100 39 100 Terlihat pada tabel di atas dari 41 mahasiswa yang mempunyai internal locus of control, terdapat 27 mahasiswa atau 65,9 mempunyai frekuensi merokok yang tinggi, selebihnya 29,3 dalam kategori sedang dan 4,9 dalam rendah. Dari 39 mahasiswa yang mempunyai external locus of control terdapat 22 mahasiswa atau 56,4 mempunyai frekuensi merokok yang tinggi, selebihnya 35,9 dalam kategori sedang dan 7,7 dalam kategori rendah. Dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa pada mahasiswa yang mempunyai internal locus of control maupun external locus of control cenderung mempunyai frekuensi merokok tinggi .

b. Intensitas Merokok

Data tentang intensitas merokok pada mahasiswa yang mempunyai internal locus of control dan external locus of control dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10 Intensitas Merokok Mahasiswa UNNES Interval skor Kriteria Internal LOC External LOC f f 45 X Tinggi 0.0 1 2.6 30 X 45 Sedang 23 56.1 17 43.6 X 30 Rendah 18 43.9 21 53.8 Jumlah 41 100 39 100 78 Terlihat pada tabel di atas dari 41 mahasiswa yang mempunyai internal locus of control, terdapat 23 mahasiswa atau 56,1 mempunyai intensitas merokok yang sedang, selebihnya 43,9 dalam kategori rendah. Dari 39 mahasiswa yang mempunyai locus of control eksternal terdapat 21 mahasiswa atau 53,8 mempunyai intensitas merokok yang rendah, selebihnya 43,6 dalam kategori sedang dan 2,6 dalam kategori tinggi. Dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa pada mahasiswa yang mempunyai internal locus of control mempunyai intensitas merokok yang sedang dan external locus of control cenderung mempunyai intensitas merokok yang rendah.

c. Lama Berlangsung Merokok

Data tentang lama berlangsung merokok pada mahasiswa yang mempunyai internal locus of control dan external locus of control dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.11 Lama Merokok Mahasiswa UNNES Interval skor Kriteria Internal LOC External LOC f f 21 X Tinggi 17 41.5 16 41.0 14 X 21 Sedang 22 53.7 21 53.8 X 14 Rendah 2 4.9 2 5.1 Jumlah 41 100 39 100 Terlihat pada tabel di atas dari 41 mahasiswa yang mempunyai internal locus of control, terdapat 22 mahasiswa atau 53,7 lama merokoknya dalam kategori sedang, selebihnya 41,5 dalam kategori tinggi dan 4,9 rendah. Dari 39 mahasiswa yang mempunyai external locus of control terdapat 21 mahasiswa 79 atau 53,8 lama merokoknya termasuk sedang, selebihnya 41 dalam kategori tinggi dan 5,1 dalam kategori rendah. Dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa pada mahasiswa yang mempunyai internal locus of control maupun external locus of control lama merokoknya cenderung sedang.

E. Uji Hipotesis

1. Uji Normalitas

Sebelum hipotesis yang menyatakan ada perbedaan motivasi merokok dan perilaku merokok antara mahasiswa dengan internal locus of control dan mahasiswa dengan external locus of control, dilakukan uji kenormalan data. Apabila data berdistribusi normal maka pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik yaitu uji t, sebaliknya apabila tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis menggunakan statistik nonparametrik yaitu Uji U Mann Whitney. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Lilefors dengan bantuan program SPSS release 11.0. Apabila hasil pengujiannya diperoleh p value 0,05, yang berarti pada taraf signifikansi 5 data berdistribusi normal. Tabel 4.12 Uji Normalitas Data Locus of control Lo Dk p value Kriteria Motivasi merokok Internal 0.100 41 0.20 Normal External 0.112 39 0.20 Normal Perilaku merokok Internal 0.220 41 0.00 Tidak normal External 0.104 39 0.20 Normal Hasil uji normalitas di atas diperoleh nilai p value untuk data motivasi merokok untuk internal locus of control dan external locus of control serta perilaku