Kelangsungan hidup Respons makan

3.1.3 Uji in vivo

3.1.3.1 Kelangsungan hidup

Kelangsungan hidup ikan dihitung pada akhir pengamatan setelah ikan diinfeksi A. hydrophila. Kelangsungan hidup ikan pada akhir perlakuan dapat dilihat pada Gambar 5. 20 40 60 80 100 120 K- K+ A B C Ke langsungan Hidup Perlakuan 93,33±11,54 73,33±30,55 100±0,00 26,67±11,54 26,67±11,54 Series1 Keterangan: K - = kontrol negatif, K + = kontrol positif, A = 21 hari, B = 14 hari, C = 7 hari Gambar 5. Kelangsungan hidup ikan lele pada akhir perlakuan. Kelangsungan hidup paling tinggi adalah perlakuan K - sebesar 100±0,00. Sedangkan kelangsungan hidup terendah adalah perlakuan K + dan perlakuan C 7 hari sebesar 26,67±11,54. 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Kematian Ikan ekor Hari ke K+ A B C Keterangan: K + = kontrol positif, A = 21 hari, B = 14 hari, C = 7 hari Gambar 6. Jumlah kematian ikan per hari pasca infeksi. Kematian ikan mulai terjadi pada hari pertama pasca infeksi, yaitu pada ikan uji perlakuan B sebanyak 3 ekor dan perlakuan C sebanyak 1 ekor. Kematian 11 tertinggi terjadi pada perlakuan C sebanyak 6 ekor pada hari ke-2. Setelah hari ke 7 hingga hari terakhir pengamatan tidak terjadi kematian ikan.

3.1.3.2 Respons makan

Respons makan ikan diamati sebelum dan sesudah infeksi. Respons makan ikan sebelum infeksi diamati selama 21 hari. Nafsu makan ikan mengalami penurunan ketika ikan diberi pakan uji. Rata-rata ikan perlakuan A, B dan C memerlukan waktu 3-4 hari untuk dapat beradaptasi terhadap pergantian pakan dari pakan komersil ke pakan uji. Setelah beradaptasi, ikan perlakuan A, B, dan C dapat merespons dengan baik pakan yang diberikan. Setelah infeksi, pengamatan respons makan ikan dilakukan selama 10 hari. Respons makan ikan meningkat seiring bertambahnya hari pasca infeksi. Jumlah pakan yang dihabiskan sebelum dan sesudah infeksi pada setiap perlakuan, dan parameter uji lainnya, yaitu kelangsungan hidup dan pertumbuhan relatif dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Parameter uji sebelum dan sesudah infeksi Parameter Uji Lama pemberian pakan fitofarmaka meniran + bawang putih Kontrol + 0 hari Kontrol – 0 hari A 21 hari B 14 hari C 7 hari Sebelum infeksi Konsumsi pakan total g 38,61±2,00 bc 39,59±0,64 c 36,80±0,88 abc 35,07±2,35 a 35,89±1.86 ab Pertumbuhan relatif 27,43±2,06

Dokumen yang terkait

Penggunaan Kitosan Untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila Pada Ikan Lele Dumbo Clarias Sp.

0 11 11

Efektivitas Campuran Meniran Phyllanthus niruri dan Bawang Putih Allium sativum dalam Pakan untuk Pengendalian Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp.

1 18 84

Potensi Jeruk Nipis Citrus aurantifolia untuk Pencegahan dan Pengobatan Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp.

0 28 78

Efektivitas ekstrak lidah buaya Aloe vera untuk pengobatan infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp. melalui pakan

1 8 67

Efektivitas campuran bubuk meniran Phyllanthu niruri dan bawang putih Allium sativum dalam pakan untuk pengobatan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.

0 2 54

Efektivitas fitofarmaka dalam pakan untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.

1 9 58

Efektivitas Pengendalian Penyakit Bakterial pada Pembesaran Ikan Lele Clarias sp. dengan Pakan yang Mengandung Bawang Putih dan Meniran

3 27 76

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MENIRAN (Phyllanthus niruri) SECARA SUNTIKAN UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI BAKTERI (Aeromonas hydrophila) PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) - repository perpustakaan

0 0 16

PENGARUH PEMBERIAN BAWANG PUTIH (Allium sativum) PADA PAKAN SEBAGAI IMUNOSTIMULAN UNTUK MENINGKATKAN RESPONS IMUN NON SPESIFIK IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

0 0 15

PENGARUH PEMBERIAN BAWANG PUTIH (Allium sativum) PADA PAKAN SEBAGAI IMUNOSTIMULAN UNTUK MENINGKATKAN RESPONS IMUN NON SPESIFIK IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) - repository perpustakaan

0 0 6