Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa total biaya produksi pemeliharaan kambing peranakan etawa PE selama penelitian menunjukkan perbedaan besar dimana rataan total
biaya produksi tertinggi terdapat pada P2 sebesar Rp.1.445.802,88dan yang terendah pada P0 sebesar Rp. 12.600.068,93. Hal ini dikarenakan P0 hanya mengkonsumsi daun singkong saja
dan P2 mengkonsumsi daun singkong dan konsentrat.
2. Total Hasil Produksi
Total hasil produksi atau total penerimaan yaitu seluruh produk yang dihasilkan dalam kegiatan ekonomi yang diperoleh dengan cara menghitung harga jual susu kambing PE
penjualan kotoran kambing PE dan penjualan urin kambing PE.
2.1 Hasil penjualan susu, urin dan feses
Hasil penjualan susu diperoleh dari harga jual susu x jumlah produksi susu L. Harga pada waktu penjualan yaitu sebesar Rp. 50.000L. Total produksi susu P0 23,105L, P1
29,260L, P2 33,315L. Maka harga jual seluruh susu adalah Rp. 4.284.000,00
.
Hasil produksi susu yang diperoleh dapat dilihat pada lampiran
.
Penjualan feses kambing diperoleh dari harga jual feses kambing perkilogram dikali dengan jumlah feses selama penelititan.
Total feseskg P0 90, P2 104,7, P3 105,7. Harga penjualan yaitu sebesar Rp. 200kg feses dalam keadaan basah.
Penjualan urin kambing diperoleh dari harga jual urin kambing per liternya dikali dengan jumlah urin selama penelititan. Total urin yang dipeolehLiter P0 200,1L, P1
211,6L, P2 216,3L. Harga penjualan yaitu sebesarRp.2.000L urin kambing Tabel 8. Produksi susu, feses,dan urin kambing tiap tiap level perlakuanminggu.
Perlakuan Susu
L Feses
Kg Urin
L P0
23,105 90,0
200,1 P1
29,260 104,7
211,6 P2
33,315 105,7
216,3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Hasil penjualan susu, feses,dan urin kambing tiap tiap level perlakuan selama penelitian Rp minggu
Perlakuan Susu
Rp Feses
Rp Urin
Rp Total
Rp P0
1.163.000 21.280
38.820 1.223.100
P1 1.455.250
20.940 42.320
1.516.930 P2
1.665.750 21.140
43.260 1.730.150
Total 4.284.000
63.360 124.400
4.470.180
2.4 Total Hasil Produksi
Total hasil produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh hasil produksi seperti diatas.Pada gambar di dibawah ini dapat dilihat bahwa rataan total hasil produksi
pemeliharaan kambing PE selama penelitian menunjukkan perbedaaan yang besar dimana rataan hasil pendapatan tertinggi terdapat pada P2 yaitu sebesar Rp. 1.730.150yang terendah
pada P0 yaitu sebesar Rp. 1.223.100,- Hal ini terjadi karena pergantian musim yaitu dari musim panas ke musim hujan, dan juga dikarena suhu dan musim sangat mempengaruhi
nafsu makan kambing dan hal itu dapat menurunkan produksi susu sehingga terdapat perbedaan produksi susu dan disebabkan pemberian imbangan pakan yang diberikan selama
penelitian sehingga nilai pendapatan dari penjualan susu berbeda pada setiap perlakuan dan karena disebabkan pengaruh iklim. Ini sesuai dengan pernyataan Agus 1990 yang
menyatakan bahwa, penerimaan pendapatan berasal dari penjualan barang, begitu juga pendapat dari Kadarsan 1995 yang menyatakan bahwa penerimaan perusahaan bersumber
dari pemasaran atau penjualan hasil usaha seperti panen tanaman serta hasil olahannya serta panen dari peternakan serta hasil olahannya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Total hasil produksi Rpekor
3. Analisis Laba-Rugi