3  Faktor pengalaman Pengalaman  yang  diperoleh  individu  selama  hidupnya  akan  mempengaruhi
kematangan emosinya. Pengalaman yang menyenangkan akan memberikan pengaruh yang positif terhadap individu, akan tetapi pengalaman yang tidak menyenangkan bila
selalu  terulang  dapat  memberi  pengaruh  negatif  terhadap  individu  maupun  terhadap kematangan emosi individu tersebut.
Berdasarkan  pendapat  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  faktor  yang mempengaruhi  kematangan  emosi  antara  lain  adalah  keluarga,  lingkungan,  jenis
kelamin, pengalaman, individu itu sendiri.
2.2.7  Aspek-aspek Kematangan Emosi
Menurut  Hurlock  2004:213  remaja  dikatakan  mencapai  kecerdasan  atau kematangan emosi apabila:
1  Remaja  tidak  meledakkan  emosinya  dihadapan  orang  lain  melainkan  menunggu saat  dan  tempat  yang  lebih  tepat  untuk  mengungkapkan  emosinya  dengan  cara-
cara yang lebih dapat diterima. 2  Remaja  menilai  situasi  kritis  terlebih  dahulu  sebelum  beraksi  secara  emosional,
tidak lagi bereaksi tanpa berpikir sebelumnya seperti anak-anak. 3  Remaja  yang  emosinya  matang  memberikan  reaksi  emosional  yang  stabil,  tidak
berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke suasana hati yang lain. Aspek-aspek kematangan emosi untuk dapat menentukan tingkat kematangan
emosi  yang  dimiliki  oleh  individu  dikemukakan  oleh  Soedarsono  2005:  35  yang mencakup lima aspek, antara lain sebagai berikut :
1  Kontrol emosi. Individu mampu mengontrol emosi dengan baik, walaupun dalam keadaan marah.
2  Realistis.  Individu  mampu  berpikir  realistis  dan  mampu  menerima  keadaan  atau kenyataan  diri  sendiri  dan  orang  lain,  baik  itu  kelebihan  atau  kekurangan  yang
dimiliki. 3  Tidak impulsif. Individu mampu untuk merespon stimulus yang diterima dengan
cara  berpikir  baik  serta  mampu  mengatur  pikirannya  secara  baik  pula  untuk memberikan tenggapan terhadap stimulus yang mengenainya.
4  Bersikap objektif dan mempunyai toleransi. 5  Tanggung jawab dan ketahanan menghadapi tekanan.
Berdasarkan aspek-aspek kematangan emosi yang telah diuraikan diatas maka dapat  dikemukakan  bahwa  aspek-aspek  kematangan  emosi  dapat  dikelompokkan
sebagai  berikut  :  dapat  menerima  diri  sendiri  dan  orang  lain  apa  adanya,  mampu mengontrol dan mengarahkan emosi, mampu menyikapi masalah secara positif, tidak
mudah  frustasi  terhadap  permasalahan  yang  muncul,  mempunyai  tanggung  jawab, kemandirian, dan kemampuan beradaptasi.
2.2.8  Unsur-unsur Kematangan Emosi
Menurut  Martin  dalam  Ramadhan  2013:42  kematangan  emosi  yaitu kemampuan  menerima  hal-hal  negatif  dari  lingkungan  tanpa  membalasnya  dengan
sikap  yang  negatif  pula,  melainkan  dengan  kebijakan,  maksudnya  adalah  jika seseorang  menemukan  situasi  negatif,  orang  tersebut  tidak  lantas  membalas  dengan
emosi  yang  negatif,  tetapi  ia  akan  menelaah  dan  memikirkan  reaksi  yang  akan
dikeluarkan  agar  tidak  berdampak  negatif  pula  sehingga  emosi  yang  keluar  adalah kebijakan.
Martin  dalam  Ramadhan  2013:42  mengatakan  bahwa  kematangan  emosi emotional  maturity  dibentuk  oleh  empat  unsur  diantaranya  :  1  emotional
knowledge,  yaitu  pengetahuan  yang  benar  tentang  emosi  memungkinkan  bagi  kita untuk  mengembangkan  emosi  secara  tepat;  2  emotional  spirituality,  yaitu  emosi
spiritual yang baik menghasilkan sikap dan perilaku positif dengan dasar penuh nilai keutamaan;  3  emotional  authentivity,  yaitu  seseorang  yang  memiliki  emosi  yang
otentik  tidak  takut  untuk  mengungkapkan  tentang  apa  yang  terajdi  dan  dirasakan olehnya, dan 4 emotional reconciliation, rakonsiliasi ini diperlukan supaya manusia
bisa meningkatkan kematangan emosi tanpa beban-beban emosi di masa lampau. Keempat unsur inilah  yang penting untuk menjaga kematangan emosi dalam
diri  kita.  Kehilangan  salah  satu  unsur  ini  memberikan  pengaruh  ketidakstabilan  dan menggangggu proses kematangan emosional kita.
2.3 Kuliah Kerja Nyata KKN