2.5 Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka mengenai hubungan kematangan emosi dan kemampuan bekerjasama maka dapat digambarkan dalam
kerangka berpikir sebagai berikut :
Gambar 1 Kerangka Berpikir
Mahasiswa- mahasiswi
KKN Alternatif
Tugas-tugas KKN Alternatif yaitu : 1. Mencari lokasi sendiri.
2. Dapat merancang dan melaksanakan program baik secara individual mapun kelompok dalam
membantu mengatasi permasalahan yang ada. 3. Bekerjasama dengan orang lain.
4. Mengatur diri sendiri. 5. Melatih ketrampilan bekerja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerjasama:
1. hubungan timbal-balik 2. Motivasi sosial
3. Komunikasi 4. Mengatasi konflik
5. Keragaman anggota
tim 6. Motivasi.
Aspek-aspek Kematangan Emosi:
1. Kontrol emosi 2. Realistis
3. Tidak impulsive 4. Bersikap objektif dan
mempunyai toleransi 5. Tanggung jawab, dan
ketahanan
Sebagai mahasiswa yang mempunyai kewajiban dalam menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa didalam lingkup kampus, organisasi, maupun tugas diluar kampus
harus mampu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Kemampuan bekerjasama sangat diperlukan dalam suatu kelompok. Setiap mahasiswa mempunyai kemampuan yang
berbeda-beda dalam menyelesaikan berbagai macam tugas. Kemampuan
bekerjasama yang
terbentuk dari
faktor-faktor yang
mempengaruhi kerjasama. Jika salah satu diantar faktor-faktor tersebut tidak terpenuhi maka kerjasama dalam kelompok tidak akan berjalan sesuai rencana.
Sebaliknya jika mahasiswa mampu melaksanakan tugas dan faktor-faktor kerjasama maka mereka mampu untuk menyelesaikan berbagai macam tugas yang telah
direncanakan. Sedangkan kematangan emosi dibentuk dengan aspek-aspeknya. Mahasiswa yang memilik kematangan emosi mampu untuk melakukan kerjasama
antar anggota dalam kelompoknya, dengan demikian kemampuan bekerjasama dipengaruhi oleh kematangan emosi.
2.6 Hipotesis
Berdasarkan dinamika hubungan tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “ Ada hubungan positif antara kematangan emosi dan
kemampuan bekerjasama pada mahasiswa-mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Alternatif Universitas Negeri Semarang
2015”. Semakin tinggi kematangan emosi maka kemampuan bekerjasama akan tinggi pula, dan sebaliknya. Semakin rendah
kematanagn emosi maka semakin rendah kemampuan bekerjasama.
47
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah dasar untuk melakukan sebuah penelitian dan di dalamnya terkandung alat apa yang digunakan serta bagaimana prosedur
pelaksanaanya. Metode peneltian memiliki sejumlah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk memperoleh suatu kesimpulan yang merupakan jawaban bagi
permasalahan yang diteliti. Di antara yang akan diuraikan dalam bab ini meliputi jenis dan desain penelitian, identifikasi penelitian, definisi operasional variabel,
populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Azwar 1998: 5 pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical angka
yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian yang dilakukan dalam rangka menguji hipotesis dan
menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan
kelompok atau signifikansi hubungan antar variable yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitaitf merupakan penelitian sampel besar.