BAHAN DAN METODE Gambaran Hematologi Anjing Pelacak Operasional Ras Doberman di Subdit Satwa POLRI-Depok
Gambar 9. Pengambilan darah di vena cephalica antibrachii Dunn 2007
Penghitungan Jumlah Eritrosit
Darah yang digunakan dalam penghitungan jumlah eritrosit adalah darah yang telah diberi antikoagulan heparin dalam venoject. Sampel darah dihisap
menggunakan pipet eritrosit hingga tanda tera 0.5 dengan aspirator. Ujung pipet dibersihkan dengan menggunakan tissu, lalu pengencer hayem dihisap hingga
tanda 101. Dua karakteristik penting dari larutan pengencer RBCeritrosit adalah larutan bersifat isotonik dengan sel darah merah; jika tidak keseimbangan osmotik
eritrosit akan terganggu dan bentuk dari eritrosit menjadi abnormal dan pada kasus yang parah adalah eritrosit hancurlisis. Larutan pengencer haruslah dapat
melindungi eritrosit agar tidak menyusut dan tersuspensi secara sempurna. Larutan pengencer Hayem memenuhi karakteristik-karakteristik tersebut Haen
1995. Pipet digerakkan memutar dengan membentuk angka 8 selama 3 menit. Setelah homogen, cairan yang tidak terkocok pada ujung pipet dihilangkan
dengan menempelkan ujung pipet ke kertas tissu. Setelah itu teteskan satu tetes ke dalam hemositometer, usahakan jangan sampai ada udara yang masuk. Setelah itu
dibiarkan selama beberapa saat sehingga cairan mengendap, lalu penghitungan dapat dimulai. Agar tidak terjadi penghitungan dobel maka sebaiknya
menggunakan hand counter di bawah mikroskop dengan pembesaran 45x10. Untuk menghitung eritrosit dalam hemocytometer, digunakan kotak eritrosit yang
berjumlah 25 buah dengan mengambil bagian sebagai berikut: satu kotak pojok kanan atas, satu kotak pojok kiri atas, satu kotak ditengah, satu kotak pojok kanan
bawah dan satu kotak pojok kiri bawah. Untuk membedakan kotak eritrosit dengan kotak leukosit dapat berpatokan pada tiga garis pemisah pada kotak
eritrosit serta luas kotak eritrosit yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan kotak leukosit. Setelah jumlah butir eritrosit didapatkan maka jumlahnya
dikalikan dengan 10
4
untuk mengetahui jumlah eritrosit dalam 1 mm
3
darah Anonim 2001.
Keterangan : a Jumlah eritrosit hasil penghitungan dalam hemositometer
Penghitungan Jumlah Leukosit
Sampel darah dihisap dengan menggunakan pipet leukosit hingga tanda tera 0.5 dengan aspirator. Ujung pipet dibersihkan dengan menggunakan tissu,
lalu larutan pengencer Turk yang memiliki kandungan berupa asam asetat glasial dan pewarna Gentian Violet dihisap sampai tanda 11. Kemudian pipet diputar
dengan membentuk angka 8 selama 3 menit, setelah homogen cairan yang tidak terkocok pada ujung pipet dibuang dengan menempelkan ujung pipet pada kertas
tissu. Setelah itu teteskan satu tetes ke dalam hemositometer, diusahakan jangan sampai ada udara yang masuk, dibiarkan selama beberapa saat hingga cairan
mengendap lalu penghitungan dapat dimulai. Agar tidak terjadi penghitungan yang dobel maka sebaiknya menggunakan alat bantu hand counter di bawah
mikroskop dengan pembesaran 45x10. Untuk menghitung leukosit dalam hemositometer, digunakan kotak leukosit.
Gambar 10. Kotak leukosit empat kotak pinggir; A, B, C, D Kotak eritrosit empat kotak tengah; 1, 2, 3, 4, 5
Haen 1995
Jumlah Total Eritrosit = a x 10
4
mm
3
Jumlah leukosit yang didapat dari hasil perhitungan dikalikan 50 untuk mengetahui jumlah leukosit setiap 1 mm
3
darah Anonim 2001.
Jumlah Total Leukosit = c x 50mm
3
Keterangan: c Jumlah leukosit hasil penghitungan dalam hemositometer
Penghitungan Differensiasi Leukosit
Darah yang telah disiapkan diteteskan ke atas object glassgelas objek, kemudian ditempelkan ujung gelas objek yang lain dengan membentuk sudut
kurang lebih 45 , setelah itu gelas objek didorong dengan kecepatan konstan
sehingga didapatkan ulasan yang tidak terlalu tebal. Setelah itu, ulasan yang didapat dikeringkan di udara selama beberapa menit, setelah kering dilakukan
fiksasi ulasan dalam methanol selama 5-10 menit. Setelah itu ulasan dicelupkan ke dalam pewarna giemsa selama kurang lebih 30 menit. Setelah 30 menit ulasan
diangkat dan dicuci menggunakan air yang mengalir sampai air bilasan tidak membawa warna giemsa. Kemudian dikeringkan dengan menggunakan tissu.
Penghitungan dilakukan dengan menggunakan mikroskop pembesaran 100x10 dengan minyak emersi, differensiasi leukosit dihitung dari satu lapang pandang ke
lapang pandang yang lain hingga diperoleh 100 sel differensiasi. Untuk menghindari kesalahan dalam me nghitung dapat digunakan alat Bantu hitung
differensiasi leukosit Anonim 2001.
Penghitungan Nilai Hematokrit
Pengisian pipa mikrokapiler dilakukan dengan memiringkan tabung yang berisi sampel darah dengan menempatkan ujung mikrokapiler yang bertanda
merah. Pipa diisi sampai mencapai 23 bagian kemudian ujung pipa disumbat dengan crestoseal, kemudian pipa mikrokapiler tersebut ditempatkan dalam alat
pemusing mikrosentifuse dan bagian yang tersumbat ditempatkan menjauhi alat pemusing kemudian disentrifuse selama 15 menit dengan kecepatan putaran 2500
rpm. Setelah selesai dipusing, akan terbentuk lapisan-lapisan yang terdiri atas
plasma yang jernih di bagian atas, kemudian lapisan putih abu-abu trombosit dan
leukosit dan lapisan merah yang terdiri atas eritrosit. Nilai hematokrit atau yang
disebut juga dengan Packed Cell Volume PCV dapat dibaca menggunakan
hematokrit reader Anonim 2001.
Penghitungan Kadar Hemoglobin
Metode yang digunakan untuk uji kadar hemoglobin dalam penelitian ini adalah metode Sahli. Larutan HCl 0.1 N diteteskan pada tabung sahli sampai
tanda tera 1.0 atau garis bawah, kemudian sampel darah dihisap menggunakan pipet sahli sehingga mencapai tanda tera atas 2.0 ml. Sampel darah segera
dimasukkan ke dalam tabung dan ditunggu selama 3 menit atau hingga berubah warna menjadi coklat kehitaman akibat reaksi antara HCl dengan hemoglobin
membentuk asam hematid. Setelah itu larutan ditambah dengan aquadest, teteskan sedikit demi sedikit sambil diaduk. Larutan aquadest ditambahkan hingga warna
larutan sama dengan warna standar hemoglobinometer. Nilai hemoglobin dilihat di kolom gram yang tertera pada tabung hemoglobin Anonim 2001.
Penghitungan Indeks Eritrosit MCV, MCH dan MCHC
Menurut Meyer et al 1992, MCV menunjukkan volume atau ukuran rata- rata eritrosit dalam femtoliter fL, fL = 10
-15
L. Dihitung dengan membagi volume eritrosit per liter oleh jumlah butir eritrosit per liter, menggunakan rumus
Swenson 1984: MCV dalam µ m
3
atau fl femtoliter =
PCV X 10 Jumlah eritrosit per µ l darah 10
6
dimana faktor 10 adalah untuk mengkonversi pembacaan hematokrit dalam dari volume PCV per desiliter ke volume per liter = 1000 mL.
MCH didasarkan pada perkiraan kuantitasberat hemoglobin dalam rata- rata eritrosit. MCH dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
MCH dalam µµg atau pg pikoliter = hemoglobin dalam gdl X 10
Jumlah eritrosit per µ l darah X 10
6
Sedangkan MCHC menunjukkan rata-rata konsenterasi hemoglobin per unit volume PCV, dengan satuan gram per desiliter. Dapat dihitung dari
hemoglobin dan nilai hematokrit dengan menggunakan rumus berikut: MCHC dalam gdl atau g
= hemoglobin dalam gdl X 100 PCV