Model Pembelajaran PPKn Deskripsi Teoritis 1.

nilai-nilai sosial. Jika dibandingkan dengan pendekatan perkembangan kognitif, salah satu perbedaan penting antara keduanya bahwa pendekatan analisis nilai lebih menekankan pada pembahasan masalah-masalah yang memuat nilai-nilai sosial. Adapun pendekatan perkembangan kognitif memberi penekanan pada dilema moral yang bersifat perseorangan. 5. Pendekatan klarifikasi nilai values clarification approach memberi penekanan pada usaha membantu siswa dalam mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri, untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang nilai-nilai mereka sendiri. Pendekatan ini memberi penekanan pada nilai yang sesungguhnya dimiliki oleh seseorang. Bagi penganut pendekatan ini, nilai bersifat subjektif, ditentukan oleh seseorang berdasarkan kepada berbagai latar belakang pengalamannya sendiri, tidak ditentukan oleh faktor luar, seperti agama, masyarakat, dan sebagainya. Oleh karena itu, bagi penganut pendekatan ini isi nilai tidak terlalu penting. Hal yang sangat dipentingkan dalam program pendidikan adalah mengembangkan keterampilan siswa dalam melakukan proses menilai. Ada tiga proses klarifikasi nilai menurut pendekatan ini. 6. Pendekatan pembelajaran berbuat action learning approach memberi penekanan pada usaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan perbuatan-perbuatan moral, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama dalam suatu kelompok. Menurut Elias 1989, Hersh, et. al., 1980 dan Superka, et. al. 1976, pendekatan pembelajaran berbuat diprakarsai oleh Newmann, dengan memberikan perhatian mendalam pada usaha melibatkan siswa sekolah menengah pertama dalam melakukan perubahan-perubahan sosial. Menurut Elias 1989:91, walaupun pendekatan ini berusaha juga untuk meningkatkan keterampilan “moral reasoning” dan dimensi afektif, namun tujuan yang paling penting adalah memberikan pengajaran kepada siswa, supaya mereka berkemampuan untuk mempengaruhi kebijakan umum sebagai warga dalam suatu masyarakat yang demokratis. ModePendekatan pembelajaran seperangkat nilai bertujuan untuk memberikan siswa dengan nilai yang secara sadar dipilih oleh masyarakat orang dewasa. Nilai ini ditujukan untuk menciptakan kebahagiaan individu dan kebaikan masyarakat. Guru dalam pendekatan ini berperan di dalam, menyelenggarakan nilai dan mengupayakannya sebagai bagian dari kehidupan nyata.

B. Kerangka Pikir

Setelah dilakukan penguraian terhadap beberapa pengertian dan konsep utama yang akan membatasi penelitian ini, maka kerangka pikir merupakan instrument yang memberikan penjelasan bagaimana upaya penulis memahami pokok masalah. Untuk mengetahui gambaran peranan Pendidikan Kewarganegaraan dalam menumbuhkan kesadaran siswa untuk menegakkan Hak asasi manusia, akan disajikan dalam bagan skematik berikut:

C. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang teori diatas dan kerangka pikir maka dapat diketahui bahwa : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn berperan dalam menumbuhkan kesadaran terhadap penegakkan Hak Asasi Manusia HAM bagi siswa. Peranan Pembelajaran PPKn Dalam Rangka Menumbuhkan Kesadaran Terhadap Penegakkan Hak Asasi Manusia X Indikator:

1. Pembelajaran PPKn

1. Materi Pelajaran 2. ModelPelajaran pendidikan 3. Kemampuan guru mengajar nit Kesadaran Terhadap Penegakkan Hak asasi manusia Y a. Pemahaman b. Penghargaan HAM c. Tanggung jawab

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif karena dalam penelitian ini mendeskripsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara sistematis dan faktual yang menuntut untuk segera dicari jalan keluarnya. Sejalan dengan pengertian tersebut diatas maka penggunaan penelitian metode deskriptif ini sangat cocok dalam penelitian ini karena sasaran kajian penelitian ini Peranan pembelajaran PPKn dalam ranggka menumbuhkan kesadaran siswa terhadap penegakan Hak asasi manusia HAM dimasyarakat. Jenis metode deskriptif dalam penelitian ini adalah menggunakan deskriptif kualitatif yang mengemukakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka- angka walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata dalam masyarakat

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Dalam suatu penelitian dikenal istilah populasi. Menurut Mohammad Ali 1987:64 mengatakan bahwa Populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik berupa manusia, benda, peristiwa atau berbagai gejala yang terjadi karena itu merupakan variabel yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau penunjang keberhasilan dalam penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian adalah siswa SMP Tunas Harapan Bandar Lampung kelas VII yang berjumlah 21 siswa. Tabel 3.1 Jumlah Populasi SMP Tunas Harapan Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015. Kelas Putra Putri Jumlah 7 4 6 10 Jumlah 10

C. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto Variabel adalah Objek suatu penelitian, atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel yang mernpengaruhi atau disebut juga variabel bebas X adalah Peranan pembelajaran PPkn dalam rangka menumbuhkan kesadaran terhadap penegakkan hak asasi manusia. 2. Variabel yang dipengaruhi atau disebut juga variabel terikat Y adalah Kesadaran terhadap penegakkan Hak Asasi Manusia.

Dokumen yang terkait

PERANAN PEMANFAATAN BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 25 87

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII SMP TUNAS HARAPAN BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

1 11 89

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 89

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IX SMP TUNAS HARAPAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 66

PENGARUH PEMBELAJARAN PENGAYAAN BERBENTUK TEKA-TEKI SILANG (TTS) TERHADAP KREATIVITAS SISWA KELAS VII DANVIII SMP TUNAS HARAPAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN HAK ASASI MANUSIA PADA MATA PELAJARAN PPKn DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN 2015

2 14 97

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 48 69

PENGARUH KECERDASAN INTERPERSONALTERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKn DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SEPUTIH RAMAN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 14 73

PENGARUH PARTISIPASI SISWA YANG BELUM TUNTAS DALAM PELAJARAN PPKn TERHADAP KEBERHASILAN REMEDIAL DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 15 60

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 21 95