Pengertian Pengeroyokan Tindak Pidana Pengeroyokan

26  Ayat 1 Barang siapa yang di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun enam bulan.  Ayat 2 Tersalah dihukum: 1. Dengan penjara selama-lamanya tujuh tahun, jika ia dengan sengaja merusakkan barang atau kekerasan yang dilakukannya itu menyebabkan sesuatu luka. 2. Dengan penjara selama-lamanya sembilan tahun, jika kekerasan itu menyebabkan luka berat pada tubuh. 3. Dengan penjara selama-lamanya dua belas tahun, jika kekerasan itu menyebabkan matinya orang.  Ayat 3 Pasal 89 KUHP tidak berlaku Perlu diuraikan unsur-unsur yang terdapat dalam pasal ini sebagai berikut: 1 Barangsiapa. Hal ini menunjukkan kepada orang atau pribadi sebagai pelaku. 2 Di muka umum. Perbuatan itu dilakukan di tempat dimana publik dapat melihatnya. 3 Bersama-sama, artinya dilakukan oleh sedikitdikitnya dua orang atau lebih. Arti kata bersama-sama ini menunjukkan bahwa perbuatan itu dilakukan dengan sengaja delik dolus atau memiliki tujuan yang pasti, jadi bukanlah merupakan ketidaksengajaan delik culpa. 27 4 Kekerasan, yang berarti mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani yang tidak kecil dan tidak sah. 28

2.5 Kerangka Berpikir

STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN NOMOR 133Pid.Sus2014PN.Byl TENTANG TINDAK PIDANA PENGEROYOKAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK Proses penyidikan di Kepolisian Penyidik Anak Proses Penuntutan di Kejaksaan Jaksa Anak Proses Persidangan di Pengadilan Hakim Anak Penjatuhan Putusan oleh Hakim Pertimbangan Hakim Putusan Bebas vrijsprack Putusan Lepas onslagh Putusan Tindakan Pasal 69 UU No 11 Tahun 2012 ttg SPPA Putusan Pidana veroondelling Pasal 71 UU No 11 Tahun 2012 ttg SPPA Pidana Peringatan Pasal 72 UU No 11 Tahun 2012 ttg SPPA Pidana dengan syarat Pasal 73 UU No 11 Tahun 2012 ttg SPPA Pidana Pelatihan kerja Pasal 78 UU No 11 Tahun 2012 ttg SPPA Pembinaan dalam lembaga Pasal 80 UU No 11 Tahun 2012 Pidana Penjara Pasal 81 UU No 11 Tahun 2012 ttg SPPA Penuntut Umum melakukan pengawasan Pasal 73 Ayat 7 Pembimbing Kemasyarakatan melakukan pembimbingan Pasal 73 Ayat 7 Yuridis Non Yuridis Anak melakukan tindak pidana pengeroyokan 29

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode penelitian dalam suatu penelitian ilmiah merupakan suatu faktor yang sangat penting. Suatu penelitian dapat dipercaya kebenarannya apabila menggunakan metode yang tepat sehingga akan mempermudah mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Penelitian hukum menurut Soekanto, 2014: 43 adalah “suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang mempunyai tujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu.”

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data suatu latar ilmiah, dengan menggunakan metode ilmiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara ilmiah Williams dalam Moleong, 2007: 5. Pada penelitian kualitatif ini analisis terhadap dinamika hubungan fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif merupakan metode yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati yang tidak dituangkan ke

Dokumen yang terkait

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Putusan Nomor: 791/Pid.A/2012/PN.TK)

2 26 62

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR:05/PID./2014/PT.TK.)

3 26 61

STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN NOMOR 133Pid.Sus2014PN.Byl

0 3 23

PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan Pidana Nomor: 01/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Krg).

0 3 19

SKRIPSI Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan Pidana Nomor: 01/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Krg).

0 2 13

PENDAHULUAN Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan Pidana Nomor: 01/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Krg).

0 3 16

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM DALAM KASUS Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan Hakim Dalam Kasus Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi kasus Putusan Pidana Nomor: 2/PID.SUS-Anak/2014/PN.Kln).

0 3 14

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan Hakim Dalam Kasus Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi kasus Putusan Pidana Nomor: 2/PID.SUS-Anak/2014/PN.Kln).

0 2 19

TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK TERHADAP ANAK Tindak Pidana Persetubuhan Yang Dilakukan Oleh Anak Terhadap Anak(studi terhadap putusan pengadilan negeri karanganyar No. 02/Pid.Sus-Anak/2014/PN Krg).

0 3 19

PUTUSAN HAKIM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Kasus Tindak Pidana Pencurian Sepeda Motor Putusan Nomor 12/Pid.Sus.Anak/2017/PN Pti) - Unissula Repository

0 2 13