Klasifikasi Pelabuhan Menurut bentuknya

Anisa Ammar 090406030 10

b. Fungsi Pelabuhan

Adapun fungsi pelabuhan yaitu: o Interface Pelabuhan menyediakan fasilitas dan pelayanan untuk memindahkan barang dari kapal ke darat dan sebaliknya. o Link Pelabuhan sebagai mata rantai penghubung dalam sistem transportasi. o Gateways Pelabuhan berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan bagi suatu daerah atau negara.

c. Klasifikasi Pelabuhan

Pelabuhan mempunyai beberapa cara pengklasifikasian, yaitu: 1. Klasifikasi dari segi teknis o Pelabuhan alam Pelabuhan yang terjadi dari kondisi geografis yaitu daerah yang menjorok ke dalam berupa teluk. o Pelabuhan buatan Suatu daerah perairan yang dibuat oleh manusia sedemikian rupa sehingga terlindung terhadap gangguan alam yang berasal dari laut. 2. Klasifikasi dari segi pelayanan jasa o Pelabuhan yang diusahakan Pelabuhan yang berada dalam pembinaan pemerintah yang disesuaikan dengan kondisi, potensi, serta kemampuan pengembangannya. o Pelabuhan otonom Pelabuhan yang diberi wewenang untuk mengatur dirinya sendiri sesuai dengan aturan yang ditetapkan. o Pelabuhan yang tak diusahakan Merupakan pelabuhan untuk pelayaran rakyat seperti daerah penangkapan ikan dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Anisa Ammar 090406030 11 3. Klasifikasi menurut jenis perdagangan o Pelabuhan laut Pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri dan dalam negeri. o Pelabuhan pantai Pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan dalam negeri. 4. Klasifikasi jenis kapal dan muatannya o Pelabuhan utama Merupakan pelabuhan pengirim dan pengumpul yang melayani kapal besar. o Pelabuhan cabang feeder Merupakan pelabuhan pengumpul bagi pelabuhan utama yang melayani kapal-kapal sedang dan daerah sekitarnya merupakan daerah potensial industri. o Pelabuhan ferry Pelabuhan yang sebenarnya merupakan pelabuhan ferry tetapi ada juga aktifitas cargo tradisonal 5 .

d. Komponen Pelabuhan Penumpang

1. Area Dermaga Dermaga digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang. Bentuk dermaga tergantung kegunaan pelabuhan dan kedalaman alur pelayaran, yaitu: o Memanjang: dermaga yang posisinya sejajar atau parallel dengan garis pantai terutama untuk alur pelayaran yang cukup dalam untuk kapal-kapal olah gerak manuevering ship. o Wharf: dermaga yang posisinya menjorok ke tengah laut atau tegak lurus garis pantai. Hal ini dibuat bilamana kedalaman alur perairan pelabuhan kurang dalam untuk kapal-kapal masuk dan melakukan manuevering ship. 5 Karamadibrata, Soedjono, Perencanaan Pelabuhan, Ganeca Exact, Bandung. 1985 Universitas Sumatera Utara Anisa Ammar 090406030 12 o Pier: antara dermaga dsn pantai dihubungkan dengan jembatan penghubung sebagai penerus dari pergerakan barang. 2. Bangunan Terminal Merupakan wadah prosessing penumpang dan barang bawaan yang akan embarkasi atau debarkasi dari kapal penumpang. Aktivitas pokok adalah pelayanan kepada masyaraka pemakai jasa angkutan laut. Fasilitas wadah kegiatan tersebut meliputi: o Pelayanan pra dan pasca perjalanan penumpang o Pelayanan informasi dan penjualan tiket o Pelayanan prossesing penumpang dan barang bawaan o Pelayanan penunjang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan penumpang. 3. Area Parkir Kendaraan Penumpang Untuk mewadahi kendaraan penumpang sebagai penunjang pelabuhan penumpang, baik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, parkir penumpangpengantarpenjemput, dan parkir pegawai. Guna memenuhi sasaran dan fungsinya, sebuah pelabuhan dilengkapi dengan beberapa fasilitas. Fasilitas pelabuhan terbagi atas dua, yaitu 6 : 1. Fasilitas pokok pelabuhan yang meliputi: o Perairan tempat labuh o Kolam labuh o Alih muat antar kapal o Dermaga o Terminal penumpang o Pergudangan o Lapangan penumpukan o Terminal peti kemas o Perkantoran untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan jasa o Fasilitas bunker 6 PP RI No. 70 Tahun 1996 tentang Kepelabuhan, Dephub RI hal 10 Universitas Sumatera Utara Anisa Ammar 090406030 13 o Instalasi air, listrik dan telekomunikasi o Jaringan jalan dan rel kereta api o Fasilitas pemadam kebakaran o Tempat tunggu kenderaan bermotor 2. Fasilitas penunjang pelabuhan yang meliputi: o Kawasan perkantoran untuk pengguna jasa pelabuhan o Sarana umum o Tempat penampungan limbah o Fasilitas pariwisata, pos, dan telekomunikasi o Fasilitas perhotelan dan restoran o Areal pengembangan pelabuhan o Kawasan perdagangan o Kawasan industri Berdasarkan SNI 10-4838-1998 mengenai Persyaratan Terminal Penumpang di Pelabuhan Laut, pelabuhan penumpang terdiri dari terminal penumpang domestik. Gedung terminal penumpang harus memenuhi ketentuan sebagai berikut 7 : 1. Tata ruang yang menjamin kelancaran arus naik turun penumpang, 2. Sirkulasi udara dan cahaya yang cukup, 3. Kemudahan perpindahan penumpang antarmoda, 4. Dilengkapi dengan tanda-tanda petunjuk dan tanda-tanda grafis, 5. Perbandingan yang digunakan untuk luas gedung terminal ialah 1,2 m 2 orang, 6. Secara umum dengan mempertimbangkan efisiensi perencanaan, pembangunan dan pengoperasiannya, ukuran luas terminal dibedakan menjadi: o Terminal besar ukuran 2000 m 2 dan 4000 m 2 o Terminal sedang ukuran 500 m 2 dan 1000 m 2 o Terminal kecil ukuran 300 m 2 7. Luas gedung terminal dan luas lapangan parkir diatur dengan perbandingan 1:2 8. Kegiatan angkutan penumpang dengan kendaraan darat sedapat mungkin langsung ke jalan akses yang ada. 7 SNI 10-4838-1998 Universitas Sumatera Utara Anisa Ammar 090406030 14

II.2.2. Stasiun Kereta Api

Stasiun merupakan bagian dari perkeretaapian yang memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kepada para pengguna jasa kereta api. Beberapa pengertian mengenai stasiun adalah:  Stasiun adalah kumpulan jalan kereta, gedung, dan peralatan lainnya yang merupakan kesatuan yang diperlukan buat melakukan dinas perjalanan kereta api 8 .  Stasiun adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, dimana penumpang dapat membeli karcis, menunggu kereta dan mengurus bagasinya 9 .  Stasiun adalah tempat akhir dan awal perjalanan kereta api, bukan merupakan tujuan atau awal perjalanan yang sebenarnya karena masih diperlukan moda angkutan lainya untuk sampai ke tujuan akhir 10 . Stasiun sendiri menurut Imam Subarkah 1981, memiliki jenisnya masing- masing, dengan rincian sebagai beriut:

a. Menurut bentuknya

1. Stasiun siku-siku, letak gedung stasiun adalah siku-siku dengan letak sepur-sepur yang berakhiran di stasiun tersebut. Gambar 2.1. Stasiun Siku-siku Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. 2. Stasiun paralel, gedungnya sejajar dengan sepur-sepur dan merupakan stasiun pertemuan. 8 Ir. J. Honing Ilmu Bangunan Jalan Kereta Api, Pradnya Paramita, Jakarta, 1975, hal 68 9 Subarkah, Imam, 1981 10 Warpani, Merencanakan Sistem Perangkutan, penerbit ITB, Bandung, 1990, hal. 41 Universitas Sumatera Utara Anisa Ammar 090406030 15 Gambar 2.2. Stasiun Paralel Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. 3. Stasiun pulau, posisi stasiun sejajar dengan sepur-sepur tetapi letaknya di tengah-tengah antara sepur. Gambar 2.3. Stasiun Pulau Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. 4. Stasiun semenanjung, letak gedung stasiun pada sudut dua sepur yang bergandengan. Gambar 2.4. Stasiun Semenanjung Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981.

b. Menurut jangkauuan pelayanan