Anisa Ammar 090406030 15
Gambar 2.2. Stasiun Paralel Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981.
3.  Stasiun pulau, posisi stasiun sejajar dengan sepur-sepur tetapi letaknya di tengah-tengah antara sepur.
Gambar 2.3. Stasiun Pulau Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981.
4.  Stasiun  semenanjung,  letak  gedung  stasiun  pada  sudut  dua  sepur  yang bergandengan.
Gambar 2.4. Stasiun Semenanjung Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981.
b.  Menurut jangkauuan pelayanan
1.  Stasiun jarak dekat Commuter Stasion. 2.  Stasiun jarak sedang Medium Distance Stasion.
3.  Stasiun jarak jauh Long Distance Stasion.
c.  Menurut letak
1.  Stasiun akhiran, stasiun tempat kereta api mengakhiri perjalanan. 2.  Stasiun antara, stasiun yang terletak pada jalan terusan.
3.  Stasiun pertemuan, stasiun yang menghubungkan tiga jurusan. 4.  Stasiun silang, stasiun terdapat pada dua jalur terusan.
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 16
d.  Menurut ukuran
1.  Stasiun  kecil,  di  sini  biasanya  kereta  api  ekspress  tidak  berhenti,  hanya ada dua atau tiga rel kereta api.
Gambar 2.5. Stasiun Kecil Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981.
2.  Stasiun  sedang,  disinggahi  kereta  api  ekspress,  terdapat  gudang  barang dan melayani penumpang jarak jauh.
Gambar 2.6. Stasiun Sedang Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981.
3.  Stasiun besar, melayani pemberangkatan dan pemberhentian kereta yang banyak dari berbagai jenis perjalanan, fasilitasnya lengkap dengan sistem
pengaturan yang sangat kompleks.
Gambar 2.7. Stasiun Besar Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981.
e.  Menurut posisi
1.  Ground  level  station,  bangunan  stasiun  yang  letaknya  sejajar  dengan platformperon diatas tanah.
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 17
Gambar 2.8. Ground level station Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981.
2.  Over track station, letak bangunan stasiunnya diatas platformperon.
Gambar 2.9. Over track station Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981.
3.  Under track station, letak bangunan stasiunnya di bawah peron.
Gambar 2.10. Under track station Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981.
Sedangkan menurut PT. Kereta api, stasiun digolongkandiklarifikasian dalam beberapa  kelas  yang  diputuskan  oleh  PT.  Kereta  Api  Indonesia  dengan
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 18
mempertimbangkan  nilai  bobot  stasiun.  Penilaian  bobot  stasiun  menggunakan  rumus Point Method yang terdiri dari 10 faktor penilaianklasifikasi, yaitu:
1.  Jumlah personel, 2.  Jumlah kereta api yang dilayani,
3.  Jumlah kereta api yang berhenti, 4.  Jumlah kereta api yang dilangsir,
5.  Daerah tingkat kedudukan stasiun, 6.  UPT lain disekitarnya,
7.  Potensi angkutan, 8.  Volume penumpang,
9.  Volume barang, 10. Pendapatan stasiun.
Dengan  menggunakan  kriteria-kriteria  di  atas,  stasiun  kereta  api dikelompokkan menjadi empat kelas stasiun, yaitu:
1.  Stasiun kelas besar 2.  Stasiun kelas 1
3.  Stasiun kelas 2 4.  Stasiun kelas 3
Perubahan kelas suatu stasiun diputuskan oleh Dirut PT. Kereta Api Persero dengan memperhatikan penilaian di atas dan juga memperhatikan usulan-usulan yang
disampaikan oleh pengelola stasiun serta wilayah dimana stasiun itu berada. Fasilitas stasiun kereta api umumnya terdiri atas:
  Pelataran parkir stasiun;   Tempat penjualan tiket dan loket informasi;
  Peron atau ruang tunggu;   Ruang Kepala Stasiun dan Wakil Kepala Stasiun;
  Ruang  PPKA  Pengatur  Perjalanan  Kereta  Api  beserta  peralatannya,  seperti
sinyal, wesel alat pemindah jalur, telepon, telegraf, dan lain sebagainya;   Ruang administrasi;
  Ruang Sintelis Sinyal dan Telekomunikasi, ruang genset, dan sentral sensor;
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 19
  Balai Pengobatan;   Ruang Istirahat Masinis;
  Toilet dan Musholla.
Sistem organisasi di Stasiun Kereta Api Belawan terbagi menjadi beberapa unitbidang. Berikut merupakan rinciannya :
a.  Unit Operasional Unit ini merupakan unit yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
operasioanl yang terjadi Stasiun Kereta Api Belawan. Sistem organisasinya adalah :
  Kepala Stasiun KS bertugas mengatur kelancaran operasional kereta api dan segala yang terjadi di stasiun.
  Pemimpin Perjalanan Kereta Api PPKA bertugas mengatur sinyal, keluar-masuk kereta api, keberangkatan kereta api, dan langsiran di
pelabuhan ujung baru.   Pengawas Peron PAP bertugas untuk urusan administrasi kereta api
barang, pengecekan surat-surat, pembayaran, dan membantu proses langsiran kereta api.
Diagram 2.1. Sistem Organisasi Unit Operasional Stasiun Belawan
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 20
b.  Unit Sarana Unit ini bertugas untuk segala urusan yang menyangkut tangki dan
lokomotif kereta api barang. Memastikan semua dalam kondisi baik.
Diagram 2.2. Sistem Organisasi Unit Sarana Stasiun Belawan
c.  Unit Jalan dan Jembatan JJ Unit ini bertugas untuk segala urusan yang menyangkut jalan rel. Segala
kerusakan ditangani oleh unit ini dan pengecekan keadaan rel.
d.  Unit Administrasi Unit ini bertugas dalam urusan keuangan dan laporan-laporan di stasiun.
e.  Unit Sinyal dan Telekomunikasi Sintelis Unit  ini  bertugas  untuk  segala  urusan  yang  menyangkut  tentang
persinyalan dan listrik.
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 21
f.  Unit Keamanan Pengamanan  di  Stasiun  dipegang  oleh  Polisi  Khusus  Kereta  Api
Polsuska, bekerja sama dengan kepolisian dan TNI.
g.  Unit Balai Pengobatan Sebagai  sarana  untuk  pengobatan  pekerja  maupun  pengunjung
yang menggunakan fasilitas.
II.2.3. Terminal Angkutan Umum
Beberapa pengertian mengenai stasiun adalah:
a.  Terminal  merupakan  suatu  sarana  untuk  kepentingan  angkutan  jalan  raya, guna  pengatur  kedatangan,  pemberangkatan,  dan  berpangkalnya  kendaraan
bermotor umum serta memuat dan menurunkan orang atau barang
11
. b.  Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk
mengatur  kedatangan  dan  keberangkatan,  menaikkan  dan  menurunkan  orang danatau barang, serta perpindahan moda angkutan
12
. Jadi  terminal  adalah  merupakan  komponen  transportasi  sebagai  tempat
pemberhentian bus dan angkutan umum dimana terjadi aktifitas masuk dan keluarnya penumpang atau barang menuju tujuannya.
1.  Fungsi Terminal
Adapun secara terperinci fungsi terminal bus adalah sebagai berikut:   Sebagai wadah untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang
ke dan dari kendaraan angkutan umum.
11
SK bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri, No.K1691phb 76No.82, Tahun 1979.
12
UURI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1 no. 13
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 22
  Sebagai  tempat mempertemukan  berbagai  jenis  sarana angkutan  di jalan raya  untuk  mempermudah  perpindahan  atau  pergantian  dari  satu  jenis
moda ke moda lain.   Sebagai  tempat  untuk  menampung  penumpang  dan  atau  barang  dari
waktu tiba sampai saat pemberangkatan.   Sebagai  tempat  istirahat  dan  pergantian  awak  kendaraan  yang  menurut
ukuran  waktu  dan  jarak  diharuskan  berganti  dalam  rangka  memelihara kesegaran  jasmani  demi  keamanan  dan  kesekamatan  keamanan  dan
keselamatan dijalan raya.   Sebagai  tempat  pengumpulan  data  dan  monitoring  dalam  rangka
perencanaan jalan raya, sebagai tempat pemeriksaan insedental terhadap kendaraan yang diragukan kondisi teknisnya.
2.  Klasifikasi Terminal
Terminal dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe, beikut adalah penjabarannya
13
: a. Terminal Tipe A
Berfungsi  melayani  kendaraan  umum  untuk  angkutan  antar  kota  antar propinsi,  danatau  agkutan  lintas  batas  negara,  angkutan  antar  kota
dalam propinsi, angkutan kota, dan angkutan pedesaan. b. Terminal Tipe B
Berfungsi  melayani  kendaraan  umum  untuk  angkutan  antar  kota  dalam propinsi, angkutan kota, danatau angkutan pedesaan.
c. Terminal Tipe C Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan.
13
Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995, tentag Terminal Transportasi Jalan
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 23
Beberapa klasifikasi lain menurut tujuan pelayanan adalah : a.  Terminal Sub Kota, klasifikasinya:
  Terminal yang terletak disekeliling atau pinggiran kota.   Dirancang untuk menghindari kemacetan.
  Berlokasi berdekatan dengan jaringan jalan.   Melayani  angkutan  ulang  alik,  menampung  kegiatan  angkutan  dari
daerah sub kota ke pusat kota. b.  Terminal Kota, klasifikasinya:
  Berlokasi  dalam  pusat  keramaian  kota,  karena  fungsinya  sebagai pusat  pengumpulan  dan  simpul  distribusi  penumpang  dari  dan
kebagian-bagian wilayah kota.   Dapat  berlokasi  pada  sekeliling  pusat  kota,  sebagai  penghubung
dengan lalu lintas transit cepat.   Dicirikan oleh struktur rute bus kota yang berjenis-jenis, pengoperasian
angkutan pulang-pergi.   Aksesbilitas angkuan adalah yang terpenting.
c.  Terminal Airport, klasifikasinya:   Untuk  melayani  transportasi  penumpang  pesawat  udara  dari  pusat
kota ke airport dan sebaliknya.   Mempunyai akses dengan sistem transit lokal, taksi, dan angkutan ota
lainnya.   Berorientasi  pada  keberangkatankedatangan  pesawat  udara  airport,
informasi jadwal penerbangan.   Penjualan tiket dan check-in.
  Biasanya berlokasi di pusat kota.
d.  Terminal Antar Kota, klasifikasinya:   Untuk menampung kegiatan angkutan antar kota jarak jauh dan dekat.
  Berakses langsung dengan transit lokal, taksi, dan mobil.   Mengurusi lebih banyak jumlah pergerakan angkutan.
  Terdapat  fasilitas  perbaikan  kerusakan  angkutan  karena  perjalanan
jarak jauh.
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 24
  Memiliki banyak
ruang yang
disewakan sebagai
pemasukanpendapatan terminal.   Biasanya berlokasi di pinggiran kota.
Terminal juga dapat dikelompokkan menurut: a.  Scope pelayanan
  Terminal besar Berfungsi  melayani  angkutan  umum  baik  antardalam  kota  dengan
trayek-trayek  jauh  dan  dekat,  biasanya  disediakan  fasilitas  pelengkap seperti  bensin,  bengkel,  tempat  istirahat  kendaraan,  tempat  cuci,  dan
lain-lain.   Terminal kecil
Berfungsi melayani angkutan dalam kota saja. b.  Terminal pelayanan
  Terminal pusat Merupakan  terminal  gabungan  dari  segala  jenis  angkutan  jalan  raya
dan angkutan rel.   Terminal cabang
Merupakan  terminal  yang  hanya  menaikkan  dan  menurunkan penumpang dengan cepat dan biasanya terletak di pinggiran kota.
c.  Sifat lalulintas yang dilaluinya   Terminal transit
Merupakan  terminal  yang  terdapat  diantara  dua  terminal  akhir  dan mempunyai jarak yang cukup jauh antara satu dengan lainnya.
  Terminal akhir Merupakan  terminal  yang  mempunyai  trayek-trayek  jauh  dan  pada
umumnya terdaat di kota-kota besar.
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 25
d.  Pelayanan dan jenis angkutan   Terminal penumang
Sebagai  tempat  pergantian  moda  angkutan  penumpang  serta  barang bawaan atau tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
  Terminal barang Memberikan  fasilitas  untuk  pergantian  moda  angkutan  barang  atau
tempat memuat dan membongkar barang.
3.  Sistem Pemuatan Dalam Terminal
a.  Pemuatan paralel   Membutuhkan banyak ruang.
  Bila  akan  berangkat  harus  menunggu  yang  berada  di  depannya
berangkat.   Dibutuhkan ruang sirkulasi tersendiri untuk menghubungkan.
  Cocok untuk angkutan dengan frekuensi yang tinggi.
b.  Pemuatan tegak lurus   Manuver angkutan mudah.
  Penumpang dapat langsung menuju koridor penghubung.   Penumpang dapat langsung melihat angkutan yang dituju dari koridor.
c.  Pemuatan gergaji lurus   Manuver angkutan mudah.
  Penumpang dapat langsung menuju koridor penghubung.   Penumpang melihat angkutan yang dituju dari koridor.
d.  Pemuatan gergaji melingkar   Lebih efisien, angkutan bergerak sepanjang bola melingkar.
  Ruang  yang  dibutuhkan  sedikit  pada  muka,  ruang  belakang
mempermudah pergerakan.   Penumpang  dapat  langsung  kekoridor  dan  melihat  angkutan  yang
dituju.
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 26
4.  Sistem Peron
a.  Sistem peron keliling   Sirkulasi manusia dan kendaraan sudah terpisah dan gerak angkutan
terbatas di tengah.   Pada jam sibuk mudah terjadi kekacauan sirkulasi angkutan.
  Pengembangan parkir angkutan sulit dilakukan.
b.  Sistem peron tengah   Sirkulasi manusia dan kendaraan terpisah.
  Jarak pencapaian lebih pendek.   Angkutan dapat bergerak leluasa di sekitar peron.
  Pengembangan areal terminal kearah dalam.
c.  Sistem peron paralel   Membutuhkan  ruang  tersendiri  untuk  sirkulasi  antar  peron  di  atasdi
bawah emplasment.   Pencapaian ke peron lebih pendek.
  Gerakan angkutan terbatas pada jalurnya.   Pengembangan lebih sulit dilakukan.
  Banyak  terjadi  perpotongan  sirkulasi  antara  penumpang  dengan
angkutan.
5.  Fasilitas Termial
Fasilitas  terminal  dapat  dikelompokkan  atas  fasilitas  utaama  dan  fasilitas pendukung,  semakin  besar  suatu  terminal  semakin  banyak  fasilitas  yang  bisa
disediakan. a.  Fasilitas utamaa
  Jalur pemberangkatan kendaraan umum.   Jalur kedatangan kendaraan umum.
  Tempat  parkir  kendaraan  umum  selama  menunggu  keberangkatan,
termasuk  di  dalamnya  tempat  tunggu  dan  tempat  istirahat  kendaraan umum.
  Bangunan kantor terminal.
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 27
  Tempat tunggu penumpang danatau pengantar.   Menara pengawas.
  Loket penjualan karcis.   Rambu-rambu  dan  papan  informasi,  yang  sekurang-kurangnya
memuat petunjuk jurusan, tarif, dan jadwal perjalanan.   Pelataran arkir kendaraan pengantar danatau taksi.
b.  Fasilitas penunjang   Kamar keciltoilet.
  Musholla.   Kioskantin
  Ruang engobatan.   Ruang informasi dan pengaduan.
  Wartel   Tempat penitipan barang.
  Taman.
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 28
II.3. Lokasi Proyek
Kecamatan Medan Belawan adalah salah satu dari 21 kecamatan di kota Medan, Sumatera  Utara,  Indonesia.  Kecamatan  Medan  Belawan  berbatasan  dengan  Kabupaten
Deli  Serdang  di  sebelah  barat,  Kabupaten  Deli  Serdang  di  timur,  Medan  Marelan  dan Medan Labuhan di selatan, dan Selat Malaka di utara.
Gambar 2.11. Lokasi Proyek
1.  Judul Proyek :  Pusat Transportasi Belawan
2.  Tema Proyek : Arsitektur HighTech
3.  Lokasi Proyek : Jln. Sumatera, Belawan
4.  Batas Site   Utara
: Daerah Pelabuhan   Selatan
: Gedung Polisi Perairan dan Rumah penduduk   Timur
: Rumah penduduk   Barat
: Sungai Belawan 5.  Luas Site
: ± 2.9 hektar 6.  Status Proyek
: Fiktif 7.  Pemilik Proyek
: PT. Kereta Api Medan, Dinas Perhubungan, PELINDO I
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 29
Berdasarkan  Rencana  Tata  Ruang  Kota  RTRK  Medan,  kecamatan  Medan Belawan  merupakan  daerah  yang  diperuntukan  sebagai  pusat  kegiatan  jasa  dan
perdagangan regional, pusat pelayanan transportasi, pusat kegiatan sosial-budaya, pusat kegiatan industri, dan pusat kegiatan perikanan.
Tabel 2.1. Rencana Pusat Pelayanan Kota Medan 2030
NO PUSAT
PELAYANAN FUNGSI
WILAYAH PELAYANAN A
Pusat Pelayanan Kota  di Pusat
Kota   Pusat kegiatan
perdaganganbisnis;   Pusat kegiatan jasa dan
kegiatan pemerintahan provinsi dan kota;
  Pusat pelayanan ekonomi   Kota Medan, Kec.
Medan Polonia, Kec. Medan Baru, Medan
Petisah, Kec. Medan Timur, kec.Medan Barat,
Kec. Medan Kota;
  Provinsi Sumatera Utara   Internasional
B Pusat Pelayanan
Kota  dibagian Utara
  Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional
  Pusat pelayanan transportasi;   Pusat kegiatan sosial-budaya
  Pusat kegiatan industri   Kota Medan Bagian
Utara;   Provinsi Sumatera Utara
  Regional
1 Subpusat
pelayanan kota Medan Belawan
  pusat pelayanan transportasi laut,
  pusat kegiatan bongkar muat dan impor
– ekspor,   pusat kegiatan industri, dan
  pusat kegiatan perikanan   Kec. Medan Belawan
2 Subpusat
pelayanan kota Medan Labuhan
  Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan
  Pusat pelayanan transportasi   Pusat pelayanan kesehatan
  Kec. Medan Labuhan
3 Subpusat
Pelayanan kota Medan Maimun
  Pusat kegiatan Jasa dan perdagangan
  Pusat pemerintahan   Pusat perekonomian
  Pusat pendidikan   Pusat kesehatan
  Kec. Medan Maimun
4 Subpusat
pelayanan kota Medan Marelan
  Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok pasar induk;
  Pusat kegiatan rekreasi dan wisata
  Kec, Medan Marelan;   Kabupaten Deli Serdang
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 30
5 Subpusat
pelayanan kota Medan Perjuangan
  Pusat kegiatan
perdaganganbisnis   Pusat pelayanan olahraga
  Kec. Medan Perjuangan dan Kec. Medan
Tembung
6 Subpusat
pelayanan kota Medan Area
  Pusat pelayanan ekonomi   Pusat pelayanan transportasi
  Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota, Kec. Medan
Denai, Kec, Medan Amplas
7 Subpusat
pelayanan kota Medan Helvetia
  Pusat pelayanan ekonomi   Pusat pelayanan transportasi
wilayah bagian Barat   Pusat kegiatan sosial-budaya
  Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan Petisah,
Kec. Medan Sunggal
8 Subpusat
pelayanan kota Medan Selayang
  Pusat kegiatan
perdaganganbisnis   Pusat Pendidikan
  Kec. Medan Tuntungan, kec. Medan Baru, Kec.
Medan Selayang, kec. Medan Johor
9 Subpusat
pelayanan kotaMedan Timur
  Pusat kegiatan
perdaganganbisnis   Pusat pelayanan transportasi
TOD;   Pusat kegiatan sosial-budaya
  Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur, Kec.
Medan Barat
Sumber : Rencana Tata Ruang Kota
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 31
Gambar 2.12. Peta Kota Medan
Belawan  berperan  sebagai  pusat  industri  Kota  Medan.  Untuk  mendukung  itu, pemerintah  kota  berencana  untuk  menggiatkan  pengembangan  kota  ke  arah  utara
Belawan  dengan  merencanakan  pembangunan  Belawan  sebagai  Harbour  City  yang moderen  dan  pusat  industri  Medan.  Hal  ini  dikarenakan  posisi  Belawan  yang  strategis,
yang berada di pinggiran jalur Selat Malaka, yang merupakan jalur kapal-kapal industri.
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 32
II.4. Studi Banding Fungsi Sejenis