Anisa Ammar 090406030 84
Keterangan: A. Asumsi
B. Data Arsitek C.
Time Saver for Standard Building Type
IV.4. Analisa Utilitas
IV.4.1. Air Bersih
Air bersih diperoleh dari dua sumber, yaitu PDAM dan air tanah deep well sebagai cadangan suplai air jia terjadi kebutuhan mendadak.
Sumber air berasal dari PDAM disalurkan ke reservoir bawah ground water tank lalu dipompa ke reservoir atas roof water tank, kemudian
didistribusikan ke bangunan. Pada saat darurat dan terjadi kesulitan air, akan dimanfaatkan air yang
berasal dari Deep Well. Air dipompa dan dialirkan ke reservoir bawah setelah melalui proses penyaringan, lalu dipompa ke reservoir atas, dan
kemudian didistribusikan ke bangunan.
Sistem pendistribusian air bersih
Menggunakan sistem Down Feed Riser, yaitu air dipompakan dulu ke atas bangunan kemudian didistribusikan dengan memanfaatkan gravitasi.
Keuntungan : Penyaluran air menggunakan bantuan gravitasi sehingga menghemat biaya.
Sistem pemipan lebih sedikit.
Kerugian : Penyaluran air tidak merata.
Diperlukan ruangan untuk perletakan tangki pada bagian atas bangunan.
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 85
Skema pendistribusian air bersih
Diagram 4.10. Skema Pendistribusian Air Bersih
IV.4.2. Air Kotor
Sistem pembuangan air kotor dibagi menjadi : Sistem pembuangan air kotor black water, berasal dari WC dan disalurkan ke
sewage treatment plant, setelah terurai disalurkan ke riol kota.
Diagram 4.11. Skema Pendistribusian Black Water
Sistem pembuangan air bekas grey water, berasal dari air cuci, air hujan, dapur, dan wastafel, disalurkan ke bak pengumpul lalu disalurkan ke riol kota atau
sungai.
Diagram 4.12. Skema Pendistribusian Grey Water
Sistem endistribusiannya dibagi menjadi dua : Sistem bertekanan menggunakan pompa jika jalur pembuangan berada di
bawah riol kota. Sistem gravitasi dengan kemiringan ipa pada jalur horizontal 2.
Universitas Sumatera Utara
Anisa Ammar 090406030 86
IV.4.3. Pengkondisian Udara
Pengkondisian udara pada bangunan dilakukan secara buatan dengan menerapkan sistem AC sentral. Untuk mengurangi kenaikan suhu udara dalam bangunan
yang terjadi akibat panas matahari diantisipasi dengan mengakuulasi panas pada permukaan bangunan akibat penyinaran matahari secara terus menerus.
IV.4.4. Listrik