tetapi rasanya sangat pahit. Kafein bersifat mono-cidic yang lemah dan dapat memisah dengan penguapan air. Dengan asam, kafein akan bereaksi dan membentuk
garam yang stabil. Sedangkan dengan basa akan membentuk garan yang stabil.
27
Kopi yang kita konsumsi sehari-hari berasal dari bagian biji yang terdapat pada buah kopi. Setelah dilepaskan dari daging buah, biji kopi selanjutnya dikeringkan. Biji kopi
mengandung protein, minyak aromatis dan asam-asam organik. Biji kopi kering ini tidak mempunyai aroma sama sekali, karena aroma baru timbul setelah proses
sangrai. Setelah disangrai biji kopi kemudian dihaluskan, baik secara manual dengan alu maupun mesin. Kasar atau halusnya bubuk kopi disesuaikan dengan selera
masing-masing. Bubuk kopi inilah yang selanjutnya disuguhkan dengan seduhan air panas dengan tambahan gula atau krim sesuai selera. Penambahan gula jangan
berlebihan, karena akan menghilangkan cita rasa dari kopi itu sendiri. Secara umum, dikenal 4 jenis kopi, yaitu kopi arabika, kopi robusta, kopi liberika
dan kopi excelsa. Diantara keempatnya, kopi liberika adalah juaranya. Pohon kopinya mencapai 30 meter menghasilkan biji kopi terbesar didunia yang tumbuh di hutan
pedalaman Kalimantan dan merupakan bahan minuman tradisional suku Dayak. Kebanyakan kopi yang beredar didunia adalah arabika yang menguasai 70 pasar
dan robusta 30.
28
2.5.1 Kopi arabika
Kopi arabika tumbuh sesepanjang Amerika Latin, Afrika Tengah dan Timur, india dan Indonesia. Kopi arabika merupakan kopi tradisional yang rasanya dianggap
paling enak oleh para penikmat kopi. Biji kopi arabika memiliki ciri-ciri ukuran biji yang lebih kecil bila dibandingkan biji jenis robusta, kandungan kafeinnya lebih
rendah, rasa dan aroma lebih nikmat harga yang lebih mahal. Contoh kopi arabika adalah kopi Toraja atau kopi Jawa.
28
Klasifikasi kopi arabika Coffea arabica L. Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae
Universitas Sumatera Utara
Bangsa : Rubiales Suku : Rubiaceae
Marga : Coffea Spesies : Coffea arabica L.
Jenis ini secara genetik berbeda-beda dari spesies kopi lainnya, mempunyai empat set kromosom. Buahnya berbentuk oval dan masak dalam waktu 7-9 bulan. Daun, buah
dan akar kopi mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, disamping itu buahnya juga mengandung alkaloida.
28
2.5.2 Kopi robusta
Kopi robusta biasa tumbuh di Afrika Barat dan Tengah, sepanjang Asia Tenggara dan Brazil. Kopi robusta memiliki ukuran biji kopi yang besar, bentuknya oval, tinggi
kafein dan memiliki aroma yang kurang harum. Robusta dapat dikembangkan dalam lingkungan dimana arabika tidak akan tumbuh, dam membuatnya menjadi pengganti
arabika yang murah dan rasanya pahit dan asam. Contoh kopi jenis robusta adalah kopi Lampung dan kopi Bali.
28
Klasifikasi kopi robusta Coffea robusta Lindl ex DeWild L. Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rubiales Suku : Rubiaceae
Marga : Coffea Spesies : Coffea robusta Lindl ex DeWild
Buah kopi ini berbentuk bulat dan membutuhkan 11 bulan untuk menjadi matang; biji kopinya lebih kecil dibandingkan C. Arabica. Daun kopi ini mengandung alkaloid
saponin, flavonoida dan polifenil.
28
Tak selamanya kafein yang terkadung dalam kopi berefek negatif, apalagi dikonsumsi dalam jumlah wajar. Hal ini sesuai dengan hasil studi Dr. Murdoch Ritchie, dalam “
The Pharmacological Basic of Therapeutics”, yaitu kafein dalam 1-2 cangkir kopi
Universitas Sumatera Utara
dapat menambah kecepatan berpikir dan inspirasi, membuat badan lebih segar, serta mengobati rasa kantuk dan lelah. Namun dapat berefek racun jika dikonsumsi dalam
jumpal besar 10 cangkir berturut-turut menyebabkan kecemasan, gelisah, insomnia dan diare hingga kematian.
28
Dari beberapa hasil penelitian juga mengatakan bahwa kopi dapat mempengaruhi warna gigi menjadi lebih kuning. Kopi ditemukan
memiliki kromatogen yang lebih kuat jika dibandingkan dengan teh atau cola.
5,28.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka konsep