Siklus Hidup Produk Produk .1 Pengertian Produk

pengaruh baik dan buruk tersebut. Mengingat pentingnya persoalan ini, maka manajemen perlu melakukan variasi produk yang baik sehingga dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Keanekaragaman produk dapat digunakan oleh perusahaan untuk memengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembeliannya. Pengelolaan unsur keragaman produk dilakukan melalui perencanaan dan pengembangan produkjasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produkjasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produkjasa tersebut Kotler dan Armstrong, 2008:71. Penambahan produkjasa baru untuk dipasarkan salah satu caranya melalui diversifikasi produk.

2.1.4.4 Siklus Hidup Produk

Pada saat tertentu produk akan mengalami perubahan berupa siklus hidup produk. Perusahaan harus berubah karena produk, pasar dan pesaing mengalami perubahan sepanjang waktu. Menurut Kotler dan Armstrong 2008:326, mendefenisikan “Siklus hidup produk adalah perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk selama hidupnya”. Berikut ini konsep siklus hidup produk dan perubahan-perubahan yang lazim terjadi saat produk melalui masing-masing tahap siklus hidup. Sebuah produk memiliki siklus hidup yang menegaskan empat hal Kotler, 2005:361 yaitu : 1. Produk memiliki umur yang terbatas Universitas Sumatera Utara 2. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda, masing-masing memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi penjual. 3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk. 4. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tahap siklus hidupnya. Suatu gagasan produk baru akan menempuh tahap-tahap daur hidup produk yang terdiri dari empat dimana masing-masing tahap memiliki karakteristik yang berbeda serta membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda pula. Siklus hidup produk terdiri dari empat tahap Kotler, 2005 : 362-373 yaitu: 1. Tahap Perkenalan Introduction Perkenalan merupakan periode pertumbuhan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahap itu tidak ada laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk. Pengeluaran promosi berada pada rasio tertinggi terhadap penjualan karena diperlukan usaha promosi yang gencar dan harga cukup tinggi karena pengaruh biaya. 2. Tahap Pertumbuhan Growth Pertumbuhan merupakan periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang besar. Pada tahap pertumbuhan ini, ada peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan produk agar tetap memuaskan kebutuhan konsumen. Beberapa strategi untuk Universitas Sumatera Utara mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara yaitu : a. Perusahaan meningkatkan kualitas produk serta menambahkan fitur produk yang baru dan gaya yang lebih baik. b. Perusahaan menambahkan model baru. c. Perusahaan memasuki segmen baru. d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi baru. e. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga. 3. Tahap Kedewasaan Maturity Kedewasaan merupakan periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian pembeli potensial. Laba stabil atau menurun karena persaingan yang meningkat. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama daripada tahap-tahap sebelumnya tetapi akan menjadi tantangan berat bagi manajemen pemasaran. 4. Tahap Penurunan Decline Penurunan merupakan saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang menipis. Penjualan merosot karena sejumlah alasan termasuk kemajuan teknologi, pergeseran selera konsumen dan meningkatnya persaingan dalam negeri dan luar negeri. Saat penjualan dan laba menurun, beberapa perusahaan mengundurkan diri dari pasar. Yang bertahan mungkin mengurangi jumlah penawaran produk. Mereka Universitas Sumatera Utara mungkin mengundurkan diri dari segmen pasar yang lebih kecil dari jalur perdagangan yang lebih lemah dan mungkin memotong anggaran promosi dan menurunkan harga. 2.1.5Keputusan Pembelian Dalam membuat keputusan, konsumen harus memilih yang dianggap paling baik untuk dipilih di antara banyaknya pilihan yang dihadapkan kepadanya. Oleh karena itu, pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli dan mengembangkan suatu pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen membuat keputusan pembelian. Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan berbagai merek dan bentuk pada setiap periode tertentu. Setiadi 2010:331 mendefinisikan suatu keputusan yaitu melibatkan pilihan antara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan, maka ia harus memilih pilihan alternatif. Jika konsumen tidak memilih pilihan alternatif, maka hal tersebut bukan merupakan situasi konsumen melakukan keputusan. Proses kunci didalam pembuatan keputusan konsumen merupakan proses integrasi dimana pengetahuan dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih alternatif perilaku, kemudian memilih salah satu. Hasil dari proses integrasi adalah pilihan, secara kognitif terwakili sebagai intensi perilaku. Intensi perilaku disebut rencana keputusan Supranto dan Limakrisna, 2007:211. Universitas Sumatera Utara Dalam model pengambilan keputusan, konsumen melibatkan semua aspek pengaruh dan kondisi dalam membuat keputusan pembelian, yakni pengetahuan, arti, kepercayaan yang timbul dari ingatan, dan proses perhatian dan pemahaman yang terlibat dalam penerjemahan informasi baru di lingkungan. Tetapi inti dari pengambilan keputusan oleh konsumen sebenarnya adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu di antaranya, dimana hasil dari proses pengintegrasian inilah yang disebut sebagai pilihan choice yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku Setiadi, 2010:332. Model pengambilan keputusan dapat dilihat di bawah ini: Sumber: Setiadi 2010 : 332 Gambar 2.1 Model Pengambilan Keputusan Universitas Sumatera Utara

2.1.6.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian