Pengertian Produksi dan Fungsi Produksi.

2.6. Pengertian Produksi dan Fungsi Produksi.

Ditinjau dari segi ekonomi pengertian produksi merupakan suatu proses pendayagunaan sumber-sumber yang telah tersedia sehingga memperoleh suatu hasil yang baik kualitas dan kuantitasnya, terkelola dengan baik sehingga merupakan suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Menurut Joesron dan Suharti 2003 , produksi merupakan hasil akhir dari suatu proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Berdasarkan pengertian ini, dapt dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkobinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output. Hubungan teknis antara input produksi dengan output dapat dijelaskan dengan suatu fungsi produksi. Dengan demikian fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan jumlah maksimum output yang dihasilkan dengan kombinasi input tertentu. Secara klasik, biaya produksi hanya dihitung berdasarkan pengeluaran tenaga kerja saja, karena teori klasik belum percaya padan mesinisasi. Dengan demikian, input produksi bukan hanya Human Resources melainkan bias Capital Resources Modal, Natural Resources Tanah dan Managerial Skill. Masing-masing factor mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu sama lain. Jika salah satu factor tidak tersedia, maka proses produksi tidak akan berjalan, terutama tiga factor utama yaitu Tanah, Modal dan Tenaga Kerja. Universitas Sumatera Utara Bila hanya tersedia tanah, modal dan manajemen saja, tentu proses produksi atau usaha tani tidak akan berjalan karena tidak ada tenaga kerja. Tanpa tenaga kerja, tidak ada yang dapat dilakukan, begitu juga dengan factor lainnya, seperti Modal. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input dalam proses produksi X 1 , X 2 , X 3 , …… X n Dimana : Q = Output. X = Input. Input produksi sangat banyak, dan dalam hal ini input produksi hanyalah input yang tidak mengalami proses nilai tambah. Dengan demikian dalam fungsi produksi diatas tidak bias dimasukkan material sebab dalam fungsi produksi ada substitusi antara faktor produksi. Kajian Makro Ekonomi dan Pengembangan secara khusus menggunakan dua faktor produksi, yaitu Modal dan Tenaga Kerja yang secara implicit mempersamakan lahan atau tanah dengan Modal. Tanah dan Modal berbeda secara intrinsic karena Modal dapat terakumulasi, sementara tanah tidak. Fungsi produksi Cobb-Douglas dapat ditunjukkan pada persamaan berikut : Q = f K, L atau Q = AK α L Dimana : β Q = Output. A = Konstanta. K = Kapital. Universitas Sumatera Utara L = Labour Tanaga Kerja α = Koefisien Kapital. β = Koefisien Tanaga Kerja. Menurut Soekartawi 1994, ada tiga alasan pokok mengapa fungsi produksi Cobb-Douglass banyak dipakai oleh para peneliti, yaitu : 1. Penyelesaian fungsi Cobb-Douglass relative lebih mudah dibandingkan dengan fungsi lain, misalnya lebih mudah ditranfer dalam bentuk linier. 2. Hasil penduggaan garis melalui fungsi produksi Cobb-Douglass akan menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas. 3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkkan tingkat besaran Return to Scale. Hal senada dikemukakan oleh Wirasasmita 1998, bahwa dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglass dapat diketahui beberapa hal yang sangat penting antara lain : 1. Marginal Physical Product dari masing-masing input produksi yaitu perubahan pada output sebagai akibat perubahan-perubahan pada input. Pemahaman tentang Marginal Physical Product penting untuk mengatahui produktivitas masing-masing input produksi. 2. Elastisitas output dari masing-masing faktor produksi, yaitu perubahan persentase dari output sebagai akibat perubahan persentase dari faktor produksi input. Parameter ini sangat penting, terutama dalam usaha mengadakan perbaikan dari proses produksi atau Universitas Sumatera Utara afisiensi dan juga untuk meramalkan misalnya dampak-dampak dari perubahan-perubahan faktor-faktor produksi. 3. Bagian dari faktor-faktor produksi input yaitu tanaga kerja dan modal dapat diketahui. Hal ini sangat penting karena setiap proses produksi mempunyai dampak yang berbeda-beda terhadap bagian- bagian tersebut. Dengan pengetahuan mengenai bagian-bagian dari input, kita juga dapat mengetahui sejauh mana suatu proses perubahan bersifat padat karya atau padat Modal.

2.7. Penelitian Terdahulu