Analisis adalah suatau kemampuan seseorang untuk menjabarkan suatu materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam
suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis synthesis
Sintesis menunjukan pada kemampuan seseorang untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evaluasi evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian - penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada. Pengukuran perilaku dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden Notoatmodjo, 2003.
b. Perilaku dalam bentuk Sikap
Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak, berprestasi dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi
merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek. Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat, dan emosi yang bersangkutan
Universitas Sumatera Utara
senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya. Menurut Newcomb, yang dikutip Notoatmodjo 1993 salah seorang ahli
psikologi sosial menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesedian untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dengan kata
lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan reaksi terbuka atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku tindakan atau reaksi tertutup.
Seperti halnya pengetahuan, sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu : 1. Menerima receiving
Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek
2. Menanggapi responding Menanggapi diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap
pertanyaan atau objek yang dihadapi. 3. Mengahargai valuing
Menghargai diartikan subjekatau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus. Dalam arti membahasnya dengan orang
lain bahkan mengajak atau mempengaruhi orang lain merespon.
4. Bertanggung jawab responsible Sikap yang paling tinggi tindakannya adalah bertanggung jawab terhadap
apa yang telah diyakininya.
Universitas Sumatera Utara
Berkowitz dalam Azwar 2000pernah mendaftarkan lebih dari 30 definisi tentang sikap. Namun secara garis besarnya dapat dibagi menjadi tiga
kelompok pemikiran, yaitu: 1. Kelompok pertama yang diwakili oleh Louis Thrston 1928. Rensis
Linkert 1932, Charles Osgood 1975 Mengatakan bahwa ” sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, baik perasaan mendukung atau memihak
favorable maupun perasaan tidak mendukung dan tidak memihak unfavorable terhadap objek sikap tertentu “.
2. Kelompok kedua diwakili oleh Chave 1928, Bogardus 1931, La Piere 1934, Mead 1934, dan Girdon Allport 1934 mengatakan bahwa
“Sikap adalah semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang
menghendaki adanya respon”. 3. Kelompok ketiga adalah yang mengatakan bahwa “ Sikap merupakan
konstalasi komponen –komponen kognitif, afektif, dan konatif termasuk dalam kelompok ini Secord dan Backman 1964 mengatakan bahwa “ Sikap adalah
sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan afeksi , Pemikiran kognisi dan predisposisis tindakan seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan
sekitarnya”. Sikap terjadi karena adanya rangsangan sebagai objek sikap yang harus
diberi respon baik responnya positif ataupun negatif, suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa sikap mempunyai dua kemungkinan, yaitu sikap positif dan sikap negatif terhadap suatu objek sikap. Sikap akan menunjukkan apakah seseorang
menyetujui, mendukung, memihak, favorable atau tidak menyetujui, tidak mendukung, atau tidak memihak Unfavorable suatu objek sikap. Bila
seseorang mempunyai sikap mendukung objek sikap, berarti mempunyai sikap positif terhadap objek tersebut. Sebaliknya jika seseorang tidak mendukung
terhadap objek sikap berarti mempunyai sikap yang arahnya negatif terhadap objek yang bersangkutan. Fishbein 1978 dalam Simangunsong 2011
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan
responden terhadap suatu objek yang bersangkutan.Pertanyaan secara langsung juga dapat dilakukan dengan cara memberikan pendapat dengan menggunakan
kata “setuju” atau “ tidak setuju “ terhadap pernyataan-pernyataan terhadap objek tertentu.
c. Perilaku dalam bentuk Tindakan