dapat disimpan oleh khalayak, dan juga tidak dapat melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung seperti media cetak.
Menurut Prof.DR.R. Mar’at, acara televisi umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi dan perasaan menonton sebab salah saru pengaruh psikologis
dari televisi seakan-akan menghipnotis penonton sehingga terhanyut dalam sajian- sajian yang ditampilkan televisi Effendi, 2004 : 122.
Program-program yang disajikan televisi juga beraneka ragam mulai dari berita, infotaiment, talkshow, entertainment, dan masih banyak lagi. Sehingga
audience leluasa memilih program acara yang mereka sukai. Acara Golden Ways yang ditayangkan di Metro TV termasuk kedalam program entertainment. Yaitu
tayangan softnews yang berisikan informasi dan hiburan.
II.1.4. MOTIVASI DIRI
Manusia bertindak dikarenakan adanya dorongan untuk memenuhi sesuatu. Atau dengan kata lain diperlukan motivasi agar manusia dapat melakukan
sesuatu sesuai keinginannya. Banyak istilah yang digunakan dalam psikologi untuk menyebutkan istilah motivasi, ada yang menggunakan istilah motif,
kebutuhan need, desakan usage, keinginan wish, dan dorongan drive Rismawaty, 2008: 49.
Istilah motivasi berasal dari kata motif, untuk itu sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu kita menelaah pengidentifikasian kata motif
dan kata motivasi. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian,
Universitas Sumatera Utara
motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya Hamzah, 2006: 3. Secara etimologis, istilah motivasi motivation berasal dari bahasa latin,
yakni movere yang berarti menggerakkan to move. Diserap dalam bahasa inggris menjadi motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang
menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Selanjutnya Winardi 2002 mengemukakan, motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan
motifnya. Motivasi yang rendah akan mengalihkan perhatian, sedangkan motivasi yang tinggi akan membatasi fleksibilitas.
Menurut David C. Mc Cleland 1976, hakekat motivasi
merupakan daya dorong yang mempengaruhi setiap orang. Daya dorong itu bisa datang dari dalam
maupun dari luar diri seseorang. Di samping itu ada sebagian orang terdorong untuk melakukan pekerjaan karena faktor kebutuhan, baik kebutuhan yang
disadari maupun yang tidak disadari, baik kebutuhan fisik maupun non fisik. Oleh sebab itu motivasi dapat dikatakan faktor pendorong yang akan mempengaruhi
manusia untuk bertindak sesuai dengan keinginannya yang akan dituju. Faktor pendorong tersebut bisa datang dari dalam faktor intrinsik maupun dari luar
faktor ekstrinsik diri manusia itu sendiri. http:katamotivasicinta.blogspot.com201001motivasi-diri-definisi-dan
arti.html
Terbentuknya motivasi berasal dari dua jenis, yaitu berasal dari diri sendiri interinsik dan juga berasal dari lingkungan ekstrinsik. Motivasi interinsik
Universitas Sumatera Utara
adalah motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri tanpa ada faktor luar yang mempengaruhi. Motivasi ini lebih menekankan nilai dari kegiatan itu sendiri dari
pada penghargaan dari luar. Motivasi interinsik masih dibagi lagi menjadi dua yaitu, determinasi diri dan pilihan personal. Determinasi disini maksudnya adalah
kita melakukan sesuatu karena kita mau melakukannya bukan karena paksaan atau imbalan. Sedangkan pilihan personal adalah kita melakukan sesuatu karena kita
merasakan perasaan bahagia dan menyenangkan, kita merasakan kepuasan tersendiri ketika selesai melakukan sesuatu. Motivasi yang muncul dari dalam diri
misalnya, kita melakukan suatu pekerjaan karena kita ingin mengembangkan diri dalam bidang pekerjaan tersebut bukan karena faktor luar seperti hukuman dan
imbalan. Berbeda dengan motivasi ekterinsik yaitu motivasi yang muncul karena dorongan dari luar baik itu berupa hal yang positif seperti imbalan, reward,
hadiah, penghargaan dan lain-lain maupun hal yang negatif seperti, hukuman, paksaan dll. Contohnya kita bekerja karena gaji yang akan kita dapatkan setiap
bulannya. Motivasi yang paling kuat adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang, sebab kita dengan sadar ingin melakukan sesuatu bukan karena
imbalan, pujian, hukuman dan lain-lain tetapi karena kita memang menginginkannya.
http:www.psikologizone.comcara-membangkitkan-motivasi- diri065111012
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut; kekuatan pendorong inilah yang disebut
motivasi. Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya.
Para psikologi menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Motivasi fisiologi, yang merupakan motivasi ilmiah biologi, seperti rasa
lapar, haus, dan seks. b.
Motivasi psikologi, dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar yaitu : -
Motivasi kasih sayang affectional motivation; untuk menciptakan dan memelihara kehangatan, keharmonisan dan kepuasan batinlah
emosional dalam berhubungan dengan orang lain. -
Motivasi mempertahankan diri ego-defensive motivation; motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari luka fisik dan psikologis,
menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka, mempertahankan prestise dan mendapatkan kebanggaaan diri.
- Motivasi memperkuat diri ego-bolstering motivation; motivasi untuk
mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikkan prestasi dan mendapatkan pengakuan orang lain, memuaskan diri dengan
penguasanya terhadap orang lain. Rismawaty, 2008: 49-50
Berbicara tentang motivasi tidak terlepas dari tokoh Abraham Maslow, seorang tokoh psikologi yang mengembangkan sebuah teori motivasi manusia
yang sangat terkenal pada tahun 1943. Dimana teorinya menjelaskan hirarki kebutuhan hierarchy of needs yang menunjukkan ada lima tingkatan keinginan
dan kebutuhan manusia. Kebutuhan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kepuasan atas kebutuhan tersebut, setelah kebutuhan yang
lebih rendah terpenuhi. Hal ini dapat kita lihat pada bagan berikut ini :
Gambar 2.3 Hirarki Kebutuhan Menurut Maslow
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan Aktualisasi diri
Kebutuhan Keamanan
Universitas Sumatera Utara
- Kebutuhan fisiologis physiological needs, yaitu kebutuhan seperti rasa
lapar, haus, seks, perumahan, tidur, dsb. -
Kebutuhan keamanan safety needs, yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman dan pemerasan, dsb.
- Kebutuhan sosial social needs, yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan
kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa
kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang.
- Kebutuhan penghargaan esteem needs, yaitu kebutuhan akan status atau
kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi. -
Kebutuhan aktualisasi diri self-actualization needs, yaitu kebutuhan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi diri, pengembangan diri
semaksimal mungkin. Kreativitas ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok, serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Hamzah,
2006:56
Dalam hal ini hal-hal yang mencakup motivasi diri adalah : a.
Kognitif, yang merujuk pada pengayaan pengasahan otak agar kita menjadi melek berpikir, melek teknologi yang merupakan substansial dalam
kehidupan kita kini dan masa mendatang; dalam hal ini berarti pengembangan pengetahuan.
b. Afektif, merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan berpikir kreatif,
motivasi, disiplin, kepercayaan diri, meminimalkan mengendalikan rasa takut dan khawatir, mengelolah stres, ketangguhan diri, aktualisasi diri,
tanggung jawab nilai, norma yang kalau semuanya itu direkatkan pada diri kita maka akan memberi kontribusi yang amat bermakna; dalam hal ini
berarti pengembangan keterampilan.
c. Psikomotorik, merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan,
keterampilan motorik; dalam hal ini berarti pengembangan kemampuan. d.
Interaktif, merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan beradaptasi dalam segala situasi, kemampuan berkomunikasi, negosiasi yang amat
dituntut dalam kegiatan-kegiatan bisnis serta kegiatan jasa lainnya. Rismawaty, 2008: 37-38.
Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan dibatasi hanya kepada motivasi diri. Hal ini berdasarkan kepada tayangan Mario Teguh The Golden Ways yang
menyampaikan informasi berupa motivasi kepada audiencenya. II.1.5. Teori S-O-R
Teori S-O-R ini muncul pada masa Perang Dunia II di Jerman yang saat itu dipimpin oleh Hietler. Dimana dari hasil pengamatan bahwa kekuatan
Universitas Sumatera Utara
penguasa dalam melancarkan propaganda, sangat ampuh untuk mendapatkan dukungan rakyat luas untuk mendukung pemerintah Nazi Jerman dalam
mengobarkan Perang Dunia II. Hal inilah yang menjadi awal munculnya teori Stimulus – Respons.
Proses berjalannya pesan dari sumber kepada pihak penerima pesan atau komunikan bersifat linier atau satu arah. Teori ini menggambarkan proses
komunikasi secara sederhana yang melibatkan media massa dan penerima pesan, yaitu khalayak. Dimana, media massa mengeluarkan stimulus dan khalayak
menanggapinya dengan menunjukkan respons sehingga dinamakan teori S-O-R. Gambar 2.4
Model Komunikasi S-O-R
Stimulus
Respons
Pada tahun 1930-an dan 1940-an, apa saja yang disajikan media massa secara langsung dan kuat memberi rangsangan yang berdampak kuat pada diri
audience yang dianggap mempunyai ciri khusus yang seragam dan dimotivasi oleh faktor biologis dan lingkungan serta mmiliki sedikit control. Artinya, pesan
yang jelas dan sederhana akan direspons dengan jelas dan sederhana pula. Jadi, pesan disampaikan secara langsung oleh komunikator kepada komunikan tanpa
Media Massa Publik
Universitas Sumatera Utara
ada perantara. Dalam komunikasi massa ini disebut dengan istilah teori jarum hipodermik hypodermic needle theory atau teori peluru bullet theory.
Teori ini pada awalnya dikenal sebagai model Stimulus–Respon, suatu prinsip belajar sederhana yang merupakan dasar dari teori jarum hipodermik
Bullet Theory. Dimana, seseorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. McQuaill 1994: 234 mengatakan
elemen utama dari teori ini adalah Stimulus pesan, Organisme penerima atau Receiver, dan Respons efek Bungin, 2006: 277.
Teori ini menjelaskan bagaimana media menyajikan stimuli perkasa yang secara seragam diperhatikan oleh massa. Stimuli ini membangkitkan desakan,
emosi, atau proses lain yang hampir tidak terkontrol oleh individu. Setiap individu dalam hal ini disebut Organisme akan memberikan respons yang sama pada
stimuli yang datang dari media massa. Karena teori ini mengasumsikan organisme tidak berdaya ditembaki oleh stimuli dari media massa Rakhmat, 2004: 197.
Efek yang ditimbulkan dalam penjelasan S–O–R adalah bahwa organisme menghasilkan prilaku tertentu, jika ada stimulus tertentu pula Rakhmat, 2004:
198. Pada hakikatnya teori S–O–R menjelaskan tentang sebuah proses belajar
dimana efek adalah suatu reaksi khusus yang timbul karena stimulus tertentu. Artinya orang-orang dapat memprediksi keterkaitan yang erat antara pesan-pesan
yang disampaikan melalui media massa terhadap reaksi yang akan muncul dalam diri penerima akibat pesan yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah : a.
Pesan stimulus, S b.
Komunikan Organisme, O c.
Efek Response, R Amir Purba, dkk, 2006: 255
II.2. KERANGKA KONSEP
Kerangka sebagai hasil dari pemikiran yang rasional merupakan uraian bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai.
Sedangkan konsep sebenarnya adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama
Bungin, 2001: 73. Menurut Kerlinger, konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan
mengeneralisasikan hal-hal khusus. Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan
hasil penelitian yang dapat dicapai dan menghantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 2004: 40.
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel-variabel dalam
penelitian ini adalah : a.
Variabel bebas X, yaitu variabel yang diduga sebagai penyebab variabel yang lain Rakhmat, 2004: 12. variabel bebas X dalam penelitian ini adalah
Tayangan The Golden Ways di Metro TV.
Universitas Sumatera Utara