BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan peran utama dalam sebuah perusahaan dan menjadi sorotan bagi perusahaan untuk tetap bertahan di era globalisasi.
Meskipun tidak mengurangi pentingnya sumber daya yang lain seperti modal, mesin, waktu, energi, informasi, dan sebagainya. Suatu organisasi dalam
beroperasi membutuhkan karyawan sebagai tenaga kerjanya guna meningkatkan produk yang berkualitas. Mengingat karyawan merupakan aset penting organisasi
maka banyak hal yang perlu diperhatikan terkait dengan peningkatan kinerjanya. Kinerja seorang karyawan akan sesuai dengan keinginan perusahaan
apabila kualitas sumber daya manusia itu baik. Kinerja yang baik juga dapat didukung dengan adanya pengawasan serta adanya jaminan keselamatan dan
kesehatan kerja dari perusahaan. Pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan yang akan terjadi, dapat segera diantisipasi dan untuk meningkatkan
kinerja karyawan demi kelancaran operasi perusahaan. Sistem pengawasan yang sesuai dengan kondisi dan keadaan perusahaan dapat meningkatkan kinerja
karyawan sehingga segala aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Pengawasan yang diterapkan umumnya terlalu ketat atau kurang fleksibel
sehingga menyebabkan para karyawan merasa tertekan. Hal ini dapat membuat karyawan tidak dapat mengembangkan kreativitasnya dalam melakukan
pekerjaan. Pengawasan merupakan proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif
lebih lanjut Usman , 2006:400.
Selain pengawasan, penerapan dan sistem K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan.
Sistem K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik sangat diperlukan untuk sumber-sumber produksi, proses produksi, dan lingkungan kerja yang aman
sehingga dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
baik membuat karyawan tidak perlu merasa khawatir akan keselamatan dirinya dan dengan sendirinya hasil pekerjaan atau kinerja karyawan akan menjadi lebih
baik pula sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: PER. 05MEN1996,
yang dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Hariandja, 2002:314 Karyawan yang bekerja memiliki hak atas keselamatan dan kesehatan
yang pelaksanaannya dilandasi oleh peraturan perundang-undangan. Keselamatan dan kesehatan kerja juga dijadikan sebagai aspek perlindungan tenaga kerja
sekaligus melindungi aset perusahaan yang bertujuan sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi yang aman dan sehat kepada setiap karyawan dan
untuk melindungi sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja
bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang tentunya dapat menguntungkan perusahaan.
Perusahaan berkewajiban meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Kewajiban perusahaan tersebut dalam meningkatkan K3 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut: 1.
Memelihara tempat kerja yang aman dan sehat bagi pekerja. 2.
Mematuhi semua standar dan syarat-syarat kerja. 3.
Mencatat semua peristiwa kecelakaan yang terjadi yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
PT. PLN Persero Cabang Medan merupakan salah satu perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang penyalur listrik. Kegiatan perusahaan ini
adalah menyalurkan energi listrik bagi setiap pelanggan khususnya didaerah Medan. PT. PLN ini melayani masyarakat yang membutuhkan daya listrik dan
melayani keluhan masyarakat terhadap listrik yang disalurkannya. Misalnya terputusnya aliran listrik atau terputusnya kabel listrik yang mengalirkan daya
listrik. Dalam kegiatannya, pegawai PT. PLN terutama bagian lapangan adalah
orang yang paling membutuhkan jaminan keselamatan dan kesehatan, karena kondisi tempat kerja mereka yang berbahaya dan pekerjaan mereka yang beresiko
tinggi. Seperti memasang ataupun memperbaiki tiang listrik yang ada di jalan raya, selain beresiko terjatuh dari ketinggian mereka juga beresiko terkena
tegangan listrik yang tinggi. Mengatasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja, maka karyawan dianjurkan
mematuhi peraturan-peraturan yang ada dalam perusahaan seperti pada saat
bekerja karyawan harus menggunakan alat pelindung seperti helm, masker, sarung tangan dan tali pengaman yang diikat di pinggang jika melakukan pekerjaan
diatas tiang listrik. Selain itu, karyawan juga harus fokus terhadap pekerjaan yang sedang dilakukannya, dengan kondisi seperti ini, PT. PLN Persero Cabang
Medan lebih mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya sehingga karyawan tersebut dapat bekerja secara maksimal.
Tabel 1.1 Laporan Kecelakaan Kerja dan Pelanggaran Peraturan Keselamatan Kerja
pada PT. PLN Persero Cabang Medan Periode Tahun 2008-2010
NO Keterangan
2008 2009
2010 1
Kecelakaan kerja 3
1 4
2 Kebakaran
- -
- 3
Pelanggaran peraturan keselamatan 1
- 3
Sumber: Bagian SDM PT. PLN Persero Cabang Medan Berdasarkan tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2008 terjadi 3
kali kecelakaan kerja dan 1 kasus pelanggaran peraturan keselamatan. Tahun 2009 terjadi 1 kali kecelakaan kerja dan pada tahun 2010 terjadi 4 kali kecelakaan kerja
serta 3 kasus pelanggaran peraturan keselamatan kerja. Disini dapat dilihat bahwa kelalaian karyawan yang mengabaikan peraturan keselamatan kerja dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja. Kelalaian ini juga merupakan kelalaian dari tim pengawas yang kurang memperhatikan anggotanya.
1.2. Perumusan Masalah