Pengaruh Kompensasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Bhanda GharaReksa(Persero)Cabang Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KOMPENSASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BHANDA GHARA

REKSA (PERSERO) CABANG MEDAN

OLEH

070502100 SAID FAHRUL ROZI

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan

Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara

Reksa Cabang Medan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif yang melihat Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan dan pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda pada α=5%. Pengujian menggunakan SPSS versi 16.00 for windows. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan sebanyak 61 orang dengan menggunakan rumus slovin.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara bersama-sama mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa kesehatan kerja berpengaruh dominan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Pada pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0.971, yang memiliki arti bahwa variabel kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel kompensasi, keselamatan kerja dan kesehatan kerja sebesar 97.1% dan sisanya 2.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(3)

ABSTRACT

The title of this survey is “Influence of Compensation, Security and Health to Employee Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office.” The purpose of this survey is to know and to analyse influence of Compensation, Security and Health to Employe Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office.

This survey is asociative survey which watch influence of Compensation, Security and Health to Employe Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and test of hypothesis use Multiple Linear Regression Analysist on α=5%. This survey used SPSS 16.00 version for windows. Research population are employees of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office . Sample was used in this survey from employees of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and the number of this sample are 61 employees in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and using slovin formula.

This survey result is compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office positive and significantive. F test shows compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office positive and significantive. T test shows health is domineer to influence employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office. Determination coefficient test shows Adjusted R Square is 0.971, it means compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office as 97.1% and the rest as 2.9 is explained by other variable which not examinated by examinator.


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Terima kasih yang tak terkira saya ucapkan kepada kedua orang tua tercinta papa Said Iskandar dan mama

Wan Khabariah atas segala kasih sayang, doa dan dukungannya, serta

kesabarannya selama ini. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ac, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE. M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. I

Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE. M.Si, selaku Ketua Program Studi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

5. Ibu Yenni Absah, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Ibu Yasmin Chairunisah, SP, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan, dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

7. Kepada seluruh Dosen Departemen Manajemen, Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi, untuk semua jasa dalam memberikan ilmu dan bantuan selama perkuliahan.

8. Kepada kakak penulis Fitrah Maisarah, SE dan kedua adik penulis Fitri Aprilliani dan Khairunnisa atas dukungan selama ini.

9. Kepada Defrizal Amni terima kasih atas dukungan selama ini. Sahabat penulis Ayu, Azhari, Caca, Desy, Dira, Lya, Novi, Mela, Reny, Dwi, Icha, Dinnul, Henry, Arep, Aprie, dan teman-teman stambuk 2007. Para senior Bang Reza, Bang Fly, Bang Boy, Bang Ian, Bang Kenji, Bang Ane. Terima kasih.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Amin ya Rabbal alamin

Medan, Januari 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... .. iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II Tinjauan Pustaka ... 5

2.1 Uraian Teoritis ... 5

2.2 Penelitian Terdahulu ... 13

2.3 Kerangka Konseptual ... 15

2.4 Hipotesis ... 16

BAB III Metode Penelitian ... .. 17

3.1 Jenis Penelitian ... 17

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 17

3.3 Batasan Operasional ... 17

3.4 Definisi Operasional ... 17

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 19

3.6 Populasi dan Sampel ... 20

3.7 Jenis Data ... 21

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 21

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 22

3.10Teknik Analisis ... 23

BAB IV Analisis dan Pembahasan ... 28

4.1 Profil Perusahaan ... 28

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

4.3 Metode Analisis Data ... 31

4.4 Pembahasan ... 49

BAB V Kesimpulan dan Saran ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 52


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 19

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 20

Tabel 4.1 Uji Validitas... 29

Tabel 4.2 Reliability Statistic... 31

Tabel 4.3 Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kompensasi... 32

Tabel 4.4 Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keselamatan... 33

Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kesehatan Kerja... 34

Tabel 4.6 Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan... 35

Tabel 4.7 Kolmogrov Smirnov... 39

Tabel 4.8 Uji Glejser... 41

Tabel 4.9 Uji Nilai Tolerance dan VIF... 42

Tabel 4.10 Analisis Regresi Linear Berganda... 43

Tabel 4.11 Pengujian Koefisien Determinasi... 45

Tabel 4.12 Uji F... 47


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 16

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas... 37

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas... 38


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran I Kuesioner Pengaruh Kompensasi, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Pada Kinerja Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa

Cabang Medan... 56

Lampiran II Output SPSS 16.00 Uji Deskriptif... 59

Lampiran III Output SPSS 16.00 Uji Validitas dan Reliabilitas... 66

Lampiran IV Output SPSS 16.00 Uji Sampel... 70

Lampiran V Distribusi Jawaban Sampel... 97


(10)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan

Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara

Reksa Cabang Medan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif yang melihat Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan dan pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda pada α=5%. Pengujian menggunakan SPSS versi 16.00 for windows. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan sebanyak 61 orang dengan menggunakan rumus slovin.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara bersama-sama mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa kesehatan kerja berpengaruh dominan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Pada pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0.971, yang memiliki arti bahwa variabel kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel kompensasi, keselamatan kerja dan kesehatan kerja sebesar 97.1% dan sisanya 2.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(11)

ABSTRACT

The title of this survey is “Influence of Compensation, Security and Health to Employee Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office.” The purpose of this survey is to know and to analyse influence of Compensation, Security and Health to Employe Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office.

This survey is asociative survey which watch influence of Compensation, Security and Health to Employe Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and test of hypothesis use Multiple Linear Regression Analysist on α=5%. This survey used SPSS 16.00 version for windows. Research population are employees of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office . Sample was used in this survey from employees of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and the number of this sample are 61 employees in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and using slovin formula.

This survey result is compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office positive and significantive. F test shows compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office positive and significantive. T test shows health is domineer to influence employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office. Determination coefficient test shows Adjusted R Square is 0.971, it means compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office as 97.1% and the rest as 2.9 is explained by other variable which not examinated by examinator.


(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada saat ini sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh organisasi sebagai ujung tombak bagi kehidupan sebuah organisasi, karena dari semua faktor produksi, manusia adalah faktor utama berperan dalam suatu organisasi. Walaupun demikian arti penting manusia sebagai “alat produksi” tidak efisien ditinjau dari aspek tenaga, keluaran, ketahanan fisik dan metal.

Teknologi yang semakin berkembang dalam proses produksi, maka akan memberikan kemungkinan yang besar timbulnya pengaruh terhadap tenaga kerja. Adanya teknologi yang disertai peralatan modern disamping membawa kemudahan dalam berproduksi juga mempunyai tingkat risiko kecelakaan yang tinggi. Oleh karena itu diperlukan ketelitian dan didukung kewaspadaan yang tinggi dalam mengoperasikannya. Kesalahan di dalam penggunaan peralatan, kurangnya perlengkapan alat pelindung tenaga kerja, serta ketrampilan tenaga kerja yang kurang memadai ternyata dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang sangat besar berupa kecelakaan kerja, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit.

Kecelakaan kerja akan menimbulkan beberapa hal yang sangat negatif yaitu, berupa kerugian ekonomis serta dapat pula mengakibatkan penderitaan manusia atau tenaga kerja yang bersangkutan. Sedangkan lingkungan kerja yang tidak aman dan kurang sehat juga dapat mengganggu tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya.


(13)

PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sewa gudang. Gudang-gudang yang tersedia, disewakan kepada perusahaan-perusahaan lain yang memerlukan tempat penyimpanan barang hasil produksi, sebagai contoh: pupuk. Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan keselamatan kerja karyawan sudah diatur oleh jaminan di Jamsostek, akan tetapi fasilitas gudang yang kurang layak, seperti kayu-kayu yang terlihat sudah keropos masih dipakai di gudang-gudang tersebut. Keadaan ini pasti akan mengancam keselamatan kerja karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.

PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan menjalin kerjasama dengan sebuah Rumah Sakit di Medan untuk menjamin kesehatan kerja karyawan. Fasilitas yang ada di Rumah Sakit yang bekerja sama dengan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan tidak benar-benar lengkap. Karyawan hanya mendapat fasilitas kesehatan yang alat-alatnya tersedia di Rumah Sakit tersebut. Apabila karyawan memerlukan fasilitas atas alat yang lebih canggih atau alat yang tidak ada di Rumah Sakit tersebut maka karyawan harus menggunakan dana pribadi tanpa diganti oleh pihak PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Sebagai contoh, ada beberapa karyawan yang memerlukan scan otak di Rumah Sakit tersebut, akan tetapi di sana hanya tersedia scan rangka, sehingga karyawan harus mengeluarkan biaya pribadi untuk melakukan perobatan tersebut, sedangkan penyakit itu terjadi karena kecelakaan kerja dimana kecelakaan kerja yang terjadi berbeda-beda, salah satunya adalah supir yang kecelakaan saat mengendarai kendaraan kantor saat jam kerja.


(14)

PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan memiliki 26 (dua puluh enam) gudang milik sendiri untuk disewakan, 10 (sepuluh) gudang sewa untuk disewakan, dan 2 (dua) gudang manajemen. Permintaan gudang setiap tahun bertambah akan tetapi PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan tidak menambahnya. Karyawan yang menjabat Kepala Gudang hanya ada 18 (delapan belas) orang sedangkan gudang yang dikelola lebih dari jumlah Kepala Gudang. Hal ini menyebabkan kurangnya kinerja para karyawan karena beban kerja yang terlalu berat dan tidak sejalan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Jumlah gudang yang tidak bertambah sedangkan permintaan terus meningkat juga mengakibatkan kinerja yang tidak bisa ikut meningkat. Hal ini juga akan mempengaruhi kompensasi yang diterima karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, dimana tidak akan ada peningkatan insentif dari penjualan sewa gedung dikarenakan tidak adanya penambahan gudang.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengambil judul penelitian mengenai “Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan

Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang

Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan Berpengaruh Positif terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan?”


(15)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain:

1. Bagi PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan

Hasil penelitian ini dapat sebagai sumbangan pemikiran kepada para manajer dalam mengetahui pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. 2. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang peneliti peroleh di bangku perkuliahan serta menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme.

3. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kompensasi

Menurut Siswanto (2003:181) kompensasi merupakan istilah luas yang berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan organisasi. Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan kinerja para karyawan adalah melalui kompensasi (Mathis dan Jackson, 2000).

Kompensasi seringkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi (Panggabean, 2002:118). Selain itu dalam buku Hasibuan (2002:11) terdapat beberapa pengertian kompensasi dari beberapa tokoh yaitu :

1. Menurut William B. Werther dan Keith Davis kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya, baik upah per jam ataupun gaji periodik didesain dan dikelola oleh bagian personalia.

2. Menurut Andrew F. Sikula kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap segai suatu balas jasa atau ekuivalen.

Menurut Hasibuan (2002:120), tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah:


(17)

1. Ikatan Kerja Sama

Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi= sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

2. Kepuasan Kerja

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

3. Pengadaan Efektif

Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang

qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. 4. Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.

5. Stabilitas Karyawan

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena

turn-over relatif kecil. 6. Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.


(18)

7. Pengaruh Serikat Buruh

Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

8. Pengaruh Pemerintah

Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

2.1.2 Keselamatan Kerja

Megginson dalam Mangkunegara (2004:61), keselamatan kerja didefinisikan sebagai berikut “Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Menurut Barthos (2004 : 137) menyatakan bahwa, kesejahteraan pekerja merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam dunia usaha baik itu pengusaha, pekerja itu sendiri maupun instansi-instansi pemerintah yang dalam tugas pokoknya mengelola sumber-sumber daya manusia dan pihak-pihak lain dari kelembagaan swasta.

Menurut Husni (2005:136), keselamatan kerja bertalian dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara umum dapat diartikan : “suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas”. Ada 4 (empat) faktor penyebabnya yaitu :


(19)

b. Faktor material/bahan/peralatan. c. Faktor bahaya/sumber bahaya.

d. Faktor yang dihadapi (pemeliharaan/perawatan mesin-mesin).

Menurut Husni (2005:137) bahwa disamping ada sebabnya maka suatu kejadian juga akan membawa akibat. Akibat dari kecelakaan industri ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a. Kerugian yang bersifat ekonomis, antara lain :

1) Kerusakan/kehancuran mesin, peralatan, bahan dan bangunan 2) Biaya pengobatan dan perawatan korban

3) Tunjangan kecelakaan 4) Hilangnya waktu kerja

5) Menurunnya jumlah maupun mutu produksi

b. Kerugian yang bersifat non ekonomis Pada umumnya berupa penderitaan manusia yaitu tenaga kerja yang bersangkutan baik itu merupakan kematian, luka/cidera berat maupun luka ringan.

2.1.3 Kesehatan Kerja

Menurut Husni (2005:140), kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. Tujuan kesehatan kerja menurut Husni (2005: 140-142) adalah:

a. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, maupun sosial.


(20)

b. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja.

c. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga kerja.

d. Meningkatkan produktivitas kerja.

Menurut Meggison (dalam Yuli, 2005:211), Kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Menurut Flippo (Panggabean, 2004:113), program kesehatan kerja dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Kesehatan fisik (Physical Health)

1) Pemeriksaan fisik prapenempatan

2) Pemeriksaan fisik secara berkala untuk setiap karyawan

3) Pemeriksaan fisik berkala secara sukarela untuk setiap karyawan 4) Klinik medis yang mempunyai staf dan perlengkapan yang baik 5) Tersedianya tenaga medis dan ahli hygiene industri yang terlatih 6) Perhatian yang sistematik dan preventif yang dicurahkan pada tekanan

dan ketegangan industrial

7) Pemeriksaan secara berkala dan sistematis atas ketentuan sanitas yang tepat.

b. Kesehatan Mental (Mental Health)

1) Tersedianya penyuluhan kejiwaan dan psikiater

2) Kerjasama dengan spesialis dan lembaga-lembaga psikiater dari luar perusahaan


(21)

3) Pendidikan personalia perusahaan sehubungan dengan hakikat dan pentingnya masalah kesehatan mental

4) Pengembangan dan pemeliharaan program hubungan kemanusiaan yang tepat

2.1.4 Kinerja

Menurut Mathis dan Jackson (2002:78) bahwa ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja terhadap kontribusi nya ke organisasi/perusahaan, yaitu:

1. Kemampuan mereka 2. Motivasi

3. Dukungan yang diterima

4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan 5. Hubungan mereka dengan organisasi.

Menurut Rivai (2004:309) bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Menurut Rivai (2005:20-21) menyatakan bahwa agar penilaian kinerja tidak bias dan dapat mencapai sasaran sesuai yang dikehendaki oleh perusahaan, maka perlu ditetapkan, disepakati, dan dikethui faktor-faktor yang akan dinilai/dievaluasi sebelumnya sehingga setiap karyawan yang ada dalam perusahaan telah mengetahui dengan pasti faktor-faktor apa yang akan dinilai. Dengan demikian,akan tercipta ketenangan kerja. Perlu ada kejelasan ruang lingkup pengukuran, seperti berikut ini:


(22)

Pertanyaan ini mencakup hal-hal berikut ini: 1) Siapa yang harus dinilai?

Yaitu seluruh karyawan yang ada dalam perusahasan dari jabatan yang tertinggi sampai dengan yang jabatan terendah.

2) Siapa yang harus menilai?

Evaluasi kinerja dapat dilakukan oleh atasan langsung dan atasan tidak langsung. Atau dapat ditunjuk orang tertentu yang menurut pimpinan perusahaan memiliki keahlian dalam bidangnya.

b. What?

Apa yang harus dinilai? Pertanyaan ini mencakup hal-hal berikut ini:

1) Objek atau materi yang dinilai, antara lain hasil kerja, kemampuan sikap, kepemimpinan kerja dan motivasi kerja (atau disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan).

2) Dimensi waktu, yaitu kinerja yang dicapai pada saat ini (current performance), dan potensi yang dapat dikembangkan pada waktu yang akan datang (future potential).

c. Why?

Mengapa penilaian kinerja itu harus dilakukan? Hal ini digunakan untuk : 1) Memelihara potensi kerja

2) Menentukan kebutuhan pelatihan 3) Dasar untuk pengembangan karir 4) Dasar untuk promosi jabatan d. When?


(23)

Waktu pelaksanaan penilaian kinerja dapat dilakukan secara formal dan informal. 1) Penilaian kinerja secara formal dilakukan secara periodik, seperti setiap hari,

minggu, bulan, triwulan, semester atau setiap tahun.

2) Penilaian kinerja secara informal dilakukan secara terus menerus dan setiap saat atau setiap hari kerja.

e. Where?

Penilaian kinerja dapat dilakukan pada dua tempat berikut ini. 1) Di tempat kerja (on the job evaluation)

Pelaksanaan penilaian kinerja di tempat kerja yang bersangkutan, atau di tempat lain yang masih dalam lingkungan perusahaan itu.

2) Di luar tempat kerja (off the job evaluation)

Pelaksanaan penilaian kinerja dapat dilakukan di luar perusahaan dengan cara meminta bantuan konsultan.

f. How?

Bagaimana penilaian dilakukan, yaitu dengan menggunakan metode tradisional atau metode modern. Penilaian dengan menggunakan metode tradisional, antara lain dengan rating scale dan employee comparison, sedangkan penilaian dengan menggunakan metode modern, antara lain dengan management by objective dan

assessment centre.

Menurut Rivai (2005:52), hasil penilaian kinerja penting digunakan untuk: a. Meninjau ulang kinerja masa lalu.

b. Memperoleh data yang pasti, sistematis dan faktual dalam penentuan ”nilai” suatu pekerjaan.


(24)

c. Memeriksa kemampuan perusahaan.

d. Memeriksa kemampuan individu karyawan. e. Menyusun target masa depan.

f. Melihat prestasi seseorang secara realistis.

g. Memperoleh keadilan dalam sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaan.

h. Memperoleh data dalam penentuan struktur upah dan gaji yang sepadan dengan apa yang berlaku secara umum.

i. Memungkinkan manajemen mengukur dan mengawasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan secara lebih akurat.

j. Memungkinkan manajemen melakukan negosiasi yang objektif dan rasional dengan serikat pekerja apabila ada atau langsung dengan karyawan.

k. Memberikan kerangka berpikir dalam melakukan peninjauan secara berkala terhadap sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaan.

Kusriyanto (dalam Mangkunegara, 2004:9) mendefinisikan kinerja sebagai perbandingan hasil yang dicapai dengan tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam).

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Jayanti (2008) dengan judul penelitian, “Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Adhi Karya Kawasan Medan (Plant Patumbak)” menunjukkan bahwa variabel bebas, yaitu Keselamatan (X1) dan Kesehatan Kerja (X2) berpengaruh


(25)

terhadap Kinerja Karyawan pada PT Adhi Karya Medan (Plant Patumbak) sebesar 40,7% yang dapat dilihat pada hasil pengujian Adjusted R2.

Penelitian dengan judul Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT PLN (Persero) APJ Semarang yang dilakukan oleh Paramita dan Wijayanto (2012) mendapatkan hasil pengujian menunjukkan nilai Fhitung sebesar 37,292 dengan signifikasi 0,000 artinya kurang dari 0,05 (5%) dan Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu 3,175. Artinya H1:Keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. H2:Kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. H3:Keselamatan dan kesehatan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. H4:Keselamatan kerja secara langsung berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. H5:Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan H6:Kesehatan kerja secara langsung berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. H7:Keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan yang dimediasi variabel motivasi kerja, diterima.

Penelitian yang diulakuakan oleh Dewi (2006) dengan judul penelitian, “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan Pada PT Ecogreen Oleichemicals Medan Plant” memperoleh hasil bahwa Fhitung 18,547 > Ftabel 3,32 yang artinya hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu Keselamatan (X1) dan Kesehatan Kerja (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Ecogreen Oleochemicals Medan Plant.


(26)

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Husni (2005:136), keselamatan kerja bertalian dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Menurut Husni (2005:140), kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal.

Menurut Rivai (2004:309) bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Menurut Husni (2005:139), bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melindungi pekerja/buruh guna mewujudkan kinerja yang optimal. Sehingga semakin tinggi tingkat keselamat dan kesehatan kerja karyawan maka akan menghasilkan kinerja yang semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.

Kompensasi seringkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi (Panggabean, 2002:118). Maka kompensasi yang semakin menarik akan menghasilkan kinerja yang semakin tinggi dan menjadikan perusahaan semakin berkembang.

Berdasarkan masalah serta uraian diatas, maka digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:


(27)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Rivai (2004), dan Husni (2005), Panggabean (2002) diolah (2013)

2.4 Hipotesis

Dari perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis atas penelitian ini adalah: “Kompensasi, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja Karyawan Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.”

Kompensasi (X1)

Keselamatan Kerja

(X2) Kinerja (Y)

Kesehatan Kerja (X3)


(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pegawai PT Bhanda Ghara Reksa Cab. Medan yang berlokasi di Jl. Titi Pahlawan/Medan Marelan Sumatera Utara. Waktu penelitian akan dilakukan sejak bulan Oktober 2013 s/d selesai.

3.3 Batasan Operasional Variabel

a. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel bebas (X), yakni : 1. Kompensasi (X1)

2. Keselamatan (X2) 3. Kesehatan Kerja (X3)

b. Variabel terikat (Y) yaitu Kinerja Karyawan.


(29)

Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu:

1. Kompensasi (X1)

Kompensasi dapat diartikan setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.

2. KeselamatanKerja (X2)

Keselamatan dapat diartikan sebagai Tindakan dan upaya yang dilakukan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan untuk kenyamanan karyawan tidak mengalami kecelakaan kerja.

3. Kesehatan Kerja (X3)

Kesehatan Kerja merupakan bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial sehingga memungkinkan karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan dapat bekerja secara optimal.

4. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja Karyawan adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.

Berdasarkan operasionalisasi variabel yang telah diuraikan maka tabel operasionalisasi variabel sebagai berikut:


(30)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Kompensasi (X1)

Setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.

1. Gaji 2. Tunjangan 3. Insentif 4. Bonus Likert Keselamatan

(X2)

Tindakan dan upaya yang dilakukan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan untuk mencegah agar karyawan tidak mengalami kecelakaan kerja.

1. Keterampilan manusia

2. Kondisi peralatan kerja 3. Pengaman 4. Perawatan peralatan gudang Likert Kesehatan Kerja

(X3)

Upaya PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial sehingga memungkinkan karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan dapat bekerja secara optimal.

1. Olahraga rutin 2. Pengecekan kesehatan berkala 3. Kebersihan lingkungan kerja Likert Kinerja Karyawan (Y)

Kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. 1. Kualitas: - Ketelitian - Tingkat kesalahan - Tingkat kehilangan 2. Kuantitas 3. Target Likert


(31)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Dalam hal ini pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing variabel X1 (kompensasi), X2 (keselamatan), X3 (kesehatan kerja) dan variabel Y (Kinerja Karyawan) adalah skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 86).

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2006:86), diolah (2013)

3.6 Populasi Dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2006:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek yang memepunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang dapat ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan yang berjumlah 154 orang.


(32)

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2006:73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplerandom sampling.

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Slovin dalam Ginting dan Situmorang (2008:137), yaitu :

Keterangan : n = jumlah sampel N = ukuran populasi e = standard error (10%)

= 60,6

Dari seluruh populasi yang berjumlah 154 orang karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cab. Medan, jumlah sampel dibulatkan menjadi 61 sampel.

3.7 Jenis Data


(33)

1. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.

2. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, majalah, informasi dunia usaha, maupun internet yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain :

1. Kuesioner

Peneliti menyebarkan daftar pernyataan kepada karyawan tetap PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini.

2. Studi Pustaka

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku – buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas


(34)

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar dari pada sampel dan dilakukan di PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan di luar sampel. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for The Social Sciens) 16.0 for windows.

Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Jika nilai rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan (Situmorang dkk., 2010:72). Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas maka akan ditentukan realibilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika nilai ralpha positif > dari rtabel maka kuesioner penelitian dinyatakan reliabel.

b. Jika nilai ralpha negatif < dari rtabel maka kuesioner penelitian dinyatakan tidak reliabel.


(35)

Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang dkk., 2010:91). Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan kolmogrov-smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5%.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat signifikan 5%.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence

dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS.

Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk., 2010:136).

3.11 Teknik Analisis Data


(36)

1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

2. Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan). Untuk mempeoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows. Menurut Sugiyono (2006:204) model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e

Keterangan:

Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta

X1 = Variabel Kompensasi X2 = Variabel Keselamatan X3 = Variabel Kesehatan Kerja e = Standard error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana HO ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana HO


(37)

diterima. Dalam analisis regresi linear berganda ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu :

a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua vaiabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Ho : b1 = b2 = b3 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari vaiabel bebas (X1, X2, dan X3) yaitu berupa variabel Kompensasi, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan yaitu variabel terikat (Y).

H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, dan X3) yaitu berupa variabel Kompensasi, Keselamatan, dan Kesehatan Kerjaterhadap pengaruh Kinerja Karyawan yaitu variabel terikat (Y).

Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima apabila t hitung < t tabel pada α = 5 %

Ho ditolak apabila t hitung ≥ t tabel pada α = 5 %

b. Uji Signifikan Parsial (Uji – T)

Uji t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya sebagai berikut :


(38)

HO : b1 = b2 = b3 = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, dan X3) yaitu berupa variabel Kompensasi, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan yaitu variabel terikat (Y).

H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, dan X3) yaitu berupa variabel Kompensasi, Keselamatan, dan Kesehatan Kerjaterhadap Kinerja Karyawan yaitu variabel terikat (Y).

Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima apabila t hitung < t tabel pada α = 5 %

Ho ditolak apabila t hitung≥ t tabelpada α = 5 %

c. Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, dan X3) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, dan X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh pada variabel bebas yang diteliti terhadap


(39)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) didirikan tanggal 11 April 1977 berdasarkan peraturan pemerintah No. 26 Tahun 1976 mengemban misi turut menunjang kebijaksanaan pemerintah dan membantu pelaku bisnis dan industri, Khususnya di bidang penyelenggaraan jasa penyewaan dan pengelolaan ruangan serta proses pengiriman barang dcengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang sehat dari UU Perseroan Terbatas.

Pada masa awal berdirinya PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) mengawali kegiatan sebagai salah satu gudang penyanggah (stokeholder) pupuk produksi PT Pusri. Pada saat itu BGR hanya memiliki gudang-gudang penyanggah di wilayah kota-kota besar pelabuhan dan beberapa gudang di wilayah kabupaten.

4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji


(40)

validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for windows.

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika rhitung positif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Uji Validitas

Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

X1P1 0.616 0.361 Valid

X1P2 0.501 0.361 Valid

X1P3 0.660 0.361 Valid

X1P4 0.645 0.361 Valid

X2P1 0.725 0.361 Valid

X2P2 0.712 0.361 Valid

X2P3 0.647 0.361 Valid

X2P4 0.647 0.361 Valid

X2P5 0.628 0.361 Valid

X3P1 0.398 0.361 Valid

X3P2 0.661 0.361 Valid

X3P3 0.653 0.361 Valid

YP1 0.751 0.361 Valid

YP2 0.533 0.361 Valid

YP3 0.473 0.361 Valid


(41)

YP5 0.419 0.361 Valid

YP6 0.611 0.361 Valid

Sumber: Hasil Penelitian (Desember, 2013)

Pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehinggan r (0,05:30), diperoleh rtabel adalah 0,361.

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa butir pertanyaan X1P1-X1P4, X2P1-X2P5 X3P1-X3P3, YP1-YP6 valid karena rhitung > rtabel yang dapat dilihat dari rhitung pada

corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,361). Dengan demikian, pengujian dapat dilanjutkan ke tahap uji reliabilitas.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel.

Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang dkk, 2010:75) butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s alpha > 0.60 b. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s alpha > 0.80


(42)

Tabel 4.2 Reliability Statistics

Cronbcah’s alpha N of Item

.914 18

Sumber: Penelitian (Desember, 2013)

Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai cronbach's alpha 0,914 > 0,60 dan 0,914 > 0,80 maka ke 18 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

4.3 Metode Analisis Data 4.3.1 Analisis Deskriptif

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 4 (empat) butir variabel Kompensasi (X1), 5 (lima) butir variabel Keselamatan (X2), dan 3 (tiga) butir variabel Kesehatan Kerja (X3), dan 6 (enam) butir pernyataan variabel Kinerja Karyawan (Y), jadi jumlah seluruh pernyataan adalah 18 (delapan belas) butir.

Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 Setuju (S) : diberi skor 4


(43)

Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

4.3.1.1 Variabel Kompensasi sebagai variabel X1

Tabel 4.3

Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kompensasi

Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS

N % N % N % N % N % N % 1 43 70.5 11 18.0 4 6.6 3 4.9 - - 61 100 2 30 49.2 27 44.3 2 3.3 2 3.3 - - 61 100 3 33 54.1 21 34.4 6 9.8 1 1.6 - - 61 100 4 29 47.5 24 39.3 5 8.2 3 4.9 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.3 yaitu:

a. Pada pertanyaan pertama (Saya diberikan gaji yang sesuai dengan tanggungjawab Saya) sebanyak 43 orang atau 70.5% yang menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 18.0% menyatakan setuju, 4 orang atau 6.6% menyatakan kurang setuju, dan 3 atau 4.9% orang menyatakan tidak setuju.

b. Pada pertanyaan kedua (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu memberikan tunjangan yang sesuai kepada seluruh karyawan) sebanyak 30 orang atau 49.2% yang menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 44.3% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju dan 2 orang atau 3.2% menyatakan tidak setuju.

c. Pada pertanyaan ketiga (Setiap ada pekerjaan tambahan di luar pekerjaan pokok, maka akan selalu ada insentif dari PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan) sebanyak 33 orang atau 54.1% yang menyatakan sangat setuju, 21 orang


(44)

atau 34.4 % menyatakan setuju, 6 orang atau 9.8% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.

d. Pada pertanyaan keempat (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu memberikan bonus setiap tahun.) sebanyak 29 orang atau 47.5% yang menyatakan sangat setuju, 24 orang atau 39.3% menyatakan setuju, 5 orang atau 8.2% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

4.3.1.2 Variabel Keselamatan sebagai variabel X2 Tabel 4.4

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keselamatan

Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS

N % N % N % N % N % N %

1 45 73.8 11 18.0 2 3.3 1 1.6 2 3.3 61 100 2 42 68.9 13 21.3 3 4.9 3 4.9 - - 61 100 3 30 49.2 28 45.9 - - 3 4.9 - - 61 100 4 17 27.9 39 63.9 2 3.3 3 4.9 - - 61 100 5 13 21.3 41 67.2 6 9.8 1 1.6 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.4 yaitu:

a. Pada pertanyaan pertama (Saya memiliki kemampuan untuk mengoperasikan alat-alat di divisi dimana Saya ditempatkan) sebanyak 45 orang atau 73.8% yang menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 18.0% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3.3% menyatakan sangat tidak setuju.

b. Pada pertanyaan kedua (Kondisi peralatan kerja di Kantor Saya sudah memenuhi standar kebutuhan kerja) sebanyak 42 orang atau 68.9% yang


(45)

menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 21.3% menyatakan setuju, 3 orang atau 4.9% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 % menyatakan tidak setuju. c. Pada pertanyaan ketiga (Peralatan kerja yang tersedia masih layak pakai) sebanyak 30 orang atau 49.2% yang menyatakan sangat setuju, 28 orang atau 45.9% menyatakan setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

d. Pada pertanyaan keempat (Gudang sudah difasilitasi pengaman kebakaran) sebanyak 17 orang atau 27.9% yang menyatakan sangat setuju, 39 orang atau 63.9% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyaatakan kurang setuju dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

e. Pada pertanyaan kelima (Perawatan gudang dilakukan secara berkala) sebanyak 13 orang atau 21.3% yang menyatakan sangat setuju, 41 orang atau 67.2% menyatakan setuju, 6 orang atau 9.8% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.

4.3.1.3 Kesehatan Kerja sebagai Variabael X3

Tabel 4.5

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kesehatan Kerja

Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS

N % N % N % N % N % N %

1 16 26.2 32 52.5 12 19.7 1 1.6 - - 61 100 2 16 26.2 34 55.7 8 13.1 3 4.9 - - 61 100 3 31 50.8 17 27.9 12 19.7 1 1.6 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.5 yaitu:


(46)

a. Pada pertanyaan pertama (Di PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu ada olahraga rutin seminggu sekali) sebanyak 16 orang atau 26.2% yang menyatakan sangat setuju, 32 orang atau 52.5% menyatakan setuju, 12 orang atau 19.7% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju. b. Pada pertanyaan kedua (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu mengadakan pengecekan kesehatan rutin atas seluruh karyawan) sebanyak 16 orang atau 26.2% yang menyatakan sangat setuju, 34 orang atau 55.7% menyatakan setuju, 8 orang atau 13.1% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 % menyatakan tidak setuju.

c. Pada pertanyaan ketiga (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan merupakan tempat kerja yang bersih) sebanyak sebanyak 31 orang atau 50.8% yang menyatakan sangat setuju, 17 orang atau 27.9% menyatakan setuju, 12 orang atau 19.7% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.

4.3.1.4 Kinerja Karyawan sebagai variabel Y Tabel 4.6

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan

Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS

N % N % N % N % N % N %

1 22 36.1 27 44.3 11 18.0 1 1.6 - - 61 100 2 33 54.1 20 32.8 5 8.2 3 4.9 - - 61 100 3 36 59.0 21 34.4 2 3.3 2 3.3 - - 61 100 4 36 59.0 13 21.3 9 14.8 3 4.9 - - 61 100 5 47 77.0 9 14.8 2 3.3 3 4.9 - - 61 100 6 25 41.0 30 49.2 3 4.9 3 4.9 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)


(47)

a. Pada pertanyaan pertama (Saat melakukan pekerjaan, Saya selalu teliti agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan perusahaan) sebanyak 22 orang atau 36.1% yang menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 44.3% menyatakan setuju, 11 orang atau 18.0% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.

b. Pada pertanyaan kedua (Saat melakukan pekerjaan, Saya selalu teliti agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan diri sendiri) sebanyak 33 orang atau 54.1% yang menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 32.8% menyatakan setuju, dan 5 orang atau 8.2% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

c. Pada pertanyaan ketiga (Jarang terjadi kesalahan pada setiap pekerjaan Saya) sebanyak 36 orang atau 59.0% yang menyatakan sangat setuju, 21 orang atau 34.4% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju, dan 2 orang atau 3.3% menyatakan tidak setuju.

d. Pada pertanyaan keempat (Setiap barang yang menjadi tanggungjawab Saya, belum pernah terjadi kehilangan) sebanyak 36 orang atau 59.0% yang menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 21.3% menyatakan setuju, 9 orang atau 14.8% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

e. Pada pertanyaan kelima (Kuantitas dari hasil perkerjaan Saya sudah sesuai dengan tanggungjawab Saya.) sebanyak 47 orang atau 77.0% yang menyatakan sangat setuju, 9 orang atau 14.8% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.


(48)

f. Pada pertanyaan keenam (Saya selalu memenuhi target yang diberikan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan) sebanyak 25 orang atau 41.0% yang menyatakan sangat setuju, 30 orang atau 49.2% menyatakan setuju, 3 orang atau 4.9% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik 4.3.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.

Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar


(49)

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada Gambar 4.1 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).


(50)

Tabel 4.7 Kolmogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 61

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .63881522

Most Extreme Differences Absolute .145

Positive .101

Negative -.145

Kolmogorov-Smirnov Z 1.135

Asymp. Sig. (2-tailed) .152

a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.152, ini berarti di atas nilai signifikan 0.05 atau 5%. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorv-Smirnov (K-S) juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:


(51)

1) Metode Grafik

Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastistas pada model regresi.


(52)

2) Uji Glejser

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .992 .345 2.879 .006

Kompensasi -.009 .040 -.063 -.228 .820

Kesehatan .004 .027 .038 .151 .880

Keselamatn_Kerja -.032 .042 -.168 -.764 .448

a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi>0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas b. Jika nilai signifikansi<0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas

Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (Absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat Keselamatan 5%, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.


(53)

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varience Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance

mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai

Tolerance >0,1 atau nilai VIF<5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk,2010:154). Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada Tabel 4.8

Tabel 4.9

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .992 .345 2.879 .006

Kompensasi -.009 .040 -.063 -.228 .820 .218 4.579

Kesehatan .004 .027 .038 .151 .880 .274 3.646

Keselamatn_Kerja -.032 .042 -.168 -.764 .448 .349 2.869

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat terlihat bahwa:

a. Nilai VIF dari variabel Kompensasi dan variabel Keselamatan lebih kecil atau dibawah 5 (VIF<5), ini berarti tidak terdapat multikoliniaeritas antar variabel independen dalam model regresi.

b. Nilai Tolerance dari variabel Kompensasi dan Keselamatan lebih besar dari 0,1 (Nilai Tolerance > 0,1) ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.


(54)

4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi linier Berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X1, X2, dan X3) berupa variabel Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta variabel terikat (Y) berupa Kinerja Karyawan, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS (Statistik Product and Service Solution) versi 16.0 dari Tabel coefficient maka dihasilkan output pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10

Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.547 .623 -.878 .384

Kompensasi .275 .073 .178 3.769 .000

Kesehatan .732 .049 .631 14.939 .000

Keselamatn_Kerja .488 .076 .241 6.430 .000

a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.10 Kolom

Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = -0,547 + 0,275 X1 + 0,488 X2 + 0,732 X3 + e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta (a) = -0,547. Ini mempunyai arti bahwa variabel Kompensasi dan Keselamatan dianggap konstan maka Kesehatan Kerja (Y) sebesar -0,547.


(55)

b. Koefisien X1 (b1) = 0,275. Variabel Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,275. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Kompensasi sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,275.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,488. Variabel Keselamatan terhadap Kinerja Karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,488. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Keselamatan sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,488.

d. Koefisien X3 (b3) = 0,732. Variabel Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,732. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Keselamatan sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,732.

4.3.3.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas sebaliknya semakin mendekati satu maka suatu model akan semakin baik. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil pada Tabel 4.11.


(56)

Tabel 4.11

Pengujian Koefisen Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .986a .972 .971 .65541

a. Predictors: (Constant), Keselamatn_Kerja, Kesehatan, Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat terlihat bahwa:

1) R sebesar 0.986 berarti hubungan antara variabel Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y) sebesar 98,6%. Hal ini berarti hubungannya cukup erat.

2) Adjusted R2 sebesar 0.972 berarti 97,2% Kesehatan Kerja dapat jelaskan oleh variabel Kompensasi dan variabel Keselamatan. Sedangkan sisanya 2,8% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

3) Standard Error of the Estimated (standar deviasi) bernilai 0,65541 yang berarti model dinilai cukup baik karena semakin kecil standar deviasi berarti model akan semakin baik.

4.3.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifiken variabel bebas (X1, X2 dan X3) berupa variabel Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y) .

Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0, Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2 dan X3) berupa berupa variabel Kompensasi


(57)

(X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y).

H1 : secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2 dan X3) berupa variabel Kompensasi, variabel Keselamatan, dan variabel Kesehatan Kerja terhadap variabel terikat (Y) Kinerja Karyawan. Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (pembilang) = k-1 df (penyebut) = n-k Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 61 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh:

1) df (pembilang) = k-1 df (pembilang) = 4-1 = 3 2) df (penyebut) = n-k df (penyebut) = 61-4 = 57

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for

Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% (3:57) = 4.1259 dengan kriteria uji sebagai berikut:

H0 diterima bila Fhitung < Ftabelpada α = 5% H0 ditolak bila Fhitung > Ftabelpada α = 5%


(58)

Tabel 4.12 Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 852.826 3 284.275 661.778 .000a

Residual 24.485 57 .430

Total 877.311 60

a. Predictors: (Constant), Keselamatn_Kerja, Kesehatan, Kompensasi

b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil penelitian (2013)

Berdasrkan Tabel 4.12 memperlihatkan nilai Fhitung adalah 28.005 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel 4.1259. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu Fhitung>Ftabel (661,778>4.1259) dan tingkat signifikansi (0,000)<0,05, dengan hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (X1, X2 dan X3) berupa variabel Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y).

4.3.3.3 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel variabel Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat (Y).


(59)

H1 : variabel bebas secara parsial variabel Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5% H0 ditolak jika thitung > ttabelpada α = 5%

Nilai thitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 16.0 for

Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α = 5% yakni yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k (df = jumlah sampel dan k = jumlah variabel keseluruhan) yaitu df1 = 4-1 = 3, dan df2 = 61-4 = 57. Uji thitung yang dilakukan adalah uji dua arah maka ttabel yang digunakan adalah t5% atau t0,05(57) = 2,000. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.547 .623 -.878 .384

Kompensasi .275 .073 .178 3.769 .000

Kesehatan .732 .049 .631 14.939 .000

Keselamatn_Kerja .488 .076 .241 6.430 .000

a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa:

1) Nilai thitung variabel Kompensasi (X1) sebesar 3.769 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000)<0.05. Hipotesis H1


(60)

diterima karena thitung>ttabel (3.769 > 2.000) yang berarti bahwa variabel Kompensasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

2) Nilai thitung variabel Keselamatan (X2) sebesar 6.430 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000)<0.05. Hipotesis H1 diterima karena thitung>ttabel (6.430 > 2.000) yang berarti bahwa variabel Keselamatan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

3) Nilai thitung variabel Kesehatan kerja (X3) sebesar 14.939 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000)<0.05. Hipotesis H1 diterima karena thitung>ttabel (14.939 > 2.000) yang berarti bahwa variabel Kesehatan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Variabel Kompensasi, variabel kesehatan dan variabel Keselamatan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan . Sedangkan yang dominan dalam penelitian ini adalah variabel (X3) yaitu variabel kesehatan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Faktor kesehatan kerja sangat mempengaruhi Kinerja karyawan.

4.4 Pembahasan

Kompensasi seringkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi (Panggabean, 2002:118). Maka kompensasi yang semakin menarik akan menghasilkan kinerja


(61)

yang semakin tinggi dan menjadikan perusahaan semakin berkembang. Hal ini terbukti dari hasil peneloitian dari penelitian ini yaitu kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.

Menurut Husni (2005:136), keselamatan kerja bertalian dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Semakin tinggi keselamatan kerja maka akan semakin tinggi kinerja karyawan di sebuah perusahaan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keselamatan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.

Menurut Husni (2005:140), kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. Semakin tinggi tingkat kesehatan kerja karyawan maka akan menghasilkan kinerja karyawan yang semakin tinggi pula. Hal ini terbukti dari hasil penelitian ini yang memperoleh hasil bahwa Kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Menurut Husni (2005:139), bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melindungi pekerja/buruh guna mewujudkan kinerja yang optimal. Sehingga semakin tinggi tingkat keselamat dan kesehatan kerja karyawan maka akan menghasilkan kinerja yang semakin tinggi pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan., begitu juga sebaliknya.


(62)

Menurut Rivai (2004:309) bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja dipengaruhi oleh kompensasi, kesehatan dan keselamatan kerja secara serentak positif dan signifikan. Artinya, semakin tinggi kompensasi, kesehatan dan keselamatn kerja maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.


(63)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor kompensasi, keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan.

2. Kesehatan (X3) paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Variabel Kesehatan (X3) paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan., sehingga disarankan kepada pemimpin PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan untuk meningkatkan variabel kompensasi (X1) dan keselamatan kerja (X2) untuk karyawannya.

2. Diharapkan kepada karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan untuk tetap konsisten dalam mempertahankan kesehatan kerja mereka. 3. Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas untuk mengukur kinerja


(64)

memperhatikan variabel tersebut dengan mengembangkan indikator-indikator atau menambahkan variabel lainnya.


(1)

Regression

Notes

Output Created 26-Dec-2013 20:32:43

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 61

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN

/DEPENDENT Kinerja_karyawan /METHOD=ENTER Kompensasi Kesehatan Keselamatn_Kerja.

Resources Processor Time 00:00:00.031

Elapsed Time 00:00:00.031

Memory Required 1940 bytes

Additional Memory Required for

Residual Plots 0 bytes


(2)

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Keselamatn_Kerja,

Kesehatan, Kompensasia

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .986a .972 .971 .65541

a. Predictors: (Constant), Keselamatn_Kerja, Kesehatan, Kompensasi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 852.826 3 284.275 661.778 .000a

Residual 24.485 57 .430

Total 877.311 60

a. Predictors: (Constant), Keselamatn_Kerja, Kesehatan, Kompensasi b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collin

B Std. Error Beta Toleran

1 (Constant) -.547 .623 -.878 .384

Kompensasi .275 .073 .178 3.769 .000

Kesehatan .732 .049 .631 14.939 .000

Keselamatn_Kerja .488 .076 .241 6.430 .000

a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan

Coefficient Correlationsa


(3)

1 Correlations Keselamatn_Kerja 1.000 -.196 -.484

Kesehatan -.196 1.000 -.631

Kompensasi -.484 -.631 1.000

Covariances Keselamatn_Kerja .006 .000 -.003

Kesehatan .000 .002 -.002

Kompensasi -.003 -.002 .005

a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Kompensasi Kesehatan Keselamatn_Kerja

1 1 3.977 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .014 16.961 .98 .02 .04 .05

3 .006 25.837 .00 .02 .38 .78

4 .003 37.132 .02 .96 .57 .16

a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan

LAMPIRAN V


(4)

No. x1p1 x1p2 x1p3 x1p4 Total X1 x2p1 x2p2 x2p3 x2p4 x2p5 Total

X2 x3p1 x3p2 x3p3 Total

X3 YP1 yp2 yp3 yp4 yp5 yp6 Total Y

1 5 4 5 5 19 5 5 5 5 5 25 5 5 4 14 5 5 5 5 5 5 30

2 5 5 4 5 19 4 5 4 4 4 21 4 4 3 11 4 4 4 5 5 4 26

3 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 4 4 5 13 5 5 5 5 5 4 29

4 5 4 5 5 19 4 5 4 4 4 21 4 5 5 14 4 5 5 3 5 5 27

5 4 5 5 5 19 5 4 4 4 3 20 4 4 4 12 4 5 5 4 4 4 26

6 5 4 4 5 18 5 5 4 4 4 22 4 3 4 11 4 4 4 5 5 4 26

7 4 5 5 3 17 5 5 5 4 4 23 5 4 4 13 4 3 5 5 5 5 27

8 5 5 4 5 19 4 4 4 4 4 20 3 4 5 12 4 4 4 5 5 4 26

9 5 5 5 5 20 5 5 5 4 5 24 5 5 5 15 5 5 5 5 5 5 30

10 5 4 5 5 19 5 5 5 4 4 23 5 4 4 13 4 5 5 3 5 5 27

11 4 4 5 4 17 4 4 4 4 3 19 4 4 3 11 4 4 4 4 4 4 24

12 4 5 5 4 18 5 4 4 3 4 20 4 3 5 12 4 4 4 5 5 4 26

13 5 5 5 4 19 4 4 4 4 4 20 4 4 5 13 3 4 4 5 5 4 25

14 5 4 4 5 18 5 5 5 4 5 24 3 4 5 12 4 5 5 3 5 5 27

15 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 4 4 5 13 5 5 5 5 5 4 29

16 5 5 5 5 20 5 5 5 5 4 24 5 5 5 15 5 5 5 5 5 5 30

17 2 3 3 3 11 1 2 2 2 3 10 3 4 3 10 3 2 3 2 2 2 14

18 3 4 4 4 15 3 4 4 4 3 18 3 3 3 9 3 3 3 3 4 4 20

19 5 5 5 4 19 5 5 5 5 5 25 4 4 5 13 5 5 5 5 5 4 29

20 5 4 3 4 16 5 5 5 4 4 23 4 5 4 13 4 5 5 3 5 5 27

21 5 5 5 5 20 5 5 5 4 5 24 5 5 5 15 5 5 5 5 5 5 30

22 5 4 5 4 18 5 5 5 5 4 24 4 4 5 13 5 5 5 5 5 4 29

23 3 4 4 4 15 4 3 4 4 4 19 3 2 3 8 4 4 4 4 3 3 22

24 5 5 4 5 19 5 4 4 4 4 21 4 5 3 12 4 4 4 5 5 4 26

25 5 4 5 5 19 5 5 5 4 4 23 5 4 4 13 4 5 5 3 5 5 27

26 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 4 4 5 13 5 5 5 5 5 4 29

27 4 4 4 4 16 5 4 4 4 4 21 3 4 3 10 4 4 4 4 4 4 24

28 5 4 3 4 16 4 5 4 4 4 21 4 3 5 12 4 4 4 5 5 4 26

29 5 4 5 5 19 5 5 5 4 4 23 4 4 5 13 4 5 5 3 5 5 27

30 5 5 5 5 20 5 5 4 5 5 24 5 5 5 15 5 5 5 5 5 5 30

31 4 5 4 3 16 5 5 4 4 4 22 4 4 4 12 3 4 4 5 5 4 25

32 4 4 5 2 15 5 4 4 3 4 20 4 3 5 12 4 4 4 5 5 4 26

33 5 5 5 4 19 4 4 4 4 4 20 4 4 5 13 3 4 4 5 5 4 25

34 5 4 4 5 18 5 5 5 4 5 24 3 4 5 12 4 5 5 3 5 5 27

35 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 4 4 5 13 5 5 5 5 5 4 29


(5)

LAMPIRAN VI

DISTRIBUSI JAWABAN VALIDITAS

41 5 5 5 5 20 5 5 5 4 5 24 5 5 5 15 5 5 5 5 5 5 30

42 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 4 4 5 13 5 5 5 5 5 4 29

43 3 4 4 4 15 4 3 4 4 4 19 3 2 3 8 4 3 4 4 4 3 22

44 5 5 4 5 19 5 4 4 4 4 21 4 5 3 12 4 4 4 5 5 4 26

45 5 4 5 5 19 5 5 5 4 4 23 5 4 4 13 4 3 5 5 5 5 27

46 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 4 4 5 13 5 5 5 5 5 4 29

47 4 4 4 4 16 5 4 4 4 4 21 3 4 3 10 4 4 4 4 4 4 24

48 4 5 5 5 19 4 5 4 4 4 21 4 3 5 12 5 4 4 4 5 4 26

49 5 4 4 5 18 5 5 5 4 4 23 5 4 4 13 4 5 5 5 3 5 27

50 5 5 5 5 20 5 5 4 5 5 24 5 5 5 15 5 5 5 5 5 5 30

51 4 5 4 4 17 5 5 4 4 4 22 4 4 4 12 3 4 4 5 5 4 25

52 3 2 3 3 11 3 3 4 4 3 17 3 3 3 9 3 3 5 3 4 2 20

53 5 4 3 5 17 5 5 5 5 5 25 4 5 4 13 5 5 5 4 5 5 29

54 5 4 4 5 18 5 5 5 4 4 23 4 4 5 13 4 5 5 4 5 4 27

55 5 5 4 5 19 5 5 5 4 5 24 5 5 5 15 5 5 5 5 5 5 30

56 5 4 5 4 18 5 5 5 5 4 24 5 4 4 13 4 5 5 5 5 5 29

57 4 5 4 4 17 5 4 4 4 4 21 3 3 4 10 4 4 4 4 4 4 24

58 5 4 5 3 17 4 5 4 4 4 21 4 4 4 12 5 4 4 4 5 4 26

59 5 4 5 5 19 5 5 5 4 4 23 4 4 5 13 3 5 5 5 4 5 27

60 5 5 4 5 19 5 5 4 5 5 24 5 5 5 15 5 5 5 5 5 5 30


(6)

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 5.0 2.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 3.0 5.0 5.0 3.0 3.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 3.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 3.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 2.0 3.0 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 3.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 3.0 2.0 3.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0