Perkembangan Perbankan Syariah di Kota Lhokseumawe

mata uang rupiah yang penyelasaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. b. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia SKNBI, yaitu pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar peserta kliring, baik atas nama peserta atau atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. c. Inkaso dan Wakalah.

4.4. Perkembangan Perbankan Syariah di Kota Lhokseumawe

Perkembangan perbankan syariah di Kota Lhokseumawe dapat di lihat melalui tabel di dawah ini : Table 4.5. Perkembangan Perbankan Syariah di Kota Lhokseumawe tahun 2007-2010 Tah un Asset Rp Pertumbu han Pembiayaan Rp Pertumbu han Tabungan Rp Pertumbu han Deposito Rp Pertumbu han 2007 10,638 - 5,385 - 6,879 - 1,222 - 2008 109,678 926.7 55,994 939.8 61,890 799 9,088 643.7 2009 164,680 50.1 115,400 106.2 69,622 12.5 21,218 133.5 2010 329,275 99.9 281,085 143.6 98,148 41 37,807 78.2 Sumber : KBI Lhokseumawe 2011 Perkembangan perbankan syariah di Kota Lhokseumawe dari tahun ke tahun memperlihatkan tren yang meningkat dapat dilihat dari table di atas. Pertama sekali dapat dilihat dari pertumbuhan asset perbankan syariah di Kota Lhokseumawe secara keseluruhan, mulai tahun 2008 peningkatan asset terjadi secara signifikan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2008 meningkat sebesar 926.7 , tahun 2009 dan tahun 2010 asset perbankan syariah di Kota Lhokseumawe terus mngalami peningkatan yaitu masing-masing mengalami peningkatan sebesar 50.1 dan 99,9. Pertumbuhan pada pembiayaan juga memperlihatkan perkembangan yang baik dimana pada tahun 2008 mengalami pertumbuhan sebesar 939.8, begitu juga pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2009 meningkat sebesar 106.2 dan tahun 2010 meningkat sebesar 1436. Perkembangan perbankan syariah di Kota Lhokseumawe dapat kita lihat juga melalui pertumbuhan jumlah tabungan dan deposito di perbankan syariah di Kota Lhokseumawe. Pertumbuhan secara signifikan terjadi pada awal tahun kedua yaitu tahun 2008 dimana tabungan mengalami lonjakan yang tajam sebesar 799 dari tahun sebelumnya, tahun 2009 dan 2010 tabungan perbankan syariah di Kota Lhokseumawe masing-masing meningkat sebesar 12.5 dan 41. Peningkatan deposito terjadi pad atahun 2008 sebesar 643.7 selanjtunya tahun 2009 meningkat sebesar 133.5 dan tahun 2010 meningkat sebesar 78.2 dari tahun sebelumnya. Perkembangan perbankan syariah di Kota Lhokseumawe dari tahun 2007 sampai tahun 2010 sanagat baik, dimana jumlah asset, jumlah pembiayaan, jumlah tabungan, dan jumlah deposito mengalami peningkatan dan perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan perbankan syariah sangat baik di Kota Lhokseumawe.

4.5. Perkembangan Jumlah Tabungan di Perbankan Syariah di Kota Lhokseumawe