B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia
Persero telah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Meningkatkan Efesiensi dan Efektivitas Perusahaan”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara jelas Bagaimanakah penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT.
Perusahaan Perdagangan Indonesia Persero dalam meningkatkan efesiensi dan efektivitas perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah: 1
Bagi penulis sendiri, penelitian ini bermanfaat dalam memperluas wawasan dengan membandingkan antara teori–teori yang dipelajari di
bangku kuliah dengan praktek yang sebenarnya dilapangan. 2
Bagi Perusahaan, yakni Penelitian ini secara akademis diharapkan akan memberikan sumbangan bagi literatur mengenai besarnya peranan
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, sehingga dapat menambah khazanah keilmuan yang berkaitan dengan kemajuan dunia usaha.
3 Memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan masukan bagi yang
berminat melakukan penelitian mengenai masalah yang sama.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Definisi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem akuntansi sudah merupakan bagian dari akuntansi yang lebih dikenal saat ini sebagai sistem informasi akuntansi. Informasi akuntansi
merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen. Dalam pengertian dari informasi, menurut Sutanta 2004 - 4 definisi
informasi adalah sebagai berikut “Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai
kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat
mendatang”. Informasi akuntansi terutama berhubungan erat dengan data keuangan
dari suatu perusahaan. Agar data keuangan yang ada dalam perusahaan dapat dimanfaatkan oleh pihak intern perusahaan, khususnya pihak manajemen maupun
pihak ekstern perusahaan, maka data keuangan tersebut harus disusun dalam suatu bentuk yang sesuai, maka diperlukan suatu sistem, dimana dalam sistem tersebut
diuraikan cara mengatur arus dalam pengolahan data dalam perusahaan untuk dapat menghasilkan informasi yang berguna.
Selanjutnya untuk memahami lebih dalam pengertian dari sistem informasi akuntansi, menurut Bodnar dan Hopwood 2000:1 yaitu,
4
“Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.
Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau
komputerisasi”.
Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa sistem informasi akuntansi
meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus pemrosesan transaksi perusahaan, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem
informasi. Informasi adalah data yang diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta. Jadi ada suatu proses transformasi data
menjadi suatu informasi. Sedangkan data merupakan raw material untuk suatu informasi.
Perbedaan informasi dan data sangat tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan informasi tersebut. Informasi dari level manajemen
tertentu bisa menjadi data bagi level manajemen diatasnya dan sebaliknya. Hall
2001:17 menyatakan karakteristik informasi. Tanpa memperhatikan bentuk fisiknya, informasi yang berguna memiliki karakteristik
sebagai berikut : a.
relevan Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan,
sehingga laporan itu dapat mendukung keputusan manajer atau petugas administrasi
b. tepat waktu
Suatu informasi yang dihasilkan tidak boleh out of date dari periode waktu tindakan yang didukungnya
c. akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material, informasi harus akurat dan sempurna.
d. lengkap
Dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas tidak boleh ada informasi yang hilang
e. rangkuman
Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Menurut Dyckman 2001:4, definisi sistem informasi akuntansi adalah
sebagai berikut : “Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi tentang
entitas ekonomi kepada pihak – pihak yang berkepentingan dengan aspek keuangan perusahaan tersebut”.
Ditinjau dari definisi diatas dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi dirancang untuk mencatat data keuangan yang akurat, tepat waktu, dan
kronologis, memudahkan pengambilan kembali data keuangan dalam bentuk yang berguna bagi manajemen dan menyederhanakan penyusunan laporan keuangan
periodik untuk pemakai eksternal. Rancangan sistem informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan
informasi keuangan perusahaan tergantung pada ukuran perusahaan, sifat operasi, volume data, struktur organisasi, dan peraturan pemerintah. Oleh karena itu sistem
informasi akuntansi suatu perusahaan harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pihak intern maupun pihak
ekstern. Jika sistem informasi akuntansi ini tidak dapat menghasilkan informasi yang diperlukan, maka kita harus meninjau kembali sistem informasi akuntansi
yang telah diterapkan tersebut. Peninjauan terhadap sistem tersebut diperlukan karena sistem itu sendiri
merupakan kerangka dan prosedur – prosedur yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.
Adapun tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi suatu perusahaan menurut Baridwan 2000:15 adalah sebagai berikut :
a. sistem informasi akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip
cepat, yaitu harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat waktu dan dapat memenuhi kebutuhan dengan kualitas yang
sesuai
b. sistem informasi akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip
aman, yaitu harus dapat membantu dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan dengan cara mem-pertimbangkan prinsip – prinsip
pengawasan intern
c. sistem informasi akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip
murah, yaitu biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi itu harus dapat ditekan, dengan kata lain
mempertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan sistem informasi akuntansi.
Pada dasarnya sistem informasi akuntansi dapat dikatakan baik apabila ketiga tujuan tersebut dapat dicapai, yaitu cepat, aman, dan murah. Apabila sistem
informasi akuntansi dapat mempercepat penyampaian informasi dan mengurangi biaya administrasi, akan tetapi disisi lain mengakibatkan pengawasan yang lemah,
maka sistem informasi akuntansinya belum baik. Oleh karena itu ketiga tujuan tersebut harus ada dan sejalan dalam aktivitasnya sehingga memudahkan dalam
pengambilan keputusan. Tujuan dari informasi akuntansi keuangan menurut Anthony, Hawkins,
dan Kenneth 2004:4 adalah sebagai berikut: “Financial Accounting Information is intended both for managers and
also for the use of parties external to the organizations ; including shareholder and trustees in nonprofit organizations, Banks, and other Creditors,
Gouvernment Agencies, Investment Advisers, and the General Public”.
2. Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan merupakan sebuah transaksi bisnis yang dapat dilihat dari pembelian komoditi, hak atau jasa atau beberapa dari kombinasi hal – hal tersebut.
Pada umumnya sumber pendapatan adalah penjualan, maka penjualan merupakan salah satu hal terpenting dalam kegiatan operasi perusahaan. Penjualan
dapat dibagi atas tiga jenis yaitu : penjualan secara tunai, penjualan secara kredit, dan penjualan secara cicilan. Selanjutnya yang dibahas hanya penjualan secara
tunai dan penjualan secara kredit. Penjualan disebut sebagai penjualan tunai apabila saat penyerahan barang
atau jasa diikuti langsung dengan pembayaran dari pihak pembeli. Sedangkan penjualan secara kredit, dalam pembayarannya ada tenggang waktu atau ada
tenggang waktu antara beralihnya barang atau jasa yang dijual dengan waktu diterimanya pembayaran, dan selama tenggang waktu ini muncul apa yang disebut
piutang bagi sipenjual dan menjadi hutang bagi sipembeli barang atau jasa tersebut.
a. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang
diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan
tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Menurut Mulyadi 2001:463 dokumen – dokumen yang digunakan
dalam sistem penjualan tunai adalah sebagai berikut :
1 faktur penjualan
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi mengenai transaksi penjualan tunai yang diperlukan oleh
manajemen. Faktur ini berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kasir dan sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan transaksi penjualan kedalam jurnal penjualan
2 pita register kas
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh Fungsi Kasir dengan cara mengoperasikan mesin register kas
dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan
3 bukti setor bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kasir sebagai bukti penyetoran kas ke Bank.
4 rekapitulasi harga pokok penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi
5 bukti memorial
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut :
1 jurnal penjualan; digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
dan meringkas data penjualan 2
jurnal penerimaan kas; digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber diantaranya dari
penjualan tunai
3 jurnal umum; digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga
pokok produk yang dijual 4
kartu persediaan; digunakan untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual
5 kartu gudang; catatan ini tidak termasuk sebagai catatan karena
hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan digudang. Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat
mutasi dan persediaan barang yang di simpan dalam gudang.
Mulai
Menerima order dari
pembeli
Pengisi faktor
penjualan 1
2 FPT
1 2
Via Pembeli
N Bagian Order
Penjualan Bagian Kas
FPT 1
Mnerima uang dari
pembeli Mengoper
asikan register
kas
PRK FPT
3 Menerim
a order dari
pembeli Bagian Gudang
1 2
Bukti setor bank
Menyet orkan
ke bank
1 2
Bukti setor bank
Disetorkan ke bank
Bersama uang
5
N 2
FPT 2
Kartu Guda
ng
Menyer ahkan
barang
FPT
4 3
PRK FPT
2 FPT
4
Memband ingkan
FP1 lb1 dan lb2
Menyerahk an barang
kepada pembeli
2 FPT
PRK
Bersama barang
6 Bersama
barang sebagai slip
pembungkus
Gambar 2.1 Diagram Arus Data Penjualan Tunai Sumber: Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke tiga,Jakarta; Penerbit
Salemba Empat. Hal. 476
Bagian Gudang Bagian Pengiriman
PRK 6
FPT 4
Jurnal Penjuala
n 7
Buku Setor Bank
8
T Jurnal
Peneri maan
kas RHPP
Bukti memorial
Jurnal umum
Selesai 7
PRK FPT
Kartu Persedia
an N
Membuat Rekapitul
asi HPP
RHPP
Membuat bukti
memorial
RHPP Bukti
memorial
8 T
Secara Periodik
Bagian Jurnal Bagian Karu
Persediaan
RHPP = Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Gambar 2.2 Diagram Arus Data Penjualan Tunai Sumber: Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke tiga, Jakarta; Penerbit
Salemba Empat. Hal. 477
b. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Pada dasarnya aktifitas penjualan yang dilakukan oleh perusahaan adalah bertujuan untuk mencapai laba maksimal. Dalam rangka mencapai laba
tersebut, tidak jarang perusahaan menggunakan sistem penjualan kredit. Sistem penjualan kredit yang dilakukan perusahaan dengan cara mengirimkan barang
sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pelanggan.
Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, maka setiap penjualan kredit harus dilakukan analisa telebih dahulu kepada pembeli, layak atau tidaknya
pembeli tersebut diberi kredit. Menurut Mulyadi 2001:214 dokumen yang digunakan dalam penjualan
kredit terdiri dari : 1
surat order pengiriman dan tembusannya Surat order Pengiriman merupakan dokumen yang digunakan untuk
memproses penjualan kredit dan digunakan oleh Fungsi Pengiriman untuk mengirimkan barang sesuai dengan spesifikasi yang terdapat
di faktur
2 faktur dan tembusannya
Faktur ini digunakan untuk merekam berbagai informasi mengenai data pembeli. Faktur ini juga berfungsi sebagai pengantar
pembayaran oleh pembeli ke Bagian Kasir, serta sebagai slip pembungkus yang ditempelkan oleh Bagian Pengiriman barang
sebagai alat identifikasi bungkusan barang
3 rekapitulasi harga pokok penjualan
Dokumen ini digunakan oleh Fungsi Akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi dan juga
sebagai bukti pendukung bagi pembuatan bukti memorial.
4 bukti memorial
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan kredit adalah sebagai berikut :
1 jurnal penjualan; dalam transaksi penjualan kredit, catatan ini
berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan kredit berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan
2 jurnal umum; dalam transaksi penjualan kredit, catatan ini digunakan
untuk mencatat harga pokok produk yang dijual berdasarkan dokumen bukti memorial
3 buku pembantu piutang; dalam transaksi penjualan kredit, catatan ini
berfungsi sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat bertambahnya piutang kepada debitur tertentu berdasarkan dokumen
sumber faktur penjualan
4 buku pembantu persediaan, dalam transaksi penjualan kredit, catatan
ini berfungsi sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat harga produk jadi tertentu yang dijual berdasarkan
dokumen sumber faktur penjualan
5 buku besar, akun buku besar yang terkait dalam siklus pendapatan
adalah piutang usaha, pendapatan penjualan, biaya produk yang dijual, dan persediaan produk jadi.
2
7 Surat Order
Pengiriman Credit Copy
Memeriksa status
kredit
Memberi otorisasi
kredit
7 Surat Order
Pengiriman Credit Copy
4 Bagian Kredit
2
1 Surat Order
Pengiriman
Menyiapka n barang
Menyerahk an barang
1 Surat Order
Pengiriman Bagian Gudang
Kartu Gudang
5 Bersama
dengan barang
5 2
2
1 Surat Order
Pengiriman Bersama
dengan barang
4 3
2 Surat Order
Pengiriman
Menempel surat order pengiriman
pada pembungkus
barang
Menyerahkan barang kepada
peruashaan angkuran umum
5 4
3 2
Surat Order Pengiriman
1 Surat Order
Pengiriman
6 Ditempel
padapembungkus barang sebagai slip
pembungkus
Diserahkan kepada
perusahaan angkuran umum
N
Gambar 2.3 Flowchart Penjualan Kredit Sumber: Mulyadi,2002, Auditing Edisi ke-6, buku dua Jakarta, Salemba Empat,
hal. 45.
Bagian Pengiriman
7 Bagian Penagihan
2 Surat Order
Pengiriman
Membuat faktor
5 4
3 2
1 Faktur
Penjualan
Dikirim ke costumer
9
10 Dikirim ke
wiraniaga
8 Bagian piutang
7 Surat Keluar 2
SOP 1 Faktor Penjulan
Buku Pembantu
Piutang N
Gambar 2.4 Flowchart Penjualan Kredit Sumber: Mulyadi,2002, Auditing Edisi ke-6, buku dua Jakarta, Salemba Empat,
hal. 46.
Bagian Auntansi Biaya Bagian akuntansi umum
7
3 Faktur
Penjualan
Buku Pembantu
sediaan
Membuat rekapitula
si kos penjualan
Rekapitulasi kos produk yang
dijual
Membuat bukti
memorial RKPD
Bukti Memorial
1 1
1
4 Faktur
Penjualan RKPD
Bukti Memorial
N
N
Jumlah Penjualan
Jurnal Umum
N Mulai
Gambar 2.5 Flowchart Penjualan Kredit Sumber: Mulyadi,2002, Auditing Edisi ke-6, buku dua Jakarta, Salemba Empat,
hal. 47.
3. Prosedur Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit
Prosedur menurut Mulyadi 2001:5 adalah “Suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih
yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang”.
Berdasarkan definisi diatas bahwa prosedur merupakan suatu urutan pekerjaan menulis yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih
yang disusun untuk menjaminadanya perlakuan yang sama terhadap transaksi – transaksi perusahaan yang sering terjadi. Dengan demikian pekerjaan yang
berulang – ulang harus dilakukan dengan prosedur yang sama. Sedangkan maksud dari kegiatan klerikal adalah kegiatan untuk mencatat informasi dalam formulir,
buku jurnal, dan buku besar, yaitu menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftarkan, dan membandingkan.
Prosedur juga merupakan metode – metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Prosedur
yang baik pada umumnya memenuhi kriteria berikut ini : a.
prosedur harus dinyatakan dengan jelas dengan bentuk tertulis dan disusun secara sistematis dalam bentuk pedoman prosedur
b. prosedur yang disusun harus cukup sederhana untuk memudahkan
pelaksanaan tugas para pegawai c.
pelaksanaan prosedur harus dapat dicapai dengan biaya rendah d.
secara periodik prosedur yang disusun harus dievaluasi untuk dinilai efisiensi dan efektivitasnya serta diadakan perbaikan jika perlu
e. prosedur yang disusun harus memperhatikan prinsip pengendalian
intern, antara lain: 1
penggunaan formulir yang dibubuhi nomor urut tercetak 2
pemisahan fungsi yang tegas dan tepat agar tercapai mekanisme saling uji
3 pekerjaan hanya dapat dilaksanakan setelah ada otorisasi dari
pejabat yang berwenang Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang dan jasa
dengan jumlah yang dibebankan kepada pelanggan dalam transaksi perusahaan, baik secara tunai maupun secara kredit.
a. Prosedur Penjualan Tunai
Dalam pelaksanaan penjualan tunai tersebut terdapat jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai yang melibatkan beberapa unit atau
bagian dalam organisasi. Kegiatan ini dapat di lihat dari diagram arus data atau Diagram Arus Data logis DAD, selain itu dapat juga di lihat dari bagan arus
dokumen flowchart, yang mengemukakan distribusi formulir – formulir. Aktifitas – aktifitas yang dilakukan tiap – tiap bagian dalam sistem
informasi akuntansi penjualan tunai Menurut Mulyadi 2001:469 adalah sebagai berikut :
1 bagian order penjualan
a menerima order dari pembeli
b mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar dan
mendistribusikan tembusannya : Lembar 1: diserahkan kepada pembeli untuk kepentingan
pembayaran ke bagian kasir Lembar 2: dikirim ke bagian gudang
Lembar 3: arsip bagian order penjualan menurut nomor urut faktur.
2 bagian kasir
a menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan
b menerima uang dari pembeli sebesar yang tercantum dalam
faktur penjualan tunai c
mengoperasikan register kas untuk menghasilkan pita register kas
d membubuhkan cap “Lunas” diatas faktur penjualan tunai dan
menempelkan pita register kas pada faktur tersebut e
menyerahkan faktur penjualan tunai dan pita register kas pada pembeli untuk kepentingan pengambilan barang ke bagian
pengiriman barang.
f mengisi bukti setor Bank 3 lembar pada akhir hari kerja
g menyetor kas yang diterima dari hasil penjualan tunai ke Bank
h mendistribusikan bukti setor Bank sebagai berikut :
Lembar 1: diserahkan ke Bank bersama dengan kas yang disetor Lembar 2 : diserahkan ke bagian jurnal
Lembar3 : disimpan dalam arsip bagian Kasir berdasarkan
urutan tanggal setor. 3
bagian gudang a
menerima faktur penjualan tunai lembar ke-2 dan menyiapkan barang sebanyak yang tecantum dalam faktur penjualan tunai
b mencatat kuantitas barang yang diserahkan ke bagian
pengiriman ke dalam kartu gudang c
menyerahkan barang ke bagian pengiriman barang bersama dengan faktur penjualan tunai lembar ke-2.
4 bagian pengiriman barang
a menerima faktur penjualan tunai lembar ke-2 bersama dengan
barang dari bagian gudang b
menerima faktur penjualan tunai lembar ke-1 dilampiri dengan pita register kas dari bagian Kasir
c membandingkan faktur penjualan tunai lembar ke-1 dan ke-2
dan memeriksa pita register kas untuk menentukan apakah harga barang telah di bayar
d menyerahkan barang kepada pembeli
e mendistribusikan faktur penjualan tunai sebagai berikut :
Lembar1 :diserahkan ke bagian dilampiri dengan pita register kas
Lembar2 :diserahkan kepada pembeli bersama dengan penyerahan barang.
5 bagian jurnal
a menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita
register kas dari bagian pengiriman barang b
mencatat faktur penjualan tunai ke dalam jurnal penjualan
c mengirim faktur penjualan tunai dilampiri dengan pita register
ke bagian kartu persediaan d
menerima bukti setor Bank lembar ke-2 dari bagian Kasir e
mencatat bukti setor Bank lembar ke-2 dalam jurnal penerimaan kas
f mengarsipkan bukti setor Bank lembar ke-2 dalam arsip
berdasarkan urutan tanggal setor g
menerima bukti memorial dilampiri dengan rekapitulasi harga pokok penjualan dari bagian kartu persediaan
h mencatat bukti memorial ke dalam jurnal umum
i mengarsipkan bukti memorial yang dilampiri dengan
rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan nomor bukti memorial.
6 bagian kartu persediaan
a menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita
register kas dari bagian jurnal b
mencatat kuantitas dan harga pokok persediaan yang dijual dalam kartu persediaan berdasarkan faktur penjualan tunai
c mengarsipkan faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita
register kas menurut nomor urut faktur penjualan tunai d
secara periodik membuat dengan rekapitulasi harga pokok penjualan selama periode tertentu berdasarkan data harga pokok
persediaan yang dijual dalam kartu persediaan
e membuat bukti memorial sebagai dasar pencatatan harga pokok
persediaan yang dijual selama periode tertentu berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan
f menyerahkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekapitulasi
harga pokok penjualan ke bagian jurnal.
b. Prosedur Penjualan Kredit
Penjualan kredit dilaksanakan perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli, dan untuk jangka waktu
tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut untuk menghindari tidak tertagihnya piutang.
Setiap penjualan kredit harus dilakukan analisa telebih dahulu kepada pembeli, layak atau tidaknya pembeli tersebut diberi kredit. Diagram Arus Data
dari sistem informasi ini dapat dilihat dari gambar 3, yang menggambarkan Arus Data Logis dari pemrosesan transaksi penjualan kredit.
Adapun aktifitas bagian – bagian yang terlibat dalam sistem penjualan kredit Menurut Mulyadi 2001:237 adalah sebagai berikut :
1 Departemen penjualan
a Proses penjualan dimulai dari departemen penjualan yang
menerima pesanan pelanggan. Pesanan pelanggan yang diterima dapat berupa surat, hubungan telepon, atau agen penjualan yang
datang ke tempat pelanggan
b Membuat pesanan pelangan. Pesanan pelanggan
mengidentifikasikan tipe dan kuantitas dari barang yang diminta c
Memberikan surat pesanan penjualan ke bagian gudang d
Membuat surat perintah pengeluaran barang, dan menyerahkan ke bagian gudang
e Membuat surat jalan.
2 Departemen kredit
Melakukan transaksi persetujuan, yang berhubungan dengan pemeriksaan kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan. Dalam
memutuskan sifatjenis pemeriksaan pemberian kredit sangat bergantung pada keadaan saat terjadinya penjualan.
3 Departemen gudang
a Menerima surat perintah pengeluaran barang Picking Ticket,
dan salinan pesanan penjualan. Dokumen ini mengidentifikasikan bahwa barang perusahaan harus
ditempatkan dan diambil dari rak – rak Gudang
b Memparaf salinan surat perintah pengeluaran barang, dan
meyakinkan banwa pesanan sudah diberkan yang benar c
Menyerahkan barang ke Bagian Pengiriman. 4
Departemen pengiriman a
Menerima salinan dokumen pengiriman dan surat jalan dari Bagian Penjualan
b Menerima barang yang dikirim
c mengirim barang kepada pelanggan bersama dengan dokumen
pengiriman untuk menggambarkan isi kiriman tersebut. 5
Departemen penagihan a
Mengumpulkan informasi tentang transaksi penjualan ke departemen lainnya
b Menerima tagihan, salinan buku besar, dan salinan arsip dari
departemen penjualan. 6
Departemen pengawasan persediaan
Departemen Pengawasan Persediaan menggunakan surat perintah pengeluaran barang sebagai dokumen bukti untuk menyesuaikan
buku besar tambahan persediaan.
7 Departemen piutang
a Departemen piutang memposting data salinan buku besar
pesanan penjualan pada buku besar tambahan piutang b
Setiap salinan buku besar dari pesanan penjualan digunakan untuk menaikkan rekening pelanggan sesuai dengan
penjualannya
c Mengarsip salinan buku besar
d Secara berkala meringkas saldo setiap rekening dan
mengirimkannya ke buku besar umum. 8
Departemen buku besar umum a
Dengan melakukan penetapan periode pemesanan, departemen buku besar umum menerima dokumen jurnal dari departemen
penagihan dan departemen pengawasan persediaan
b Ringkasan rekening dari departemen piutang. Flowchart sistem
penjualan kredit.
Didalam transaksi penjualan kredit terdapat retur penjualan. Hal ini terjadi karena barang yang di pesan pelanggan tidak sesuai dengan barang yang
dikirim oleh perusahaan. Transaksi retur penjualan terjadi jika perusahaan menerima pengembalian barang dari pelanggan. Pengembalian barang oleh
pelanggan harus diotorisasi oleh Departemen Penjualan dan diterima oleh Departemen Penerimaan.
Dokumen yang digunakan dalam retur penjualan Menurut Mulyadi 2001:57 adalah sebagai berikut :
a. Memo kredit
Memo kredit merupakan dokumen sumber source document sebagai dasar pencatatan transaksi retur penjualan dalam kartu
piutang dan jurnal umum atau jurnal retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh Depaertemen Penerimaan untuk menerima barang
yang dikembalikan.
b. Laporan penerimaan barang
Laporan Penerimaan Barang merupakan dokumen pendukung yang melampiri memo kredit. dokumen ini dikeluarkan oleh Departemen
Penerimaan sebagai laporan telah diterimanya dan diperiksanya barang dari pembeli.
Aktifitas bagian yang terlibat dalam transaksi penjualan kredit terdiri dari:
a. Bagian penjualan
1 Menerima pemberitahuan retur penjualan
2 Membuat memo kredit dan tembusannya ke bagian penerimaan barang.
b. Bagian penerimaan barang
1 Menerima memo kredit dan laporan penerimaan barang dari bagian
penjualan 2
Menerima dan memeriksa barang 3
Membuat laporan penerimaan barang LPB. c.
Bagian gudang 1
Menerima laporan penerimaan barang LPB dari bagian penerimaan barang
2 Membuat kartu gudang
3 Mengarsip laporan penerimaan barang LPB.
d. Bagian piutang
1 Menerima laporan penerimaan barang LPB dan memo kredit dari
bagian gudang 2
Membuat kartu piutang berdasarkan memo kredit yang ada. e.
Bagian kartu persediaan 1
Menerima laporan penerimaan barang LPB dan memo kredit dari bagian piutang
2 Mengisi harga pokok barang
3 Membuat kartu persediaan.
f. Bagian jurnal
1 Menerima laporan penerimaan barang LPB dan memo kredit dari
bagian kartu persediaan 2
Membuat jurnal retur penjualan 3
Mengarsip dokumen yang ada.
4. Hasil Sistem Informasi Penjualan Dalam Meningkatkan Efesiensi
Dan Efektivitas Perusahaan
Hasil dari Sistem Informasi Penjualan yaitu Efesiensi dan Efektivitas didalam perusahaan. Menurut Gondodiyoto 2007:123 pengertian Efesiensi dan
Efektivitas adalah sebagai berikut: Efesiensi yang diartikan bahwa sumber daya informasi terutama dalam
penjualan dapat menghasilkan output semaksimal mungkin dengan penekanan berbagai biaya. Efektivitas yang diartikan bahwa sistem informasi penjualan
menghasilkan pelaporan yang efektif, pemakai atas laporan yaitu mengenai keinginan atas informasi baik kebutuhan saaat ini dan kebutuhan yang akan
datang dapat diketetahui dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menyajikan informasi yang relevan dan dapat dipahami bagi yang menggunakannya.
B. Tinjauan Terdahulu
Tinjauan terdahulu digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan.
Tabel 2.1 Tinjauan Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Metode
Penelitian Hasil Penelitian
Andrew Timothy
Analisis Sistem Informasi Akuntansi PenjualanCPO
terhadap proses Penagihan Piutang pada PT. PP
London Sumatra Indonesia Tbk
Deskriptif PT. PP London Sumatra
Indonesia Tbk tergolong sederhana karena unsur2
system akuntansi penjualan Hanya terbatas pada
penjualan tunai, karena perusahaan tidak mengenal
istilah penjulan kredit
Riwati Serepina
Pakpahan Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan dan Penerimaan Kas Pada PT. Indofarama
Global Medika Medan Deskriptif PT. Indofarama Global
Medika Medan telah menetapkan pemisahan
fungsi yang memadai, fungsi yang terkait adalah
fungsi penjulan, kas, pengiriman dan fungsi
pencatatan.
Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu dapat dilihat dari hasil penelitian. Berikut ini akan disajikan hasil penelitian terdahulu.
1. Sistem akuntansi penjualan Hanya terbatas pada penjualan tunai, karena
perusahaan tidak mengenal istilah penjulan kredit 2.
Menetapkan pemisahan fungsi yang memadai, fungsi yang terkait adalah fungsi penjulan, kas, pengiriman dan fungsi pencatatan.
Hasil penelitian saat ini ialah, bahwa secara umum perusahaan telah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dengan baik dengan adanya
flowchart yang bisa dijadikan sebagai alat pengawasan dalam penjualan
C. Kerangka Konseptual