Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan Relevan Keandalan Dapat dibandingkan

kualitas laporan keuangan yang baik, maka diperlukan adanya aturan regulasi yang dibuat oleh profesi dewan pembuat standar dan pemerintah. Karakteristik kualitas laporan keuangan sebagaimana yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 IAI : 2009 adalah sebagai berikut:

a. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

b. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.

c. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal reliable. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur faithful representation dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

d. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Untuk menghasilkan informasi yang relevan dan andal tidaklah mudah, terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Salah satu kendala informasi yang relevan dan andal tersebut adalah tepat waktu timeliness. Suatu informasi akan kehilangan relevansinya jika terdapat keterlambatan yang tidak semestinya dalam pelaporan. Universitas Sumatera Utara

2. Audit Delay

Audit delay didefinisikan sebagai lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit. Menurut Bimo 2007 “ audit delay sebagai rentang waktu penyelesaian laporan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan keuangan auditor independen atas audit laporan keuangan perusahaan sejak tanggal tutup buku perusahaan, yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen ”. Diungkap dalam penelitian Subekti dan Widiyanti 2004, perbedaan waktu yang sering dinamai dengan audit delay adalah perbedaan antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan audited yang mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Semakin panjang audit delay menunjukkan bahwa auditor semakin lama menyelesaikan pekerjaan auditnya.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

Beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhi audit delay telah dikaji dalam beberapa penelitian sebelumnya, yaitu ukuran perusahaan, kategori KAP, jenis industri, opini auditor, profitabilitas, solvabilitas, pelaporan laba rugi perusahaan, kategori perusahaan, kepemilikan perusahaan, umur perusahaan, internal auditor, lamanya emiten menjadi klien KAP. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, opini pendapat auditor dan ukuran KAP dengan alasan faktor-faktor tersebut mewakili faktor-faktor yang diteliti dalam setiap penelitian terdahulu. Universitas Sumatera Utara

a. Ukuran Perusahaan