Bantalan dan Pelumasan PERHITUNGAN UKURAN UTAMA TURBIN UAP PLTU

1 d cm 101.911 111.96 116.05 117.43 118.79 119.52 121.03 124,15 125,67 127,62 2 r2 cm 50.955 50.955 55.98 58.029 58.715 59.398 59.760 60,572 61,473 62,057 63,81 3 r1 cm 25.477 25.477 27.99 29.014 29.354 29.698 29.880 31,544 32.867 34,042 36,8 4 ro cm 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 5 y1 cm 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 yo cm 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 7 y cm 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 8 Wcr kg 141.18 167,73 190,23 206,75 225,86 253,43 285,34 297,04 302,32 324,4

4.7 Bantalan dan Pelumasan

Bantalan merupakan bagian utama dari elemen mesin sehingga dalam pemilihannya harus dipertimbangkan peranannya. Bantalan yang dipakai pada rancangan ini adalah bantalan luncur, karena beban yang dialami cukup besar dan putaran yang tinggi. Gambar 5.6 berikut ini menunjukkan gambar bantalan luncur yang didesain. Gambar 4.6 Bantalan Luncur Universitas Sumatera Utara Pendesainan bantalan ini dilaksanakan menurut metode yang disarankan oleh M.I. Yanovsky untuk bantalan luncur 1800. Jenis bantalan yang digunakan adalah bantalan radial journal bearing. Untuk bantalan radial, dalam hal ini menerima beban dalam arah tegak lurus dengan poros dan gaya radial dari poros ditentukan dengan persamaan Sumber : lit 7. Hal 317 :   kg e y m F r 2    Dengan y = lendutan e = jarak pusat massa poros dengan sumbu geometri poros dan ditetapkan y + e = 5 x 10 -4 m = massa beban = massa poros + massa cakram = 2393,4 + 1120,12 = 3513,52 kg  = kecepatan sudut putaran poros = 60 3000 2   = 314,159 rpm Sehingga besar gaya radial adalah : 81 , 9 159 , 314 10 . 5 52 , 3513 2 4   r F kg F r 08 3 , 17674  Tabel 4.5. Ruang bebas yang diperlukan untuk bantalan luncur Universitas Sumatera Utara Sumber : Lit.7, hal.277 Ruang bebas a dipilih sesuai dengan diameter poros dari Tabel 5.6 diatas. Dengan ekstrapolasi didapat harga a untuk diameter 300 mm yang dipilih untuk bantalan dengan lapisan logam putih. a = 0,62 mm dan nilai dl Menurut lit. 7, hal. 278-279 diambil = 1,2 maka : l = ld x d = 11,2 x 300 = 250 mm Dimana : l = panjang permukaan bantalan = 250 mm Gambar 4.6 Kedudukan poros pada bantalan pada berbagai kecepatan Universitas Sumatera Utara Koefisien kriteria beban bantalan [Menurut lit. 7, hal. 278] diperoleh dengan persamaan :     . . 2 u l d a F r v  Dimana : F r = beban bantalan = 17674,308 kg l = panjang permukaan bantalan = 25 cm u = kecepatan keliling permukaan poros = det 4710 60 . . cm n d   = viskositas rata-rata minyak pelumas jenis TZOUT GOST 32-53 = 2 6 det . 10 3 , cm kg   maka :   63 , 21 10 3 , 4710 25 30 62 , 308 , 17674 6 2       v  lit.7, hal 278 Besar harga koefisien x diperoleh dari gambar 5.8 berikut ini. Dan untuk bantalan luncur θ = 180 dan harga ε = dl = 1,2 diperoleh x = 0,962. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7 Grafik kriteria beban koefisien φv Lit 7 hal. 278 Sedangkan koefisien gesek f untuk bantalan dapat dihitung dengan menggunakan data-data pada gambar 5.11 berikut ini. Dan untuk bantalan luncur θ = 180 dan harga ε = 1,2 dan x = 0,962, diperoleh φs = 15,16. Gambar 4.8 Grafik untuk Menentukan φs Lit. 7 hal. 279 Maka, dari lit. 7, hal. 279, didapat nilai koefisien gesek f : Universitas Sumatera Utara v s d a f   . .  001490 , 63 , 21 300 16 , 15 62 ,     f Dan besarnya kerja untuk melawan gesekan, yaitu : 100 . . u F f A r   det . 365 , 1240 100 4710 308 , 17674 001490 , m kg A      Sehingga ekivalensi kalor kerja ini adalah : det 4 , 12 427 365 , 1240 427 kal k A Q      Dengan mengabaikan kerugian akibat radiasi, maka jumlah minyak yang dibutuhkan untuk menyerap kalor yang timbul akibat gesekan pada bantalan akan sebesar adalah :   1 2 . . t t C Q q pl x     Dimana :  pl  massa jenis pelumas = 0,92 kgltr = 920 kgm 3  C kapasitas termal rata-rata minyak pelumas = 0,45 kkalkg C  1 t temperatur minyak pada sisi masuk, diandaikan 35 ÷ 45 C, untuk perancangan ini diambil = 40 C.  2 t temperatur minyak pada sisi keluar = t 1 + 10 ÷ 15 C ; t2 = 52 C   s ltr q 4 , 1 40 52 . 45 , . 92 , 4 , 12     = 0,0014 m 3 s Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari perhitungan-perhitungan yang dilakukan, maka dapatlah dibuat beberapa kesimpulan dalam perancangan turbin uap penggerak generator listrik dengan daya 65 MW pada sebuah instalasi PLTU, antara lain :

5.1.1 Spesifikasi turbin uap untuk PLTU

1. Tekanan masuk uap turbin = 90 bar 2. Temperatur uap masuk turbin = 500 C 3. Tekanan uap keluar turbin = 0,1 bar Universitas Sumatera Utara