Pandangan Agama Hindu

C. Pandangan Agama Hindu

Menurut agama Hindu, dalam kehidupan bermasyarakat bersinggungan dengan orang lain dari kepercayaan dan keyakinan yang berbeda. Masing- masing keyakinan memiliki perbedaan dalam tiga aspek yaitu srada/ tatwa, acara/ritual dan etika/susila. Srada menyangkut keimanan dan konsep tentang Ketuhanan, dan ritual menyangkut tata cara kita untuk menghubungkan diri dengan Sang Hyang Widhi. Perbedaan-perbedaan keyakinan ini memberi rona dan mewarnai kehidupan beragama dalam masyarakat. Walaupun demikian, pada aspek tertentu memiliki kesamaan,

kemanusiaan (humanity). Pluralisme dalam agama Hindu, dikenal ajaran atau prinsip vasudhaiva kutumbakam. Prinsip ini berasal dari kata vasudha, eva dan kutumbakan. Vasudha berarti dunia, eva merupakan kata penekan yang bermakna benar adanya dan kutumbakam berarti keluarga. Dengan demikian ajaran ini bermakna bahwa seluruh dunia ini hanyalah satu keluarga besar. Ini adalah suatu ajaran yang mencoba untuk memberi kita pemahaman bahwa seluruh umat manusia pada hakekatnya adalah satu kelurga besar. Ini adalah filsafat sosial yang berakar dari pemahaman spiritual bahwa seluruh umat manusia tercipta dari satu sumber kehidupan yang sama yaitu Brahman atau Hyang Widhi Wasa (W. Sumertha. 2013).

misalnya

menyangkut

Jika Parama Purusa atau Hyang Widhi hanya satu bagaimana mungkin atman yang menghidupi makhluk hidup berbeda? Jika atman yang bersemayam dalam setiap makhluk hidup berbeda bagaimana dia bisa menyatu dengan Hyang Widhi? Bagaimana Moksatram bisa tercapai jika percikan suci atman berasal dari sumber yang berbeda? Jika air samudra adalah satu bagaimana mungkin setetes air hujan berbeda dengan samudra? Inilah makna sesungguhnya dari prinsip vasudhaiva kutumbakan, bahwa semua berasal dari sumber yang sama dan dengan demikian dunia ini merupakan organisasi kesadaran kosmis Hyang Widhi Wasa. Prinsip Vasudhaiva kutumbakam berasal dari kitab Mahopanishad -VI – 70:

Ayam bandhurayam neti ganana laghuchetasam Udarachairitam tu vasudhaiva kutumbakam Hanya orang kerdil yang membeda-bedakan berkata: dia adalah keluarga saya; yang lain adalah orang asing. Bagi mereka yang berjiwa besar, seluruh dunia tidak lain adalah satu keluarga.

Ayat ini bukan saja mengenai kedamaian dan harmoni antara masyarakat tetapi juga megajak kita semua untuk hidup bersama seperti keluarga. Dengan alasan ini Hindu mengajarkan bahwa kekuatan apapun dimuka bumi ini baik besar maupun kecil tidak bisa semena-mena, dan mengabaikan yang lainnya. (W. Sumertha. 2013).

Ajaran yang kedua yang berkaitan dengan pluralisme adalah Tri Hita Karana, atau tiga penyebab terciptanya kebahagiaan. Tri hita karana mengajarkan falsafah hidup yang harmonis dengan Tuhan, Alam

sekitar dan sesama manusia. Manusia adalah ciptaan Hyang Widhi, sedangkan atman merupakan percikan sinar suci kebesaran Hyang Widhi yang menyebabkan hidup. Kita juga bergantung kepada alam dan lingkungan dimana kita hidup, dan menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan memperhatikan lingkungan. Dan kita adalah makhluk sosial yang selalu memerlukan orang lain demi kelangsungan hidup kita. Oleh sebab itu hubungan dengan sesama harus selalu baik dan harmonis. Hubungan dengan sesama harus diatur dengan dasar saling asah, saling asih dan saling asuh yang artinya saling menghargai, saling mengasihi dan saling membimbing. Jika ketiga hubungan ini dapat kita jalankan dengan seimbang maka hita atau kebahagiaan akan tercapai.

Kita juga menemukan berbagai ajaran toleransi dari beberapa mantram yang biasa kita gunakan baik sebagai dainika upasana atau mantra sehari-hari dan naimitika upasana atau mantra yang digunakan secara incidental pada saat-saat tertentu. Misalnya pada mantram trisandya ayat lima kita menjumpai doa

“sarwa prani hitangkara” semoga semua makhluk bahagia. Kita bukan hanya menghormati semua

makhluk tetapi juga berdoa untuk kesejahteraan mereka. Mantra lain seperti:

Om sarve bhavantu sukhinah. Sarve santu niraamayaah. Sarve bhadraani pashyantu. Maa kaschid dukhbhaag bhavet (Semoga semua makhluk bahagia, semoga semua makhluk sehat Semoga semua makhluk menikmati kesejahteraan, semoga tak satupun mengalami penderitaan)

Doa mantra tersebut mendemonstrasikan betapa kita peduli dengan semua makhluk secara universal tidak hanya inklusif atau terbatas bagi pemeluk hindu semata-mata. Kita memandang semua makhluk sebagai manifestasi dari satu kesadaran agung yaitu Hyang Widhi Wasa.

Ekam sat vipraha bahudha vadanti (Hanya ada satu kebenaran, para bijaksana menyebutnya dengan nama yang berbeda)

penghormatan terhadap perbedaan keyakinan atau jalan ketuhanan yang berbeda. Dengan demikian, kita berpendirian bahwa sungguh berbahaya dan cacat untuk secara sengaja memaksakan keyakinan kepada orang lain bahwa ajarannya yang paling benar dan satu-satunya jalan menuju Tuhan, apalagi dengan cara kekerasan, tipu muslihat, dan merendahkan kepercayaan orang lain. Sloka yang di ambil dari Rgveda X.191.2 dan 4

Toleransi

berarti

Sam gacchadhvam sam vadadhvam sam vo manam si jànatàm, devà bhàgam yathà pùrve samjànànà upàsate.

(Wahai umat manusia! Hiduplah dalam harmoni dan kerukunan. Hendaklah bersatu, dan bekerja sama. Berbicaralah dengan satu bahasa, dan ambilah keputusan dengan satu pikiran. Seperti orang-orang suci di masa lalu yang telah melaksanakan kewajibannya, hendaklah kamu tidak goyah dalam

melaksanakan kewajibanmu) (W. Sumertha. 2013).

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DALAM MEYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V SD 1 MLATI LOR

0 0 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KELAS IV SDN 1 JEPANG

1 1 27

3 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA

0 0 22

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN KELAS V SEMESTER 2 SDN 4 PIJI KUDUS

0 0 26

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD 1 KARANGBENER

0 0 22

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN PERMAINAN TARIK TAMBANG DENGAN YANG BERBANTUAN VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 1 KALORAN TEMANGGUNG SEMESTER II TAHUN 20152016

0 0 18

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TGT SISWA KELAS 4 SD NEGERI SEWORAN WONOSEGORO BOYOLALI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 23

BAB II KAJIAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pelatihan Guru PPKn Berwawasan Pluralisme

0 0 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pelatihan Guru PPKn Berwawasan Pluralisme

0 0 38

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN GURU PPKn BERWAWASAN PLURALISME

0 0 17