Sumpah jabatan PPAT dan PPAT Sementara dituangkan dalam suatu berita acara yang ditandatangani oleh PPAT atau PPAT Sementara yang bersangkutan,
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kota dan para saksi. Bentuk, susunan kata- kata berita acara pengambilan sumpah janji diatur oleh Menteri.
Pengangkatan PPAT berdasarkan ketentuan Peraturan Kepala BPN No. 1 Tahun 2006 sehingga setelah keluarnya Peraturan Kepala BPN No. 1 Tahun 2006,
maka yang berlaku adalah PPAT sebelum diangkat harus lulus ujian PPAT yang diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional RI dan diangkat oleh Kepala
Badan,yaitu Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota.
b. Pemberhentian PPAT
PPAT berhenti menjabat sebagai Pejabat Pembuat Akta. Tanah karena: meninggal dunia, atau telah mencapai usia 65 enam puluh lima tahun atau diangkat
dan mengangkat sumpah jabatan atau melaksanakan tugas sebagai Notaris dengan tempat kedudukan di Kabupaten Kota yang lain daripada daerah kerjanya sebagai
PPAT atau diberhentikan oleh Kepala Badan berdasarkan Pasal 25 ayat 1 Peraturan Kepala BPN No. 1 Tahun 2006
PPAT Sementara dan PPAT khusus berhenti melaksanakan tugas PPAT apabila tidak lagi memegang jabatan sebagai Camat atau karena diberhentikan oleh
pejabat dibidang Pertanahan sesuai dengan kewenangannya. PPAT yang berhenti menjabat sebagai PPAT karena diangkat dan mengangkat sumpah jabatan Notaris di
KabupatenKota yang lain dari daerah kerjanya dapat diangkat kembali menjadi PPAT dengan wilayah kerja KabupatenKota tempat kedudukannya sebagai Notaris apabila
formasi PPAT untuk daerah kerja tersebut belum penuh. Berdasarkan Pasal 28 ayat 1 dan 2, PPAT diberhentikan dengan hormat dari
jabatan karena permintaan sendiri, tidak lagi mampu menjalankan tugasnya karena
keadaan kesehatan badan atau kesehatan jiwanya setelah dinyatakan oleh tim pemeriksa kesehatan yang berwenang atau permintaan Menteri atau pejabat yang
ditunjuk,melakukan pelanggaran ringan dan diangkat sebagai PNS atau anggota TNIPolri, sedangkan PPAT yang diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya,
karena melakukan pelanggaran berat terhadap larangan atau kewajiban sebagai PPAT, dijatuhi hukuman kurunganpenjara karena melakukan kejahatan perbuatan
pidana yang diancam dengan hukuman kurungan atau penjara selama-lamanya 5 lima tahun atau lebih berat berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mendapat
kekuatan hukum tetap. Pemberhentian PPAT karena alasan di atas, diberi kesempatan untuk mengajukan pembelaan diri kepada Menteri.
PPAT yang berhenti atas permintaan sendiri dapat diangkat kembali menjadi PPAT untuk daerah kerja lain daripada kerjanya semula, apabila formasi PPAT untuk
daerah kerja tersebut belum penuh. PPAT dapat diberhentikan untuk sementara dari jabatannya sebagai PPAT
karena sedang dalam pemeriksaan pengadilan sebagai terdakwa suatu perbuatan pidana yang diancam dengan hukuman kurungan atau penjara selama-lamanya 5
lima tahun atau lebih berat. Pemberhentian sementara tersebut berlaku sampai ada putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Kedudukan PPAT adalah dalam satu wilayah kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Kota. Apabila suatu wilayah kabupatenkota dipecah menjadi 2 dua atau
lebih, maka dalam waktu 1 tahun sejak diundangkannya UU tentang pembentukan Kabupaten Kota yang baru, PPAT yang daerah kerjanya adalah KabupatenKota
semula harus memilih salah satu wilayah Kabupaten Kota sebagai daerah kerjanya, dengan ketentuan bahwa apabila pemilihan tersebut tidak dilakukan pada waktunya,
maka mulai 1 tahun sejak diundangkannya UU pembentukan kabupatenkota baru
tersebut, daerah kerja PPAT yang bersangkutan hanya meliputi wilayah kabupatenkota letak kantor PPAT yang bersangkutan. Menteri menetapkan formasi
PPAT serta menetapkan wilayah tersebut tertutup untuk pengangkatan PPAT. Daerah kerja PPAT Sementara dan PPAT khusus meliputi wilayah kerjanya sebagai pejabat
Pemerintah yang menjadi dasar penunjukannya.
7. Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Tugas PPAT