Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Tugas PPAT

tersebut, daerah kerja PPAT yang bersangkutan hanya meliputi wilayah kabupatenkota letak kantor PPAT yang bersangkutan. Menteri menetapkan formasi PPAT serta menetapkan wilayah tersebut tertutup untuk pengangkatan PPAT. Daerah kerja PPAT Sementara dan PPAT khusus meliputi wilayah kerjanya sebagai pejabat Pemerintah yang menjadi dasar penunjukannya.

7. Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Tugas PPAT

Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas PPAT diatur dalam Pasal 65 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan, Pemerintah No. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, sebagai berikut : a. Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan tugas PPAT dilakukan oleh Kepala Badan sebagai berikut dalam hal ini BPN Pusat ; 1 Memberikan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas jabatan PPAT. 2 Memberikan arahan pada semua pemangku kepentingan yang berkaiyan dengan ke-PPAT-an. 3 Melakukan pembinaan dan pengawasanatas organisasi profesi PPAT agar tetap berjalan sesuai dengan arah dan tujuaannya. 4 Menjalankan tindakan-tindakan lain yang dianggap perlu untuk memastikan pelayanan PPAT tetap berjalan sebagaimana mestinya. 5 Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap PPAT dan PPAT sementara dalam rangka menjalankan kode etik profesi PPAT. b. Dalam rangka pembinaan dan pengawasan tugas PPAT yang dilakukan oleh Kepala Kantor adalah sebagai berikut dalam hal ini BPN Provinsi : 1 Menyampaikan dan menjelaskan kebijakan dan peraturan pertanahan serta petunjuk tehnis pelaksanaan tugas PPAT yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2 Membantu melakukan sosialisasi, diseminasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan pertanahan atau petunjuk tehnis; 3 Secara periodic melakukan pengawasan ke kantor PPAT guna memastikan ketertiban administrasi, pelaksanaan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ke-PPAT-an. c. Dalam rangka pembinaan dan pengawasan PPAT, yang dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan sebagai berikut dalam hal ini Kantor Pertanahan Kabupaten: 1 Membantu menyampaikan dan menjelaskan kebijakan dan peraturan pertanahan serta petunjuk tehnis pelaksanaan tugas PPAT yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan dan peraturan perundang-undangan; 2 Memeriksa akta yang dibuat PPAT dan memberitahukan secara tertulis kepada PPAT yang bersangkutan apabila ditemukan akta yang tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai dasar pendaftaran haknya; 3 Melakukan pemeriksaan mengenai pelaksanaan kewajiban operasional PPAT.

B. Tinjauan Mengenai Camat Sebagai PPAT Sementara 1. Pengertian Camat

Menurut Bayu Suryaningrat pengertian camat adalah : “camat adalah kepala wilayah sebagai wakil pemerintahan sebagai penguasa tunggal dibidang pemerintahan, mengkoordinasikan pembangunan dan membina kehidupan masyarakat disegala bidang” 24 24 Bayu Suryaningrat, Wewenang, Tugas dan Kewajiban camat, Penerbit Korpri Unit Depdagri, 1976, hal.45.