Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian

dengan memberikan gambaran atas rumusan masalah yang komprehensif terhadap berbagai fakta dan persoalan, untuk selanjutnya dilakukan analisis dengan mengacu pada berbagai ketentuan hukum yang berlaku.

3. Sumber dan Jenis Data

Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan yaitu pengumpulan data yang berasal dari dokumen- dokumen resmi termasuk peraturan perundang-undangan, buku-buku, makalah-makalah, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, majalah, jurnal, surat kabar, fasilitas, internet, dan sumber lainnya yang berhubungan dan berkaitan dengan KIK EBA serta narasumber dari Bank BTN yaitu Corporate Secretary Division - Investor Communication Officer dan Treasury Division -Tim Sekuritisasi Aset.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat erat hubungannya dengan sumber data, karena melalui pengumpulan data ini akan diperoleh data yang diperlukan untuk dianalisis sesuai dengan yang diharapkan. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam peneliti menggunakan metode pengumpulan data yaitu : a. Data Primer : Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari narasumber yang diwawancarai dari Bank BTN yaitu Corporate Secretary Division - Investor Communication Officer dan Treasury Division -Tim Sekuritisasi Aset. Data ini diperoleh dengan cara bertanya langsung pada pihak-pihak yang berwenang, mengetahui dan terkait dengan pelaksanaan KIK EBA. Sistem wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, artinya terlebih dahulu dipersiapkan daftar pertanyaan sebagai pedoman tetapi dimungkinkan adanya variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi pada saat wawancara dilakukan. 56 b. Data sekunder mencakup, yaitu : Data sekunder adalah data yang mendukung keterangan atau menunjang kelengkapan data primer yang diperoleh dari studi kepustakaan berupa peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan obyek permasalahan yang diteliti. Data yang diperoleh tersebut selanjutnya merupakan landasan teori dalam melakukan analisis data serta pembahasan masalah. Data sekunder ini diperlukan untuk melengkapi data primer yang diperoleh dari penelitian di lapangan. Data sekunder berupa : 1 Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat misal : norma-dasar atau kaidah dasar, peraturan dasar, peraturan 56 Soetrisno Hadi, Metodolog Research Jilid II , Yayasan Penerbit Fakultas Hukum Psikologi UGM, Yogyakarta, 1985, hal. 26 perundang-undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasihukum adat, yurisprudensi, traktat yaitu peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset, yaitu : a Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Amandemen IV Tahun 1945. b Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Burgelijk Wetboek terjemahan R. Subekti dan R. Tjirosudibio. c Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. d Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda Benda Yang Berkaitan dengan Tanah. e Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. f Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. g Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025. h Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Persero di bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan. i Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. j Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. k Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 132KMK.0141998 tentang Fasilitas Pembiayaan Sekunder Perumahan. l Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Nomor IX.K.1.1 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep- 28PM2003 tanggal 21 Juli 2003 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Asset Backed Securities . m Peraturan Bank Indonesia Nomor 74PBI2005 tentang Prinsip Kehati-Hatian Dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset Bagi Bank Umum. 2 Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer misal : rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum dan seterusnya yang terkait dengan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset. 3 Bahan hukum tertier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder misal : kamus, ensiklopedia dan seterusnya.

5. Teknik Analisis Data