Pajak penghasilan kini dan tangguhan lanjutan Current and deferred income tax continued

PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 527 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 TIDAK DIAUDIT DAN 31 DESEMBER 2013 DIAUDIT Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2014 UNAUDITED AND 31 DECEMBER 2013 AUDITED Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

v. Pajak penghasilan kini dan tangguhan lanjutan

v. Current and deferred income tax continued

Untuk pendapatan yang menjadi subjek pajak penghasilan final, beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan akuntansi yang diakui pada periode berjalan. For income which is subject to final tax, income tax expense is recognised proportionally with the accounting revenue recognised in the current period.

w. Segmen operasi

w. Operation segments

Segmen operasi adalah suatu komponen dari Grup yang melaksanakan aktivitas bisnis dimana komponen tersebut memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan yang diperoleh dan beban yang timbul dari transaksi dengan komponen lain dalam Grup yang sama. An operating segment is a component of the Group that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with other components within the Group. Hasil operasi dari segmen operasi tersebut, dimana tersedia laporan keuangan terpisah untuk segmen tersebut, dikaji ulang secara reguler oleh Pengambil Keputusan Operasional “PKO” untuk mengambil keputusan mengenai pengalokasian sumber daya dan untuk menilai kinerja segmen operasi. PKO Grup adalah Direksi. The operating results of the operating segments, for which discrete financial information is available, are reviewed regularly by the Chief Operating Decision Maker “CODM” to make decisions about resource allocation and to assessperformance. The Group’s CODM is the Directors. Kinerja segmen yang dilaporkan kepada Direksi meliputi unsur-unsur yang dapat diatribusikan secara langsung kepada segmen operasi tersebut serta yang dapat dialokasikan secara andal. Segment results that are reported to the Directors include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis. Pelaporan segmen primer atas informasi keuangan disajikan berdasarkan bisnis utama dari setiap segmen yang dilaporkan. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan kelompok pelanggan. The primary segment reporting of financial information is presented based on the core business of each of the Groups reporting segments. The secondary segment reporting is defined based on customer grouping. x. Laba bersih per saham x. Earnings per share Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sepanjang tahun yang bersangkutan. Earnings per share are computed by dividing the profit attributable to the equity holders of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year. Saham biasa dikelompokkan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity. Biaya langsung yang berkaitan dengan penerbitan saham baru disajikan sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi pajak dari jumlah yang diterima. Incremental costs directly attributable to the issue of new shares are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds. PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 528 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 TIDAK DIAUDIT DAN 31 DESEMBER 2013 DIAUDIT Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2014 UNAUDITED AND 31 DECEMBER 2013 AUDITED Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated

3. ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI PENTING

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgements and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. Estimasi dan asumsi tersebut dibuat berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. These estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgements and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements. a. Pertimbangan a. Judgements Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgements, made by management in the process of applying the Group’s accounting policies, have the most significant effects on the amounts recognised in the consolidated financial statements: Penyisihan penurunan nilai Provision for the impairment Penyisihan yang dibentuk berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor- faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. The level of provision is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka saat dan besaran total yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengindentifikasi total penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran total penyisihan penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Provision for impairment is provided on accounts specifically identified as impaired. Loans and receivables written off are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realised regardless of actions taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of provision for impaiments recorded in each period might differ based on the judgements and estimates that have been used.