HEREDITAS MANUSIA Pengetahuan mengenai golongan darah sangat pening

E. HEREDITAS MANUSIA Pengetahuan mengenai golongan darah sangat pening

1. Jenis kelamin dalam membantu proses transfusi darah (sistem ABO), membantu menentukan genoip induk, mengetahui

Manusia memiliki 23 pasang kromosoom (46 kromo- kemungkinan terjadi eritoblastosis pada bayi (sistem som). Jenis kelamin manusia dikendalikan oleh sepa- RH), juga pening untuk menentukan orang tua bayi sang kromosom seks yaitu kromosom X dan Y untuk (sistem MN). Eritoblasis adalah gugurnya janin dari laki-laki serta X dan X untuk perempuan. Saat pembe- kandungan ibunya karena perbedaan resus ibu dan lahan meiosis, sel gamet yang dihasilkan perempuan janin yang dikandungnya. hanya satu macam yaitu X, sedangkan pada laki-laki akan dihaslkan dua macam sel gamet yaitu X dan Y.

F. MUTASI

2. Cacat dan Penyakit Menurun Merupakan perubahan pada struktur kimiawi pe-

nyusun gen yang dapat menimbulkan perubahan sifat Merupakan keadaan darah seseorang sukar pada individu dan bersifat menurun.

a. Hemoilia

membeku saat mengalami luka. Hal tersebut Mutasi dapat terjadi pada gen dan kromosom. Berikut disebabkan adanya gen resesif h yang terpaut berbagai jenis mutasi. pada kromosom seks X (sex X linkage resesive).

1. Mutasi Titik/Point Mutation/Mutasi Gen Apabila dalam keadaan homozigot bersifat letal.

Sehingga:

a. Mutasi idak bermakna (nonsense mutatuion)

• pada laki-laki kemungkinannya normal (XY) Perubahan pada triplet basa nitrogen, akan tetapi

perubahan tersebut idak mempengaruhi protein • pada perempuan kemungkinannya normal

dan Hemoilia (X h Y),

yang dibentuk.

(XX), normal carier (H h X) dan hemoilia (X h X h )

b. Mutasi Ganda

secara teoriis  kenyataannya letal. Terjadi pengurangan atau penambahan 3 basa

b. Albino

nitrogen.

Merupakan keadaan seseorang mengalami proses pigmentasi yang idak normal (idak memilki sel- 2. Mutasi Kromosom (Mutasi Besar)

sel pembawa pigmen tubuh). Gen resesif idak Terjadi perubahan jumlah kromosom, perubahan terpaut seks (autosomal resesive) dan muncul struktur atau susunan DNA. Mutasi ini terbagi menjadi dalam keadaan homozigot resesif. Misalnya: beberapa jenis yaitu sebagai berikut. Perkawinan individu jantan Aa dengan beina Aa • Kerusakan kromosom: menghasilkan keturunan AA:2Aa:aa . Sifat genoip

Delesi: pengurangan salah satu gen dari

aa inilah yang dapat mengasilkan keturunan sebuah kromosom bisa di awal (delesi albino.

terminal) atau tengah (delesi intersiial).

Duplikasi: suatu kromosom menerima Keadaan seseorang idak dapat membedakan

c. Buta warna

tambahan gen dari kromosom homolognya. warna. Hal ini disebabkan oleh gen resesif yang

Inversi: kromosom mengalami patah akibat terpaut seks pada kromosom X. Gen ini terpaut

sebelumnya kromosom membentuk lingkaran pada kromosom X, sehingga:

dan ujung kromosom yang melekat pada dan ujung kromosom yang melekat pada

Katenasi: bagian ujung dua kromosom meng-alami penambahan perangkatnya. Misal homolog mengalami pertemuan dan gen-gen

dari 2n n atau 2n4n.

yang satu alel pada ujung-ujung kromosom • Aneuploid. Kromosom mengalami perubahan tersebut menjadi berurutan.

pada salah satu atau lebih dari satu genom.

Fisi: terputusnya kromosom homolog pada bagian sentromer, bagian ujung kromosom Berdasarkan prosesnya mutasi dibagi menjadi dua. melekat dengan bagian ujung lain dan bagian

1. Mutasi alami, yaitu mutasi yang terjadi tanpa pangkal menyatu dengan bagian pangkal yang

campur tangan manusia

lain.

2. Mutasi Buatan, yaitu mutasi yang kejadiannya

Translokasi: terdapat iga jenis translokasi, disengaja oleh manusia, misalkan menggunakan yaitu homozigot atau respirok (tukar

bahan kimia atau sinar x.

menukar segmen kromosom non-homolog); heterozigot atau non-respirok (satu segmen

Penyebab mutasi adalah sebagai berikut. kromosom bergabung dengan kromosom

1. Bahan kimia: DDT (pesisida), pengawet makanan, lain nonhomolog); dan roberston atau fusi benzopyrene pada asap rokok. (dua kromosom akrosentrik menjadi satu

2. Bahan isika: sinar UV, radioakif. kromosom metasentrik).

3. Bahan biologi: virus dan bakteri.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KONSEP KEANEKARAGAMAN HEWAN PADA BUKU TEKS BIOLOGI SLTP KELAS I

1 76 13

IDENTIFIKASI INSEKTA DI TAMAN HUTAN RAYA R. SOERJO SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DALAM BENTUK BUKU SAKU

4 92 26

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

INOVASI GURU BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) DAN RELEVANSINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA/MA DI TANGGUL JEMBER

0 31 17

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN INEZ

2 50 4

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60