Jenis Kegiatan
B. 2 Jenis Kegiatan
Kegiatan Pegadaian di awal pendiriannya pada tahun 1961 tidak ditetapkan secara jelas pada Peraturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 178 Tahun 1961 Tentang Pendirian Perusahaan Negara Pegadaian. Namun dilihat dari bagian menimbang dikatakan bahwa untuk melaksanakan Undang- undang Nomor 19 Prp. tahun 1960 tentang Perusahaan Negara terhadap perusahaan milik negara yang berada dibawah lingkungan Departemen Keuangan, perlu didirikan suatu Perusahaan negara menurut Undang-undang Nomor 19 Prp. tahun 1960 yang berusaha dalam lapangan perkreditan jasa dasar hukum gadai ditetapkan dan diatur sebagai suatu perusahaan dalam arti pasal 2 Indonesische
Bedrijvenwet 1927 (Stbl. 1927 No.419) sebagaimana yang telah diubah dan ditambah, terakhir dengan Undang-undang No.12 tahun 1955. Hal ini tidak jauh berbeda dengan perkembangan pengaturan tahun 1969 dimana Perusahaan Negara Pegadaian berubah bentuk hukumnya menjadi Perusahaan Jawatan Pegadaian yang mana Usaha dan kegiatan Jawatan Pegadaian juga ditetapkan dan diatur sebagai suatu perusahaan dalam arti Pasal 2 Indonesische Bedrijvenwet 1927 (Stbl. 1927 No.419) sebagaimana yang telah diubah dan ditambah, terakhir dengan Undang-undang No.12 tahun 1955 yang berbunyi “Berhubung dengan kesukaran-kesukaran yang mungkin dapat timbul dalam melaksanakan dengan segera seluruh peraturan-peraturan yang termaktub dalam Undang-undang ini, maka Menteri Keuangan untuk ini berhak untuk menetapkan peraturan-
peraturan-peralihan seperlunya.” 26 Jadi dapat dipahami bahwa kegiatan
Pegadaian pada saat itu mengacu pada asas dan dasar hukum Kitab Undang- undang Hukum Perdata tentang Gadai yang termuat pada Pasal 1150-1160.
Kegiatan Pegadaian baru nampak tertulis jelas pada penetapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2000 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian dan diatur pada Pasal 8 yaitu Kegiatan Pegadaian sebagai:
a. penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai
b. penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia, pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa sertifikasi logam mulia dan batu adi, unit toko emas, dan industri
26 undang-undang republik indonesia nomor 12 tahun 1955 tentang penetapan undang-undang darurat no 3 tahun 1954 tentang mengubah "indonesische comptabilteitswet" (staatsblad 1925 no 448) dan "indonesische bedrijvenwet" (staatsblad 1927 no 419) sebagai undang-undang 26 undang-undang republik indonesia nomor 12 tahun 1955 tentang penetapan undang-undang darurat no 3 tahun 1954 tentang mengubah "indonesische comptabilteitswet" (staatsblad 1925 no 448) dan "indonesische bedrijvenwet" (staatsblad 1927 no 419) sebagai undang-undang
c. melakukan kejasama usaha dengan badan usaha lain;
d. membentuk anak Perusahaan
e. melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain. Dapat dikatakan lebih spesifik tentang apa yang tertulis mengenai Tugas Pegadaian dalam PP tersebut diatas, selain usaha dengan esensi gadai Pegadaian juga mempunyai tugas lain yang tidak tertulis pada peraturan tertulis tentang Pegadaian sebelumnya. Dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2011 Tentang perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), tugas Pegadaian lebih berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat dan terbagi atas dua jenis kegiatan yaitu kegiatan utama dan kegiatan lainnya. Hal ini nampak pada Pasal 2 ayat (2) kegiatan usaha utama berupa:
a. penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek
b. penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia
c. pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikasi dan perdagangan logam mulia serta batu adi. Selain itu juga dapat melaksanakan kegiatan lain yang tertuang dalam Pasal 2 ayat (3) yaitu melaksanakan kegiatan usaha:
a. jasa transfer uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa administrasi pinjaman
b. optimalisasi sumber daya Perusahaan Perseroan
(Persero). Dapat dilihat bahwa eksistensi Fidusia, jasa titipan dan jasa tafsiran dari Peraturan tahun 2000 hingga Peraturan berikutnya tahun 2011 tetap dipertahannkan, namun pada PP No. 51 Tahun 2011 Pegadaian juga melayani jasa transfer uang dan optimalisasi sumberdaya Perusahaan Perseroan.
Kini, pegadaian menerapkan ketentuan jenis kegiatannya yang didasarkan POJK Nomor 31POJK.052016 dalam Pasal 13 ayat (1) meliputi:
a. penyaluran Uang Pinjaman dengan jaminan berdasarkan hukum Gadai
b. penyaluran Uang Pinjaman dengan jaminan berdasarkan fidusia
c. pelayanan jasa titipan barang berharga
d. pelayanan jasa taksiran Regulasi yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan ini juga memungkinkan Pegadaian melakukan kegiatan selain yang tertera pada Pasal 13 tersebut. Hal ini tercantum pada ayat (2) dimana kegiatan lain tersebut harus berdasarkan prinsip kegiatan yang tidak terkait Usaha Pergadaian yang memberikan pendapatan berdasarkan komisi (fee based income) sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dibidang jasa keuangan atau kegiatan usaha lain dengan persetujuan OJK dan dengan memenuhi prasarat yang sudah ditentukan melalui Peraturan OJK ataupun memakai prinsip syariah.
Tabel 3 Karakteristik Pegadaian dari Jenis Kegiatan
PP NO 178 Th. 1961
PP NO 7 Th 1969
PP NO 103 Th 2000
PP NO 51 Th 2011
POJK Nomor 31
(Pegadaian berbentuk
(Pegadadian
(Pegadain berbentuk (Pegadaian berbentuk
POJK.052016
hukum Perusahaan
berbentuk hukum
hukum Perusahaan
hukum Persero)
(Pegadaian berbentuk
Negara)
Perusahaan Jawatan)
Umum)
hukum PT Koperasi )
Tidak diatur secara jelas mengenai jenis
a. penyaluran uang
a. penyaluran
a. penyaluran Uang
kegiatan yang dilakukan, namun apabila dilihat
pinjaman atas dasar
pinjaman berdasarkan Pinjaman dengan
dari bagian Menimbang, maka kegiatan yang
hukum gadai;
hukum gadai
jaminan berdasarkan jaminan berdasarkan
b. penyaluran uang
termasuk gadai efek;
hukum Gadai
dapat dipahami bahwa kegiatan mengacu pada
pinjaman berdasarkan
b. penyaluran
b. penyaluran Uang
asas dan dasar hukum Kitab Undang undang
jaminan fidusia,
pinjaman berdasarkan Pinjaman dengan
Hukum Perdata tentang Gadai yang termuat
pelayanan jasa
jaminan fidusia
jaminan berdasarkan
pada Pasal 1150-1160 yang mencakup mengenai titipan, pelayanan
c. pelayanan jasa
fidusia
kegiatan Gadai yaitu penyaluran dana melalui
jasa sertifikasi logam
titipan, pelayanan
c. pelayanan jasa titipan
perjanjian.
mulia dan batu adi,
jasa taksiran,
barang berharga
unit toko emas, dan
sertifikasi dan
d. pelayanan jasa
industri perhiasaan
perdagangan logam
taksiran.
emas serta usaha-
mulia serta batu adi.
Apabila melakukan
usaha lainnya yang
d. jasa transfer uang,
usaha lain harus
dapat menunjang
jasa transaksi
berdasarkan prinsip
tercapainya maksud
pembayaran, dan jasa kegiatan lain yang tidak
dan tujuan
administrasi
terkait Usaha Pergadaian
Perusahaan
pinjaman; dan
yang memberikan
c. melakukan
e. optimalisasi
pendapatan berdasarkan
kejasama usaha
sumber daya
komisi (fee based
dengan badan usaha
Perusahaan Perseroan income) sepanjang tidak
lain;
(Persero).
bertentangan dengan
d. membentuk anak
peraturan perundang-
Perusahaan;
undangan dibidang jasa
e. melakukan
keuangan atau kegiatan
penyertaan modal
usaha lain dengan
dalam badan usaha
persetujuan OJK.
lain.
Dengan memenuhi prasarat yang sudah ditentukan melalui Peraturan OJK ataupun memakai prinsip syariah.