ETIKA RISET PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PROGRAM RISET

2.4 ETIKA RISET

Pembudayaan riset harus disertai dengan kesadaran etika periset maupun pemangku kepentingan, seperti tertuang dalam SK MWA No. 002SKMWA-UI2010. Oleh karenanya, riset harus berpedoman pada etika riset yang sudah disepakati dan berlaku, termasuk di dalamnya etika perilaku riset. Majelis Wali Amanat MWA UI melalui ketetapan nomor: 007TAPMWA-UI2005 telah menetapkan ‘Etika Riset Bagi Setiap Anggota Sivitas Akademika Universitas Indonesia’ yang menjadi pedoman dasar bagai setiap periset. Etika riset menjadi standar kinerja perilaku etis bagi semua pihak yang terlibat dalam riset di lingkungan UI. Etika riset yang harus diperhatikan sesuai dengan ketetapan MWA UI adalah: Kaidah dan Prinsip Dasar Riset a. Setiap periset UI harus memenuhi kaidah keilmuan, berlandaskan hati nurani, moral, kejujuran, kebebasan, dan tanggung jawab, serta sesuai dengan peraturanketentuan yang berlaku. Prinsip Dasar dalam Riset b. Riset yang dilakukan merupakan upaya untuk memajukan ilmu pengetahuan, meningkatkan 1 kesejahteraan, martabat, peradaban manusia, dan menghindari terjadinya kerugian dan bahaya terhadap kepentingan manusia; Menghentikan riset, jika riset tersebut berpotensi menimbulkan kerugian, bahaya, kerusakan, dan 2 atau kecelakaan bagi kepentingan manusia dimensi isik, psikologik, sosial dan lingkungannya. Perilaku Peneliti c. Menunjukkan integritas dan profesionalisme, taat kaidah keilmuan, serta menjunjung tinggi nama 1 baik UI; Mengutamakan kejujuran dan keadilan, tidak diskriminatif, serta memberikan bantuan bila 2 diperlukan; Mengkaji, memahami, dan dapat menjelaskan keuntungan atau manfaat, serta risiko riset; 3 Mempertahankan hak yang dimiliki seseorang sebagai obyek riset dalam menjaga kerahasiaan 4 pribadinya; Menjamin keselamatan semua pihak yang terlibat dalam riset. 5 Malalaku d. misconduct Seorang peneliti wajib taat dan menghindari penyimpangan kode etik riset, termasuk malalaku riset yang meliputi: Rekaan, pemalsuan data, atau tindakan lain yang menyimpang dari praktik yang lazim berlaku 1 dalam komunitas ilmiah termasuk dalam mengusulkan, melakukan, dan melaporkan riset. Plagiarisme yang diartikan sebagai tindakan periset yang mengemukakan kalimat, kata, data atau 2 ide orang lain dengan implikasi hal tersebut merupakan karya miliknya tanpa menyebutkan dalam bentuk yang sesuai dengan sumbernya, dan ketentuan ini juga berlaku untuk tinjauan pustaka, bagian metodologi dan latar belakanghistoris pada makalah riset hasil riset asli dan intepretasi. Autoplagiarisme diartikan sebagai tindakan periset yang mengutip kembali kalimat, kata, data 3 atau ide karya tulis yang telah dipublikasikan sebelumnya tanpa mengikuti format merujuk yang baku. Kegagalan menaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur perlindungan 4 peneliti, sebagai subyek manusia atau publik. Kegagalan memenuhi persyaratan hukum yang menyangkut penelitian. 5 Seorang periset yang melakukan salah satu penyimpangan di atas dapat dikenakan sanksi oleh UI.

BAB 3. PENGORGANISASIAN DAN MEKANISME PELAKSANAAN RISET

3.1 PENGORGANISASIAN RISET

Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat DRPM adalah direktorat di UI yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengorganisasikan riset di lingkungan UI. Tugas utamanya adalah menfasilitasi, memotivasi, mendukung, dan memonitor pelaksanaan kegiatan riset sivitas akademika untuk membantu tercapainya visi dan misi UI dalam hal riset. Secara umum, fungsi DRPM UI adalah sebagai motor penggerak dalam rangka mengembangkan budaya dan kualitas riset dan pengabdian kepada masyarakat, yang berskala nasional maupun internasional. Secara khusus, fungsi DRPM adalah memfasilitasi kegiatan-kegiatan riset dan pengabdian masyarakat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Universitas Indonesia. Dalam mengorganisasikan riset, DRPM juga menyalurkan dana-dana riset baik yang berasal dari internal maupun eksternal UI dalam bentuk kegiatan riset kompetisi dan kompetensi. Struktur organisasi DRPM UI dapat dilihat pada skema gambar 3.1 G amba r 3 .1 . S tr uk tur or ga nis as i D R P M - U I