Identifikasi Tumbuhan yang Sudah Dikenal Oleh Dunia Ilmu Pengetahuan
b. Identifikasi Tumbuhan yang Sudah Dikenal Oleh Dunia Ilmu Pengetahuan
Publikasi ahli-ahli taksonomi yang memuat nama takson baru yang diperkenalkan kepada khalayak ramai, sekurang-kurangnya kepada khalayak ilmu pengetahuan disebut publikasi yang asli. Seperti telah disebut di muka baik nama yang diberikan maupun cara mempublikasikannya harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam KITT. Nama yang diberikan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku disebut nama yang "tidak sah" ("illegitimate name") sedang publikasi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku disebut sebagai publikasi yang "tidak berlaku" atau "tidak sahih" ("not validly published"). Nama yang tidak sah dan dipublikasikan menyimpang dari ketentuan merupakan nama yang tidak dapat diterima dan tidak dibenarkan untuk dipakai ("inadmissable").
Nama takson baru yang diperkenalkan seorang ahli lazimnya termuat dalam karya yang disebut "Flora " atau "Monografi". Flora merupakan suatu bentuk karya taksonomi yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam suatu wilayah tertentu, seperti misalnya "Flora Pulau Jawa", "Flora saku daerah pertanian di Jawa", sedang Monografi memuat jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam kategori tertentu (jenis, marga, suku), baik yang terbatas pada suatu wilayah tertentu saja maupun yang terdapat di seluruh dunia, misalnya "Jenis-jenis Annona di Jawa" atau "Jenis-jenis Annona di seluruh dunia". Flora dan monografi lazimnya memuat candra atau deskripsi setiap jenis yang disebut di dalamnya, kadang-kadang bahkan disertai gambar-gambar lengkap (atlas) seluruh jenis yang dimuat. Dengan demikian flora atau monografi oleh pembaca dapat digunakan sebagai sarana identifikasi untuk jenis-jenis tumbuhan yang tidak ia kenal, tetapi diperkirakan berasal dari wilayah yang sama atau tergolong dalam kategori yang Nama takson baru yang diperkenalkan seorang ahli lazimnya termuat dalam karya yang disebut "Flora " atau "Monografi". Flora merupakan suatu bentuk karya taksonomi yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam suatu wilayah tertentu, seperti misalnya "Flora Pulau Jawa", "Flora saku daerah pertanian di Jawa", sedang Monografi memuat jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam kategori tertentu (jenis, marga, suku), baik yang terbatas pada suatu wilayah tertentu saja maupun yang terdapat di seluruh dunia, misalnya "Jenis-jenis Annona di Jawa" atau "Jenis-jenis Annona di seluruh dunia". Flora dan monografi lazimnya memuat candra atau deskripsi setiap jenis yang disebut di dalamnya, kadang-kadang bahkan disertai gambar-gambar lengkap (atlas) seluruh jenis yang dimuat. Dengan demikian flora atau monografi oleh pembaca dapat digunakan sebagai sarana identifikasi untuk jenis-jenis tumbuhan yang tidak ia kenal, tetapi diperkirakan berasal dari wilayah yang sama atau tergolong dalam kategori yang
Untuk identifikasi tumbuhan yang tidak kita kenal, tetapi telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, pada waktu ini tersedia beberapa sarana, antara lain:
l. Menanyakan identitas tumbuhan yang tidak kita kenal kepada seorang yang kita anggap ahli dan kita perkirakan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan kita. Hal ini dilakukan dengan membawa spesimen tumbuhan yang ingin kita ketahui
identitasnya kepada seorang ahli. Sang ahli yang berpengetahuan luas secara langsung dapat menyebutkan dengan tepat nama dan klasifikasi tumbuhan yang kita tanyakan, metode ini merupakan metode yang paling mudah, murah, dan cepat memberikan hasil dan lazim dilakukan oleh orang awam, yang tempat tinggalnya tidak jauh dari suatu universitas atau lembaga penelitian taksonomi (herbarium).
2. Mencocokkan dengan spesimen herbarium yang telah diidentifikasikan. Pihak yang ditanya kadangkala tidak dapat memberikan jawabannya dengan seketika dan dibutuhkan waktu untuk mengadakan verifikasi dengan jalan mencocokkan spesimen yang ditanyakan dengan koleksi spesimen-spesimen herbarium yang telah diidentifikasi. Cara ini merupakan cara yang terjadi di mana-mana di seluruh dunia, yang berupa pengiriman spesimen tumbuhan ke herbarium atau lembaga-lembaga penelitian biologi yang tenar untuk diidentifikasikan. Ini tidak hanya dilakukan oleh orang awam, tetapi juga antar para ilmuwan sendiri dalam rangka upaya memperoleh kepastian mengenai identitas tumbuhan, terutama bila identifikasi yang telah dilakukan diinginkan adanya pengecekan silang (cross checking) atau konfirmasi.
3. Mencocokkan dengan candra dan gambar-gambar yang ada dalam buku-buku flora atau monografi. Bila jalan identifikasi mencocokkan dengan spesimen-spesimen herbarium yang
telah diidentifikasikan lazimnya hanya dilakukan oleh orang-orang profesional yang memang menguasai bidang taksonomi tumbuhan, cara yang ketiga ini jelas tidak mungkin dilakukan oleh setiap orang. Selain penguasaan ilmu hayat, pelaku identifikasi dengan cara ini harus pula menguasai peristilahan yang lazim digunakan dalam mencandra tumbuhan. Selain itu, dalam rangka pencocokan ciri-ciri itu mungkin diperlukan pula peralatan telah diidentifikasikan lazimnya hanya dilakukan oleh orang-orang profesional yang memang menguasai bidang taksonomi tumbuhan, cara yang ketiga ini jelas tidak mungkin dilakukan oleh setiap orang. Selain penguasaan ilmu hayat, pelaku identifikasi dengan cara ini harus pula menguasai peristilahan yang lazim digunakan dalam mencandra tumbuhan. Selain itu, dalam rangka pencocokan ciri-ciri itu mungkin diperlukan pula peralatan
4. Penggunaan kunci identifikasi dalam identifikasi tumbuhan. Flora atau monografi lazim dilengkapi dengan kunci yang sengaja disertakan untuk dapat digunakan sebagai sarana identifikasi. Pada dasarnya identifikasi dengan menggunakan kunci identifikasi juga mencocokkan ciri-ciri yang terdapat pada tumbuhan yang akan diidentifikasikan dengan ciri-ciri tumbuhan yang telah dikenal yang telah dibuat kuncinya. Kunci identifikasi merupakan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus ditemukan pada spesimen yang akan diidentifikasikan. Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci identifikasi itu ditemukan jawabnya, berarti tumbuhan yang akan diidentifikasikan sama dengan salah satu yang telah dibuat kuncinya, dan nama serta tempatnya dalam sistem klasifikasi akan diketahui setelah semua pertanyaan dalam kunci dapat dijawab. Dalam penggunaan kunci idenfitikasi diperlukan kesabaran, kecermatan pengamatan, jangan sampai terjadi salah persepsi dan interpretasi terhadap pertanyaan- pertanyaan yang tercantum dalam kunci identifikasi tadi.
5. Penggunaan Lembar Identifikasi Jenis ("Species Identification Sheet"). "Lembar Identifikasi Jenis" adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang
disertai dengan nama dan klasifikasi jenis yang bersangkutan. Di samping itu gambar tadi juga dilengkapi dengan candra serta keterangan-keterangan lain yang menambah lengkapnya informasi mengenai jenis tumbuhan tadi. Identifikasi dengan sistem lembar identifikasi jenis pada dasarnya adalah mencocokkan spesimen tumbuhan yang akan diidentifikasikan dengan lembar identifikasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.