Analisis Regresi
D. Analisis Regresi
Analisis Regresi digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Sebelum dilakukan analisis regresi, dilakukan uji asumsi klasik sebagai berikut.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji Normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian yang diajukan. Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk Uji Normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian yang diajukan. Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk
Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov satu arah atau analisis grafis. Berikut ini adalah hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov pada variabel independen dan variabel dependen.
Tabel 4.10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Produktivitas
Komitmen
Organisasi Kerja N
Normal Parameters a,b Mean
4.89540 3.31530 Most Extreme Differences
Std. Deviation
-.100 -.100 Kolmogorov-Smirnov Z
Negative
.741 .745 Asymp. Sig. (2-tailed)
.643 .636 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil analisis Kolomogorov-Smirnov dengan nilai Z untuk Y sebesar 0,745 dan untuk X sebesar 0,741. Asymp signifikan untuk variabel Y dan X, secara berturut-turut adalah 0,636 untuk Y dan 0,643 untuk X. Dari hasil tersebut nampak bahwa pada variabel Y dan X memiliki distribusi data yang normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi liner kesalahan pengganggu (e) mempunyai varians yang sama atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji Hetero-skedastisitas dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi Rank Spearman antara masing-masing variabel independen dengan residualnya. Jika nilai signifikan lebih besar dari α (5%) maka tidak terdapat Heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika lebih kecil dari
α (5%) maka terdapat Heteroskedastisitas. Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh hasil seperti pada tabel berikut.
Organisasi Kerja Spearman's rho
Komitmen
1.000 .266 * Organisasi
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
55 55 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil pengujian korelasi Spearman pada tabel di atas menunjukkan bahwa korelasi antara variabel X dengan nilai residual adalah tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig = 0,149 >
0.05 sehingga dapat diasumsikan bahwa tidak terjadi heterokesdasitas dalam model regresi ini.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji Autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Waston (DW), yaitu jika nilai DW terletak antara du dan (4 – dU) atau du ≤ DW ≤ (4 – dU), berarti bebas dari Autokorelasi. Jika nilai DW lebih kecil dari dL atau DW lebih besar dari (4 – dL) berarti terdapat Autokorelasi. Nilai dL dan dU dapat dilihat pada tabel Durbin Waston, yaitu nilai dL ; dU = α ; n ; (k – 1). Keterangan : n adalah jumlah sampel, k adalah jumlah variabel, dan α adalah taraf signifikan.
1) Perumusan hipotesis :
a) Ho : ρ 1 = ρ 2 =... = ρp =
0 Æ Non Autokorelasi (Faktor
pengganggu periode tertentu tidak berkorelasi dengan faktor pengganggu pada periode lain).
b) Ha : ρ 1 = ρ 2 = ... = ρp ≠ 0 Æ Autokorelasi (Faktor pengganggu periode tertentu berkorelasi dengan faktor pengganggu pada
periode lain).
2) Kriteria pegujian :
a) Jika d-hitung < dL atau d-hitung > (4-dL), Ho ditolak, berarti ada autokorelasi.
b) Jika dU < d-hitung < (4 – dU), Ho diterima, berarti tidak terjadi autokorelasi.
c) Jika dL < d-hitung < dU atau (4-dU) < d-hitung < (4-dL), maka tidak dapat disimpulkan ada tidaknya autokorelasi.
Gambar 4.1 Daerah Penerimaan & Penolakan Ho, Uji Autokorelasi
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 18.0 for Windows diperoleh output sebagai berikut.
Tabel 4.12
Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
the Estimate Watson 1 ,065 a ,004 -,015 7,39260 1,625 a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi
Square
b. Dependent Variable: Produktivitas Kerja Pegawai Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin
Watson (d) sebesar 1,918. Untuk N=55 pada 2 variabel, Nilai dL pada tabel adalah 1,52755 dan nilai dU adalah 1,60144. Dengan menggunakan grafik di atas, dapat dihitung keberadaan DW sebagai berikut.
- Nilai dL adalah 1,52755
- Nilai dU adalah 1,60144 - Nilai 4 – dU adalah 2,39856 - Nilai 4 – dL adalah 2,47245
Berdasarkan grafik yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa nilai DW = 1,918 berada di antara nilai dU dan 4- dU atau 1,60144 < 1,918 < 2,39856 yang berarti nilai DW berada pada daerah penerimaan H O . Artinya, pada penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.
2. Pembentukan Model Regresi Linier
Berdasarkan hipotesis yang diajukan, teknik analisis data dengan menggunakan Analisis Regresi Sederhana dengan model persamaan sebagai berikut.
Ŷ = a + bX + e
Keterangan: Y : Produktivitas Kerja Pegawai
X : Komitmen Organisasi
a : konstanta
b : koefisien regresi atau slope garis regresi Y atas X
e : epsilon, galat presiksi yang terjadi secara acak.
Dengan menggunakan aplikasi PASW 18.0 for Windows diperoleh taksiran regresi sebagai berikut.
Tabel 4.13
Coefficients a
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
Beta
.000 Komitmen Organisasi
.206 3.529 .132 a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dibuat model regresi sebagai berikut.
Ŷ = 35,510 + 0,139X + e
Persamaan regresi yang terbentuk dapat diartikan sebagai berikut.
(1) Konstanta sebesar 35,510 mengandung arti jika Komitmen Organisasi (X) nilainya sama dengan 0, maka Produktivitas Kerja Pegawai (Y)
nilainya sama dengan 35,510.
(2) Variabel Komitmen Organisasi (X) memiliki koefisien regresi positif. Hal ini berarti jika skor Komitmen Organisasi (X) naik sebesar satu
satuan, maka Produktivitas Kerja Pegawai (Y) akan mengalami peningkatan sebesar nilai koefisien regresinya, yaitu sebesar 0,139 kali atau sebesar 13,90 %.
(3) Nilai e dapat diabaikan karena telah dilakukan uji asumsi klasik yang menyatakan bahwa seluruh data berdistribusi normal, tidak terdapat (3) Nilai e dapat diabaikan karena telah dilakukan uji asumsi klasik yang menyatakan bahwa seluruh data berdistribusi normal, tidak terdapat
3. Uji Hipotesis
Untuk membuktikan apakah model regresi yang telah diperoleh di atas dapat digunakan atau tidak, akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t.
Berdasarkan output pada tabel 4.11 dapat diketahui nilai t hitung untuk X adalah sebesar 3,529 sedangkan t tabel pada α (tingkat kekeliruan) 0,05 dan db = 55 – 2 = 53 untuk pengujian satu sisi adalah 1,671. Kriteria pengujian satu sisi adalah ’tolak Ho jika t hitung >t tabel ’.
Karena nilai t hitung (3,529) lebih besar daripada nilai t tabel (1,671) pada tingkat kekeliruan 5% dan db = 60, maka H O ditolak dan H A diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Bagian Tata Usaha RSUD Kelas B Kabupaten Karang Tumaritis.
Besar pengaruh antar kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.14
Model Summary
Change Statistics Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error
of the
R Square
Sig. F
Estimate
F Change df1 df2
Change 1 .606 a .367 .324
Change
Tabel 4.12 di atas menunjukkan koefisien determinasi untuk variabel Produktivitas Kerja Pegawai pada Bagian Tata Usaha RSUD Kelas
B Kabupaten Karang Tumaritis (Y) dan Komitmen Organisasi (X) adalah 0,367. Nilai ini mengandung makna bahwa sebesar 36,70 % Produktivitas Kerja Pegawai pada Bagian Tata Usaha RSUD Kelas B Kabupaten Karang Tumaritis (Y) dipengaruhi oleh Komitmen Organisasi (X). Sedangkan sisanya sebesar 63,30 % merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa Produktivitas Kerja Pegawai pada Bagian Tata Usaha RSUD Kelas B Kabupaten Karang Tumaritis dipengaruhi oleh Komitmen Organisasi. Dengan kata lain, semakin baik Komitmen Organisasi dilakukan, maka akan semakin baik pula Produktivitas Kerja Pegawai pada Bagian Tata Usaha RSUD Kelas B Kabupaten Karang Tumaritis. Sebaliknya, makin tidak baik Komitmen Organisasi akan berakibat semakin tidak baiknya Produktivitas Kerja Pegawai pada Bagian Tata Usaha RSUD Kelas B Kabupaten Karang Tumaritis.