Bentuk Arsitektur Jembatan Gantung Ujung Gading
B. Bentuk Arsitektur Jembatan Gantung Ujung Gading
Kata arsitek berasal dari Yunani berarti ahli bangunan, jadi arsitektur berarti seni bangunan yang di ciptakan untuk memenuhi keperluan manusia
yang berbudaya. 3 Tipe jembatan gantung yang lebih konvensional adalah jembatan
gantung yang menggunakan kabel menerus yang ditahan oleh menara pada setiap ujung Jembatan. Kabel tersebut digunakan untuk menahan atau sebagai penyangga batang penggantung lantai jembatan. Jembatan gantung terdiri dari
4 buah tiang penyangga, makna yang terkandung dalam tiang penyangga itu tidak hanya sebagai penyangga saja tetapi setelah sistim pemerintahan Belanda berupa Hoofd Van di Ujung Gading terjadi perubahan bentuk pemerintahan penghulu Adat dengan satu pimpinan yaitu Pulu Palu (Kepala
3 Departeman Pendidikan dan kebudayaan, Arsitektur Tradisional Minangkabau Selayang Pandang, (Jakarta: Proyek Media Kebudayaan, 1982-1993), h. 11
Penghulu) sebagai pimpinan Nagari yang diajukan dari kesepakatan semua penghulu antara lain: Sultan Kelebihan, Jasah Tan Oloan, Regen (Gelar Rajo
Bulu), Muhammad Said. 4 Dan terdapat 2 kabel yang berfungsi sebagai penopang, terdapat disisi kanan dan kiri dan setiap sisi terdapat 28 kabel yang
berfungsi sebagai penjaga keseimbangan, dan dibawah lantai dasar terdapat 4 buah kabel besi yang berfungsi sebagai penahan berat.
Sketsa tipe jembatan ini dapat dilihat pada Gambar 1. Lantai jembatan dapat lentur atau kaku, tetapi harus cukup kuat menahan beban lalulintas antara kabel dan juga untuk menahan beban angin. Bagian ujung menara harus cukup tinggi untuk memungkinkan kabel utama melengkung, dengan rasio antara 1 : 8 dan 1 : 11.
Gambar I Skema Jembatan Gantung Ujung Gading.
Sumber : Arsip TU Pasaman Barat
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam perancangan jembatan gantung. Tahapan-tahapan dalam pembangunan Jembatan Gantung Ujung Gading, terdiri atas:
1. Menetapkan lokasi jembatan dengan mempertimbangkan aspek teknik.
4 Yunaldi, Wawancara, Di Ujung Gading pada tanggal 04 Juni 2017
2. Melakukan pengukuran dan pembuatan peta lokasi jembatan.
3. Melakukan pengukuran bentang sungai ditambah 50 m ke setiap sisi dengan koridor 15 m ke arah hulu dan hilir rencana lokasi jembatan.
4. Melakukan identifikasi kondisi hidrolik, elevasi air banjir, tinggi tebing, serta kondisi geoteknik setempat.
5. Membersihkan lapangan dan membuat lintasan kabel untuk mengangkut bahan-bahan ke setiap sisi jembatan.
6. Melakukan pengukuran jembatan, yang meliputi menara, angkur, dan fondasi, penentuan ketinggian lantai jembatan, ketinggian blok angkur, fondasi menara, serta fondasi gelagar pengaku jembatan.
7. Membuat blok angkur, fondasi menara, dan fondasi gelagar pengaku.
8. Memberi tanda-tanda lokasi batang penggantung, sumbu pelana, dan angkur pada kabel utama sesuai hasil perhitungan dan pengukuran lapangan.
9. Membuat menara, kabel, dan pelana.
10. Memasang dan menyetel awal kabel utama.
11. Menempatkan dan mengikat kabel-batang penggantung.
12. Memasang gelagar melintang, memanjang, dan pengaku secara bertahap.
13. Memasang lantai jembatan dan sandaran.
14. Menyetel akhir kabel utama pada blok angkur.
15. Memasang dan menyetel kabel angin, serta Membuat jalan masuk ke jembatan dan tembok pengaman.
16. Pembuatan blok angkur, terdiri atas: Membuat blok angkur pada lokasi dan ketinggian yang tepat terhadap menara.
17. Menyesuaikan sumbu blok angkur dengan sumbu pen yang menjadi hubungan akhir antara baut angkur yang tertanam dalam blok dan kabel utama.
18. Mempertahankan tanah asli pada waktu penggalian tanah untuk blok angkur.
19. Membuat acuan untuk baut angkur dengan kedalaman minimum 30 cm pada waktu pengecoran blok angkur.
20. Menyetel baut angkur sebelum mortar mulai mengeras dan mengisi acuan dengan mortar yang menggunakan campuran dengan perbandingan air : semen : pasir adalah 0,4 : 1 : 1, sampai penuh dan tidak terjadi kantong udara dalam mortar.
21. Pembuatan fondasi menara, terdiri atas: Memastikan dasar fondasi tertanam dalam tanah asli.
22. Memeriksa kembali ketinggian perletakan kemudian mengisikan mortar kering dengan komposisi semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 2 di bawah pelat.
23. Pemasangan kabel utama dan pelana, terdiri atas: Melindungi kabel utama terhadap korosi dengan galvanisasi atau bungkus selubung polietilena yang diberi pelumas. Membuat dan memasang pelana sehingga dudukan arah kabel ke blok angkur dapat membentuk sudut yang tepat sesuai 23. Pemasangan kabel utama dan pelana, terdiri atas: Melindungi kabel utama terhadap korosi dengan galvanisasi atau bungkus selubung polietilena yang diberi pelumas. Membuat dan memasang pelana sehingga dudukan arah kabel ke blok angkur dapat membentuk sudut yang tepat sesuai
24. Memberi tanda pada kabel utama penempatan pada sumbu pelana (sumbu perletakan atas menara) dan posisi batang penggantung dan angkur pada kondisi kabel diletakkan lurus di atas tanah dan belum ditegangkan. Mengurangi panjang kabel dengan perpanjangan yang diperhitungkan sesuai dengan tegangan kabel akibat beban mati jembatan dan ditambah dengan lengkungan kabel di pelana. Memasang kabel utama pada satu sisi dan selanjutnya memasang pada sisi lainnya. Melaksanakan pemasangan kabel dengan bantuan kabel semu untuk menarik kabel perlahan-lahan ke kiri atau ke kanan agar berada pada titik pusat menara. Pemasangan batang penggantung, memasang batang penggantung dengan klem-klem agak longgar sehingga batang-batang tersebut mudah ditempatkan pada lokasi yang tepat.
25. Pemasangan gelagar melintang dan memanjang, memasang gelagar melintang dan memanjang secara bersamaan kemudian dilanjutkan dengan pemasangan lantai papan dan sandaran.
26. Memperkuat bangunan atas jembatan dengan kabel-kabel penahan yang diikatkan ke dalam tebing untuk mengurangi goyangan jembatan dalam arah horizontal. Melengkapi kabel penahan dengan mur pengencang untuk 26. Memperkuat bangunan atas jembatan dengan kabel-kabel penahan yang diikatkan ke dalam tebing untuk mengurangi goyangan jembatan dalam arah horizontal. Melengkapi kabel penahan dengan mur pengencang untuk
27. Memasang ikatan angin untuk memperkuat gelagar-gelagar. Ilustrasi ikatan angin ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar II Kabel-kabel Ikatan Angin
Sumber : Arsip TU Pasaman Barat
Sebagai studi kasus dibuat suatu Detail Engineering Design (DED) Jembatan Gantung Ujung Gading Pasaman Barat. Berdasarkan hasil survei topografi diperoleh peta lokasi Jembatan Gantung yang akan dibuat, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
5 Edifrizal, Perencanaan Struktur Jembatan. Pusat Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Mercubuana, 2012, h. 65
Gambar III Hasil Pengukuran Topografi
Sumber : Arsip TU Pasaman Barat
C. Sejarah Perkembangan Wilayah Nagari Ujung Gading Pasca Pembangunan Jembatan (Baru).
Pembangunan jembatan baru membawa dampak yang positif bagi masyarakat Nagari Ujung Gading. Jembatan baru yang melintas di atas sungai Batang Sikabau dan merupakan jembatan baru sebagai pengganti Jembatan Gantung dengan total panjang bentang utama 120 meter dengan lebar 9 meter, dapat dilihat pada Gambar IV.
Gambar IV Jembatan (baru) Ujung Gading.
Sumber : Foto Hasil Pemotretan Melalui Kamera Secara Pribadi tahun 2017
Kondisi eksisting Jembatan adalah Jembatan tipe gantung, kondisi ini jelas membutuhkan pemeliharaan yang berkala untuk mencegah terjadinya gejala korosi utamanya pada kabel suspensi. Sebagai alternatif lain untuk mengganti Jembatan Gantung yang sudah tidak bisa dipergunakan lagi karena sudah rapuh dan berlobang-lobang ini dapat dilihat pada Gambar 3. Karena dengan mempertimbangkan faktor psikologis masyarakat setempat dan juga untuk tingkat perawatan tidak serumit Jembatan Gantung. Jembatan dengan Kondisi eksisting Jembatan adalah Jembatan tipe gantung, kondisi ini jelas membutuhkan pemeliharaan yang berkala untuk mencegah terjadinya gejala korosi utamanya pada kabel suspensi. Sebagai alternatif lain untuk mengganti Jembatan Gantung yang sudah tidak bisa dipergunakan lagi karena sudah rapuh dan berlobang-lobang ini dapat dilihat pada Gambar 3. Karena dengan mempertimbangkan faktor psikologis masyarakat setempat dan juga untuk tingkat perawatan tidak serumit Jembatan Gantung. Jembatan dengan
Gambar V
Jembatan Gantung Ujung Gading.
Sumber : Foto Hasil Pemotretan Melalui Kamera Secara Pribadi tahun 2017
Jembatan merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat penting bagi manusia. Jembatan dapat menghubungkan jaringan ruas jalan yang terputus karena aliran sungai. Jadi Jembatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jaringan jalan. Jalan yang baik tidak ada artinya apabila jembatan-jembatan yang ada di ruas jalan tersebut belum memadai sesuai dengan kebutuhannya. Untuk itu jembatan memegang peranan penting dalam sistem transportasi. Jembatan merupakan bagian dari jaringan ruas jalan. Jembatan juga berfungsi sebagai penghubung antara satu daerah dengan Jembatan merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat penting bagi manusia. Jembatan dapat menghubungkan jaringan ruas jalan yang terputus karena aliran sungai. Jadi Jembatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jaringan jalan. Jalan yang baik tidak ada artinya apabila jembatan-jembatan yang ada di ruas jalan tersebut belum memadai sesuai dengan kebutuhannya. Untuk itu jembatan memegang peranan penting dalam sistem transportasi. Jembatan merupakan bagian dari jaringan ruas jalan. Jembatan juga berfungsi sebagai penghubung antara satu daerah dengan
Perkembangan Wilayah Nagari Ujung Gading Pasca Pembangunan Jembatan (Baru). Dilihat dari beberapa bidang yaitu, sebagai berikut:
1. Dampak Pembangunan dalam Bidang Sosial-Ekonomi kemasyarakatan
Jembatan baru merupakan sebuah anugerah karena dengan di bangunnya Jembatan yang baru menjadikan sarana prasarana menjadi lancar, dan memudahkan untuk bepergian ke Nagari-nagari yang lain seperti Kekenagarian Air Bangis, Air balam, Silaping, Desa Baru dll. Dengan demikian masyarakat dapat dengan mudah memasok akses kebutuhan hidupnya karena adanya jembatan yang baru. Fungsi pembangunan ditinjau dari segi ekonomi antara lain, jarak tempuh antara pusat produksi dengan daerah pemasaran semakin dekat, waktu tempuh relative singkat dan biaya transportasi yang dikeluarkan semakin kecil. Dengan adanya penghematan jarak, waktu, dan biaya yang dikeluarkan maka kemajuan ekonomi akan lebih tercapai.
Sedang dalam bentuk sosial pembangunan Jembatan dapat meningkatkan interaksi sosial antara daerah yang dipisahkan oleh sebuah sungai, rawa atau jurang. Interaksi sosial yang terjalin dengan baik antar kedua masyarakat di daerah tersebut dapat memberikan dampak yang positif, antara lain yaitu mereka akan merasa sebagai satu kesatuan wilayah.
2. Dampak Pembangunan Jembatan baru dalam bidang pendidikan Dampak pembangunan Jembatan yang baru dari segi pendidikan membawa dampak yang positif bagi masyarakat Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat. Dapat dilihat bahwa sarana pendidikan di Kenagarian Ujung Gading sudah memadai yaitu terdapat sarana pendidikan mencapai 16 buah SD, 8 buah SLTP, dan
7 buah SLTA. Bagi masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya ke tingkat pendidikan sudah bisa di Kenagarian Ujung Gading tidak perlu ke luar daerah karna sudah banyak pilihan. Di Kenagarian Ujung Gading juga terdapat 2 Universitas sehingga apabila warga Nagari Ujung Gading ingin melanjutkan ke perguruan tinggi sudah bisa masuk Universitas yang ada di Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang. Berkaitan dengan pendidikan ini di Kenagarian Ujung Gading sistem pendidikan serta pengembangannya sudah berjalan dengan baik karena sarana pendidikannya sudah banyak. Muncul dua sekolah Negeri baru yakni SMK dan SMP. Terlihat bahwa ada usaha untuk membangun SDM yang berkualitas sehingga masyarakat menjadi pelaksana dalam pembangunan di daerahnya sendiri sebagai persiapan ketika kawasan Ujung Gading di kembangkan lebih baik.
3. Dampak Pembangunan Jembatan baru dalam bidang Budaya Berdampak positif adanya Jembatan Ujung Gading berkaitan dengan mulai berubahnya status Nagari Ujung Gading dari daerah plosok menjadi daerah yang lebih hidup. Hal ini menjadi sebuah salah satu 3. Dampak Pembangunan Jembatan baru dalam bidang Budaya Berdampak positif adanya Jembatan Ujung Gading berkaitan dengan mulai berubahnya status Nagari Ujung Gading dari daerah plosok menjadi daerah yang lebih hidup. Hal ini menjadi sebuah salah satu
4. Dampak Pembangunan Jembatan baru dalam bidang kelancaran transportasi.
Adanya Pembangunan Jembatan baru juga membawa dampak positif bagi masyarakat Ujung Gading. Arus transportasi semakin lancar dari segi efisiensi waktu dengan adanya jembatan dapat mempersingkat waktu tempuh pada perjalanan darat yang saling terpisah, sehingga mempermudah masyarakat untuk menyeberang dan mendistribusikan barang atau jasa ke Nagari-nagari atau wilayah-wilayah yang lain. Jarak waktu tempuh semakin dekat dan biaya dalam distribusi barang atau jasa semakin efektif dan efisien.
5. Jembatan juga dapat meningkatkan daerah tertinggal untuk dapat lebih berhubungan dengan daerah lain dengan mudah.
Dapat diihat juga dari segi perekonomiannya yang semakin meningkat dengan banyaknya para petani yang berhasil, seperti petani jeruk manis, kelapa sawit, karet, dll. Para petani jeruk dalam pemasara tidak hanya dipasarkan di sekitar Ujung Gading tetapi sudah tersebar sampai keluar kota. Biasanya pembeli jeruk tidak hanya masyarakat Ujung Gading tetapi dari luar daerah pun banyak yang membelinya biasanya dijadikan sebagai oleh-oleh. Karena peningkatan perekonomian masyarakat Nagari Ujung Gading sehingga, Nagari Ujung Gading dapat Dapat diihat juga dari segi perekonomiannya yang semakin meningkat dengan banyaknya para petani yang berhasil, seperti petani jeruk manis, kelapa sawit, karet, dll. Para petani jeruk dalam pemasara tidak hanya dipasarkan di sekitar Ujung Gading tetapi sudah tersebar sampai keluar kota. Biasanya pembeli jeruk tidak hanya masyarakat Ujung Gading tetapi dari luar daerah pun banyak yang membelinya biasanya dijadikan sebagai oleh-oleh. Karena peningkatan perekonomian masyarakat Nagari Ujung Gading sehingga, Nagari Ujung Gading dapat
Gambar VI lokasi sasaran pembangunan fisik Nagari Ujung Gading
Sumber: Arsip Kantor Wali Nagari Ujung Gading tahun 2016,
Dengan renovasi yang lakukan menjadikan Jembatan Gantung yang baru semakin bagus, karena adanya pengecatan ulang dan menjadikan daya tarik tersendiri bagi orang yang melihatnya dan lewat dari Jembatan yang baru. Jembatan yang baru juga sering dijadikan sebagai tempat berjualan bagi pedagang kaki lima disepanjang jalan mereka biasanya lebih suka berjualan pada malam hari. Karena pada malam hari banyak anak-anak muda yang nongkrong di Jembatan.