3
Langkah awal metode TRIZ yaitu penentuan specific problem yang diperoleh dari respon teknis hasil wawancara atau kuesioner. Langkah kedua
metode TRIZ yaitu penentuan general problem kontradiksi teknis. Kontradiksi teknis bisa langsung diselesaikan dengan tabel matrik kontradiksi dan tool the 40
inventive principles. Tahap terakhir metode TRIZ adalah mencari solusi terbaik specific solution dari alternatif-alternatif solusi yang diberikan.
Metode TRIZ menghasilkan perbaikan karakteristik teknik dimana langkah berikutnya yaitu proses pengerjaan QFD phase II untuk memberikan
bobot kepentingan desain pada perancangan desain produk. Langkah terakhir yaitu proses pengerjaan metode Product Architecture Design Structure Matrix
Product Architecture DSM untuk penentuan multi component relationship dan aktivitas desain.
1.2. Perumusan Permasalahan
Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah waktu produksi yang tinggi
untuk produk spring bed 6 feet di PT Ivana Merry Lestari Matras karena kebutuhan perubahan desain pada satu tahapan dilaksanakan setelah penyelesaian
tahapan sebelumnya. Tujuan perancangan desain produk spring bed yaitu untuk meminimasi desain produk dengan tetap mempertimbangkan kualitas dari produk
sesuai kebutuhan konsumen berdasar Concurrent Engineering tools yaitu metode Quality Function Deployment QFD phase I, pereduksian kontradiksi teknis dari
respon teknis melalui metode TRIZ, dan bobot kepentingan desain pada QFD
3
C.C Tseng, dkk. Prioritization of Product Design Tazks Using QFD, TRIZ, and DSM. Taiwan :
Universitas Sumatera Utara
Asumsi-asumsi dalam penelitian ini adalah : 1. Tenaga kerja sudah menguasai masing-masing pekerjaannya.
2. Fasilitas yang digunakan pada proses produksi berada dalam kondisi tidak rusak dan bekerja sesuai fungsinya.
3. Kegiatan produksi berlangsung sesuai dengan standar operasional dari perusahaan.
4. Produk spring bed 6 feet merk Merryland dengan desain saat ini masih tetap digemari pasar.
5. Dimensi produk yang dibutuhkan pada pendekatan concurrent engineering dapat teridentifikasi berdasarkan penjelasan spesifikasi produk dan proses.
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini adalah : Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan sistematika
penulisan tugas sarjana. Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang sejarah PT
Ivana Mery Lestari Matras, daerah pemasaran, letak geografis perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, organisasi dan manajemen perusahaan,
proses produksi, uraian proses produksi produk spring bed
, serta mesin dan peralatan yang
National Yunlin University, 2010, hal : 871.
Universitas Sumatera Utara
digunakan dalam proses produksi
, utilitas, safety and fire protection serta pengolahan limbah perusahaan.
Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai Concurrent Engineering, konsep dasar quality function deployment QFD, TRIZ, dan Design Structure
Matrix DSM, pembuatan kuesioner, teknik sampling, validitas data, dan reliabilitas data.
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian,
objek penelitian, kerangka konseptual, defenisi operasional, identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan, populasi, teknik sampling, sumber data,
metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data-data kuesioner, pengolahan data yaitu validitas dan reliabilitas data, tahapan dalam
concurrent engineering terdiri dari tahap project planning dengan membangun quality function deployment phase I QFD phase I dan mengidentifikasi
kontradiksi teknik dengan TRIZ serta tahap conceptual design dengan penentuan bobot prioritas menggunakan quality function deployment phase II QFD phase II
dan penentuan multi component relationship dengan product architecture design structure matrix Product Architecture-DSM.
Bab VI Analisis dan Pembahasan Hasil, meliputi analisis pengolahan kuesioner, analisis tahapan dalam concurrent engineering yaitu tahap project
planning dan tahap conceptual design melalui analisis pembuatan QFD phase I
Universitas Sumatera Utara
quality function deployment phase I, analisis TRIZ, analisis pembuatan QFD phase II quality function deployment phase II, analisis product architecture
design structure matrix Product Architecture-DSM, dan pembahasan masing- masing metode.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari model arsitektur produk spring bed, atribut rancangan produk dari QFD phase I,
kontradiksi teknik dari TRIZ, part kritis dari QFD phase II, hasil pemecahan masalah, dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan