4.4. Rancangan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tahap awal penelitian yaitu studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi perusahaan, proses produksi, dan informasi pendukung yang diperlukan serta
studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya.
2. Tahap selanjutnya yaitu pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu:
a. Data primer berupa data informasi atribut produk spring bed yang sesuai dengan karakteristik produk sesuai kebutuhan responden diperoleh melalui
kuesioner, data karakteristik teknik dan part kritis. b. Data sekunder berupa data yang diperoleh melalui pihak perusahaan dan
karyawan PT Ivana Mery Lestari Matras dengan teknik wawancara, 3. Tahap ketiga yaitu pengolahan data primer dan sekunder yang telah
dikumpulkan. 4. Tahap keempat yaitu analisis terhadap hasil pengolahan data.
5. Tahap kelima yaitu penarikan kesimpulan dan pemberian saran untuk penelitian.
12
Sukaria Sinulingga. Metodologi Penelitian, Edisi 1, Medan : USU Press, 2011, hal 27-32.
Universitas Sumatera Utara
4.7. Pengumpulan Data
4.7.1. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Data primer
Data-data primer dikumpulkan dengan cara pengamatan atau pengukuran langsung, antara lain :
1. Kebutuhan konsumen 2. Karakteristik teknis
3. Karakteristik Part 4. Waktu proses perakitan
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data keinginan konsumen adalah kuesioner terbuka dan tertutup. Instrumen yang digunakan dalam
pengukuran waktu perakitan adalah stopwatch digital merek ROX tipe SW8- 2008 beserta lembar pengamatan dan alat tulis.
b. Data sekunder Data sekunder diperoleh berdasarkan data dokumentasi perusahaan, dan
diambil dengan cara wawancara dengan bagian produksi yaitu : 1. Data-data jenis produk, spesifikasi dan jumlah permintaan.
2. Desain awal produk spring bed 6 feet. 3. Urutan proses pembuatan produk spring bed 6 feet.
4. Gambaran umum perusahaan terdiri dari lokasi perusahaan, daerah pemasaran, struktur organisasi dan pembagian kerja setiap karyawan.
Instrumen dalam pengambilan data sekunder adalah lembar catatan wawancara.
Universitas Sumatera Utara
4.7.4. Populasi dan Sampel
Menurut Sekaran, U dalam Sinulingga, Sukaria, 2012 populasi adalah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan
investigasi oleh peneliti. Populasi pada penelitian ini adalah semua karyawan bagian produksi produk spring bed 6 feet dari PT Ivana Merry Lestari Matras
yang total berjumlah 36 orang.
4.8. Pengolahan Data
4.8.1. Data Kuesioner
13
Pengumpulan data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, yaitu operator bagian produksi produk spring bed. Langkah-langkah
penyebaran kuesioner sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan penyebaran kuesioner yaitu untuk mengetahui keinginan
responden terhadap produk spring bed 6 feet. 2. Penentuan jumlah sampel, sampel yang akan diteliti adalah operator bagian
produksi produk spring bed 6 feet. 3. Perancangan kuesioner, kuesioner yang digunakan yaitu keusioner terbuka
dan tertutup. Kuesioner terbuka digunakan sebagai survei awal untuk membantu penentuan atribut keinginan responden dalam perakitan produk
spring bed 6 feet, sedangkan kuesioner tertutup yang digunakan adalah kuesioner yang menggunakan skala likert.
4. Rekapitulasi data hasil kuesioner.
13
Op.cit. Hal 215-244.
Universitas Sumatera Utara
4.8. Analisis Pemecahan Masalah
Perbaikan terhadap desain produk dengan pendekatan Concurrent Engineering Tools menggunakan metode QFD phase I, metode TRIZ dan QFD
phase II serta Product Architecture Design Structure Matrix Product Architecture DSM dianalisis sehingga menghasilkan rancangan produk sesuai
kebutuhan responden tanpa perlu adanya penyesuaian pada tahapan berikutnya sehingga dapat meminimisasi desain dan aktivitas desain.
4.9. Kesimpulan dan Saran
Penarikan kesimpulan berisi hal-hal penting dalam penelitian dan pemberian saran untuk penelitian selanjutnya bagi peneliti yang ingin
mengembangkan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
5.1.1. Pembuatan dan Penyebaran Kuesioner
Kuesioner dibagi dalam 2 tahapan, tahapan pertama yaitu kuesioner terbuka atau kuesioner pendahuluan. Kuesioner ini merupakan bentuk pertanyaan
yang diajukan kepada 36 responden yang merupakan operator bagian produksi PT Ivana Mery Lestari Matras untuk mengetahui penilaian kebutuhan tentang
pengembangan produk spring bed 6 feet. Hasil dari jawaban responden yang terdapat pada kuesioner pendahuluan
ini diperoleh beberapa modus yang menjadi pendukung atribut pertanyaan pada kuesioner tahap kedua, yaitu kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup menunjukkan
tingkat kepentingan responden terhadap atribut spring bed 6 feet yang diberikan. Responden pada kuesioner tertutup ini berjumlah 36 orang.
5.1.2. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka
Berdasarkan hasil kuesioner terbuka pada Lampiran 1, maka rekapitulasi kuesioner terbuka dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Rekapitulasi Kuesioner Tertutup
Pengukuran atribut yang digunakan pada kuesioner tertutup adalah skala Likert. Kebaikan skala Likert ini yakni terdapat keseragaman skor variability of
scorer sebagai akibat penggunaan skala yang berkisar antara 1 sampai dengan 5. Berdasarkan hasil kuesioner tertutup pada Lampiran 2, maka rekapitulasi
Kuesioner Tertutup dapat dilihat pada Lampiran 3.
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner yang telah disebar dan dikumpulkan kembali, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum pengolahan data lebih lanjut.
5.2.1.2.Uji Reliabilitas Data
Pengujian reliabilitas untuk data kinerja dihitung untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah dibuat reliabel atau tidak. Rumus Alpha Cronbach
digunakan untuk perhitungan, maka nilai varians butir 1 yaitu:
1,3798 36
36 125,277
- 485,628
2 2
2 2
n n
x x
x
Rekapitulasi perhitungan nilai varians butir 2 sampai dengan 10 dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Universitas Sumatera Utara
Kayu pertimbangan utama yang mempengaruhi desain model rangka sandaran pada produk spring bed 6 feet
Kayu Jati Putih jenis bahan kayu rangka sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet
Kain Oskar dan Kain Zakat jenis bahan kain pada sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet
Busa Warna Cream jenis foam pada sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet
Busa Warna Cream jenis foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet
Kain Zakat dan Kain Lating jenis bahan kain pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet
Kayu yang menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi desain model rangka divan pada produk spring bed 6 feet
Kayu Jati Putih jenis bahan kayu rangka divan yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet
Per dan Busa faktor yang menjadi penentu daya tahan umur pakai produk spring bed 6 feet dan 15 tahun lama rata-rata umur produk tersebut
Derajat Hubungan : V = Hubungan poitif kuat
=4 = Hubungan positif sedang
=3 x = Hubungan negatif sedang
=2 X = Hubungan negatif kuat
=1
4 3
5 4
4 5
5 4
Tingkat Kesulitan Derajat Kepentingan
Perkiraan Biaya 3
4 4
4 3
3 19
20 19
20 13
10 14
19 19
19 14
14 Customer Requirement
Net Sales
10 cm merupakan ketebalan foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet
9 9
9 5
5 Importance
Weight Relative
Weight 1,2
1,0 8,62
6,88 12,45
9,94 7,12
4,18 16,29
11,36 6,69
12,32 10,11
9,55 1,0
1,0 1,5
1,5 1,0
1,2 1
1,5 4,93
2,89 11,28
7,87 4,63
8,53 7,00
6,61 9
3 1
9 3
9 9
1 9
9 9
9 9
3 1
1 3
1 1
9 1
9 9
9 9
3 9
9 9
9 9
3 9
3 3
3 1
9 1
9 9
9 9
3 1
9 9
9 9
3 1
3 3
3 3
9 3
X V
V V
V V
V X
V V
Sumber: Hasil pengolahan data
Gambar 5.4. QFD Phase I Spring Bed 6 feet
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.1.2. Teoriya Resheniya Izobretatelskik Zadatch TRIZ
14
Metode TRIZ merupakan metode yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan kontradiksi yang terjadi pada QFD phase I. Tahapan penyelesaian
masalah dengan Metode TRIZ ini adalah sebagai berikut:
1. Penentuan specific problem Specific problem diperoleh dari korelasi negatif pada karakteristik teknik dapat dilihat
pada Gambar 5.5. Dua korelasi negatif pada karakteristik teknis yaitu
a.
Standarisasi Struktur Komponen dengan Skalabilitas
Hubungan antara dua karakteristik teknik ini saling bertolak belakang karena skalabilitas menyatakan kemampuan rancangan produk terhadap
perubahan kapasitas yang diberikan sedangkan standarisasi struktur komponen menyatakan setiap komponen dalam produk spring bed telah
terstandarisasi oleh lembaga yang bertanggungjawab.
b.
Maintainable Design dengan Skalabilitas Hubungan antara dua karakteristik teknik ini saling bertolak belakang karena
skalabilitas menyatakan kemampuan rancangan produk terhadap perubahan kapasitas yang diberikan sedangkan maintainable design menyatakan
kemudahan perawatan pada hasil rancangan produk.
14
Anindita Laksmidkk. Perancangan Ulang Kompor Bioetanol Dengan Menggunakan Pendekatan Metode Quality Function DeploymentQFD dan Teoriya Rheseniya Izobretatelskhi
Zadacth TRIZ.Surabaya:ITS, 2010. Hal : 4-7.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.2. Tahap Conceptual Design
5.2.2.2.1.Membangun Matriks Design Deployment
Pembuatan matriks Design Deployment didasarkan pada QFD phase 1 revisi. Langkah-langkah pada pembangunan matriks Design Deployment yaitu:
1. Penetapan Karakteristik Teknis
Pemilihan karakteristik teknik dalam penentuan spesifikasi part diperoleh dari besarnya nilai tingkat kesulitan pada QFD phase 1 revisi. Nilai prioritas
karakteristik teknik diperoleh dari pengurutan nilai tingkat kesulitan. Tujuan penentuan prioritas karakteristik teknik sebagai dasar dalam penentuan part
kritis. Karakteristik teknik produk, tingkat kesulitan, dan prioritas pemilihan dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Prioritas Karakteristik Teknis No
Karakteristik Teknis Tingkat Kesulitan
Prioritas
1 Standarisasi Struktur
Komponen 3
2 2
Part Family 3
3 3
Keakuratan Geometri Komponen
3 4
4 Kesamaan Dasar Struktur
Komponen 4
1 5
Maintainable Design 3
6 6
Scalability dan Adjustability 3
5
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Standarisasi Struktur Komponen Part Family
Keakuratan Geometri Komponen Kesamaan Dasar Struktur Komponen
Maintainable Design Derajat Hubungan :
V = Hubungan poitif kuat =4
= Hubungan positif sedang =3
x = Hubungan negatif sedang =2
X = Hubungan negatif kuat =1
4 4
3 3
Karakteristik Teknik
Scalability dan Adjustability 3
9 9
3 3
9 9
9
1 3
9 3
9 3
3 9
9 9
9 9
3 9
3 9
9 9
3 9
3 9
3 9
1 1
3 1
3 1
V V
V V
- V
V V
- V
- V
V V
- -
V V
- -
- -
- -
- -
- -
V -
- -
- -
- -
-
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
V V
V -
- -
- V
3 9
9 3
1
1 9
9 3
1 3
9 3
1 1
3 9
9 1
3 3
9 3
3 3
1 3
3 9
3 9
9
9 3
3 9
3 9
3 3
1 1
Tingkat kesulitan Derajat kepentingan
Perkiraan biaya 2
1 2
2 2
10 5
10 10
10 10
10 4
10 9
10 10
1 5
3 2
10 9
3 14
12 1
5 5
1 5
3 1
5 7
1 5
8 2
Sumber: Hasil pengolahan data
Gambar 5.12. QFD Phase II Spring Bed 6 feet
5.2.2.2.2. Product Architecture Design Structure Matrix Product Architecture
DSM
Product architecture DSM digunakan untuk menganalisis hubungan komponen rancangan produk dengan proses desain produk. Informasi komponen
Universitas Sumatera Utara
Product platform untuk produk spring bed 6 feet dapat dibangun berdasarkan ilustrasi clustered product architecture DSM. Product platform
spring bed 6 feet dapat dilihat pada Gambar 5.19.
Spring Bed 6 feet Module 2
Module 3 Module 1
Dimensi headboard Dimensi Post
Dimensi Head Rail Dimensi Slats
Dimensi Side Rail Densitas Busa
Dimensi Kain Quilt Dimensi Foot Rail
Dimensi Slat Bracket Tinggi Busa
Pola Kain
Module 4
Elastisitas Per Diameter Per
Sumber: Hasil pengolahan data
Gambar 5.19. Product Platform Spring Bed 6 Feet
5.2.2.2.3. Physical Modelling dan Evaluate Concepts
Physical modelling digunakan untuk membantu evaluasi konsep berdasarkan konsep yang dihasilkan. Physical modelling adalah bukti dari konsep
yang dihasilkan, tidak perlu model yang terlalu detail tetapi harus mewakili karakteristik kunci dari konsep sehingga dapat dievaluasi dengan berbagai
pertimbangan. Empat module yang dihasilkan dari metode Product Architecture DSM menjadi dasar pada simulasi pembuatan physical modelling produk spring
bed 6 feet.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.2.4. Integrate Concepts
Integrasi konsep didasarkan pada hasil product architecture yang terdiri dari empat module produk spring bed 6 feet. Konsep rancangan yang dihasilkan
mengelompokkan komponen-komponen kritis dari produk spring bed 6 feet menjadi empat substruktur. Hasil simulasi pembuatan physical modelling produk
spring bed 6 feet didasarkan pada empat module produk spring bed 6 feet dalam perancangan masing-masing komponen.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL
6.1. Analisis Hasil Kuesioner
Data yang diperoleh dari kuesioner, diketahui bahwa terdapat 10 variabel berdasarkan
literatur menurut
buku Pengantar
Perkayuan Soerjanto
Basar,1974, buku Strategies for Product Design John Wiley Sons, 2008, dan buku Beds And Bedroom Furniture Taunton Press,1997 penilaian terhadap
rancangan produk spring bed 6 feet dimana penyebaran kuesioner ditujukan kepada operator bagian produksi PT Ivana Mery Lestari Matras. Data hasil
kuesioner selanjutnya diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan korelasi product moment Pearson dengan nilai r tabel sebesar 0,329.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas diperoleh bahwa seluruh variabel dinyatakan valid karena nilai koefisien korelasi product moment bernilai lebih
besar dari nilai r tabel. Hal ini juga menyatakan bahwa kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data telah benar dan tidak perlu diganti.
15
Hasil perhitungan reliabilitas data kuesioner memperoleh hasil yang reliabel karena
nilai koefisiennya yang lebih besar dari nilai batas koefisien reliabel yakni sebesar 0,329. Hasil ini menyatakan bahwa keseluruhan data hasil penyebaran kuesioner
representatif untuk pengolahan lebih lanjut.
15
Sukaria Sinulingga. Metode Penelitian,Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012, hal : 242.
Universitas Sumatera Utara
6.2. Analisis Perancangan Desain Produk dengan Pendekatan