Prinsip Pemilihan Bahan Pustaka Alat Bantu Seleksi

5. Harga bahan pustaka itu pantas, dibandingkan dengan kegunaannya bagi pengguna. 6. Bahasa yng digunakan pada bahan pustaka itu baik dan merupakan bahasa yang tidak banyak dikuasai oleh cukup banyak pengguna. 7. Terbitan terbaru memperoleh prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan terbitan lama. 8. Bahan pustaka renik, misalnya mikrofis, sebaiknya tidak dibeli sebagai duplikat dari bentuk tercetak, kecuali jika ada alasan tertentu yang bisa diterima. 9. Setiap bahan pustaka rujukan, misalnya ensiklopedia, cukup diadakan satu perangkat, kecuali jika ada alasan tertentu yang bisa diterima. 10. Semua buku diadakan dalam jumlah eksemplar terbatas, kecuali ada permintaan yang begitu tinggi dari pengguna. 11. Media bahan pustaka dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.4.1. Prinsip Pemilihan Bahan Pustaka

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu sebab terjadinya ledakan informasi sehingga jumlah publikasi yang terbit dari waktu ke waktu terhitung lagi jumlahnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan seleksi agar dengan dana yang terbatas bisa diperoleh bahan pustaka yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna secara optimum. Seleksi atau pemilihan menurut Yulia 2009: 4.2 adalah suatu proses mengidentifikasi bahan pustaka yang akan ditambahkan pada koleksi yang telah ada di perpustakaan. Prinsip dalam pelaksanaa seleksi bahan pustaka dimaksudkan agar: 1 Memperoleh dan menyediakan bahan pustaka yang diperlukan dalam menunjang sistem yang ada di lembaganya, 2 Memperoleh dan menyediakan bahan pustaka yang diinginkan oleh pengguna, 3 Memperoleh dan menyediakan bahan pustaka yang berisi bahan hiburan dan rekreasi, 4 Mengawetkan bahan pustaka penting yang menggambarkan perkembangan lebaga induknya. Menurut Qalyubi 2007: 81, secara umum ada tiga prinsip seleksi yang setiap perpustakaan dapat menentukan pilihan mana yang akan dianut, yakni sebagai berikut: 1. Pandangan Tradisional Prinsip ini mengutamakan nilai instrinsik untuk bahan pustaka yang akan dikoleksi perpustakaan. Titik tolak yang mendasari prinsip ini ialah pemahaman bahwa perpustakaan merupakan tempat untuk melestarikan warisan budaya dan sarana untuk mencerdaskan masyarakat. Apabila dinilai tidak bermutu, bahan pustaka tidak akan dipilih untuk diadakan 2. Pandangan Liberal Prioritas pemilihan didasarkan atas popularitas. Artinya, kualitas tetap diperhatikan, ettapi dengan lebih mengutamakan pemilihan karena disukai dan banyak dibaca atau mengikuti selera masyarakat pemakai. 3. Pandangan Pluralistik Prinsip yang dianut pandangan ini berusaha mencari keselarasan dan keseimbangan di antara kedua pandangan tersebut, baik tradisional maupun liberal.

2.4.2. Alat Bantu Seleksi

Untuk melakukan seleksi perlu mengenal dan mampu menggunakan alat bantu seleksi. Ada berbagai alat bantu yang masing-masing mempunyai serta kelebihan dan kelemahannya. Menurut Yulia 2009: 4.27, secara garis besar alat bantu seleksi dapat dibagi atas dua kelompok yaitu sebagai berikut: 1. Alat bantu seleksi Alat bantu seleksi adalah alat bantu yang dapat membantu pustakawan untuk memutuskan apakah sebuah atau sekelompok bahan pustaka akan diseleksi karena informasi yang diberikan dalam alat tersebut tidak terbatas pada data bibliografi, tetapi juga mencakup keterangan bahan pustaka tersebut dan keterangan lain yang diperlukan untuk mengambil keputusan. Informasi ini bisa diberikan dalam bentuk anotasi singkat saja, bisa berupa tinjauan riview dengan panjang yang bervariasi. Contoh alat bantu seleksi, antara lain: a. Majalah tinjauan bukubahan pustaka lain. b. Daftar judul untuk jenis perpustakaan tertentu core list, subjek tertentu atau kelompok tertentu. c. Indeks, misalnya Book Review Digest, dan Book Review Index. 2. Alat bantu identifikasi dan verifikasi Alat bantu identifikasi dan verifikasi adalah alat bantu seleksi yang hanya mencantumkan data bibliografi bahan pustaka kadang-kadang dengan harganya. Alat bantu seperti ini dipakai untuk mengetahui judul yang telah terbit atau yang akan diterbitkan dalam bidang tertentu. Alat bantu ini dipakai untuk melakukan verifikasi, apakah judul atau nama pengarang tepat, berapa harganya, terbitan berseri atau bahan pandang dengar, masih ada di pasaran atau tidak, dan sebagainya. Contoh alat identifikasi dan verifikasi adalah antara lain: a. Katalog penerbit. b. Berbagai jenis bibliografi, misalnya bibliografi nasional, book in print. c. Katalog perpustakaan penting untuk mengetahui keberadaan bahan pustaka untuk subjek atau media tertentu. Menurut Yulia 2009:4.30, ada delapan kategori alat bantu seleksi bahan pustaka yaitu sebagai berikut: 1. Sumber informasi buku-buku yang baru diterbitkan in-print books Daftar buku-buku yang baru diterbitkan bisa menjadi alat bantu yang sangat berguna dalam melaksanakan seleksi karena menginformasikan buku-buku baru yang berskala nasioanl yang tersedia di pasaran. Agar pengembangan koleksi berjalan dengan efektif, staf yang terlibat pada proses seleksi dan pengadaan buku sebaiknya mengetahui adanya sumber-sumber informasi tersebut serta mengetahui cara menggunakannya. 2. Katalog, brosur, dan lembar promosi Sumber-sumber informasi berbentuk katalog penerbit, brosur atau lembar promosi ini biasanya memuat informasi tentang buku dan pengarangnya lebih lengkap dibandingkan dengan informasi yang dicantumkan di daftar buku-buku in-print. 3. Tinjauan buku-buku masa kini Tinjauan buku adalah tulisan yang membahas dan menilai isi suatu judul buku. Penilaian biasanya dilakukan oleh pakar di bidang ilmu yang ebrkaitan dengan isi buku. Tinjauan buku sering dimuat dalam surat kabar atau majalah. 4. Bibliografi nasional Bibliografi adalah daftar buku yang dikeluarkan oleh perpustakaan ataupun lembaga lain baik badan pemerintah maupun swasta. Bibliografi dapat bersifat nasional, yaitu yang megatasnamakan suatu negara dan terbitan dalam lingkup negara tersebut atau dengan perkataan lain, bibliografi nasioanl adalah sebuah pendaftaran dari buku-buku yang diterbitkan di sebuah negara atau tentang sebuah negara. 5. Pangkalan data terpasang online database Pangkalan data terpasang disebut juga sebagai bibliogarafi nasioanal atau bahkan sekarang ini bibliografi internasional karena jaringan datanya tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi sudah merambat ke seluruh dunia, bisa dijadikan alat bantu seleksi. Pangkalan data ini datanya juga bisa langsung di download untuk masuk ke sistem Online Public Access Catalog OPAC lokal. 6. Buku-buku terbaik, daftar yang direkomendasikan, dan koleksi inti Beberapa publikasi dari negara-negara maju mendaftar buku-buku yang dianggap terbaik atau yang dianggap patut direkomendasikan untuk dibaca baik oleh kalangan tertentu atau publik. Adanya publikasi tersebut akan sangat membantu bagi para pelaku seleksi, namun untuk kebutuhan perpustakaan di Indonesia perlu dikaji dengan cermat mengingat keadaan di Indonesia belum tentu sesuai dengan materi buku tersebut. 7. Bibliografi subjek Bibliografi subjek adalah publikasi yang mendaftar judul-judul buku dalam bidang tertentu dan biasanya dikeluarkan oleh perpustakaan di lingkungan tertentu atau lembaga lain baik dari instansi pemerintah maupun swasta. 8. Daftar tambahan koleksi Daftar tambahan koleksi merupakan publikasi yang mendaftar buku- buku yang baru diterima oleh sebuah perpustakaan. Kategori ini tidak bisa diandalkan untuk mendapatkan informasi tentang buku-buku terbaru karena pengolahan buku itu di perpustakaan yang mengeluarkan publikasi sampai terwujudnya daftar itu memakan waktu yang cukup lama.

2.5 Stock Opname