6. Buku-buku terbaik, daftar yang direkomendasikan, dan koleksi inti
Beberapa publikasi dari negara-negara maju mendaftar buku-buku yang dianggap terbaik atau yang dianggap patut direkomendasikan
untuk dibaca baik oleh kalangan tertentu atau publik. Adanya publikasi tersebut akan sangat membantu bagi para pelaku seleksi,
namun untuk kebutuhan perpustakaan di Indonesia perlu dikaji dengan cermat mengingat keadaan di Indonesia belum tentu sesuai dengan
materi buku tersebut.
7. Bibliografi subjek
Bibliografi subjek adalah publikasi yang mendaftar judul-judul buku dalam bidang tertentu dan biasanya dikeluarkan oleh perpustakaan di
lingkungan tertentu atau lembaga lain baik dari instansi pemerintah maupun swasta.
8. Daftar tambahan koleksi
Daftar tambahan koleksi merupakan publikasi yang mendaftar buku- buku yang baru diterima oleh sebuah perpustakaan. Kategori ini tidak
bisa diandalkan untuk mendapatkan informasi tentang buku-buku terbaru karena pengolahan buku itu di perpustakaan yang
mengeluarkan publikasi sampai terwujudnya daftar itu memakan waktu yang cukup lama.
2.5 Stock Opname
Pengembangan koleksi suatu perpustakaan harus didasarkan kepada profil koleksi dan kebutuhan pengguna akan bahan pustaka tersebut. Untuk mengetahui
bagaimana profil koleksi suatu perpustakaan, diperlukan suatu kegiatan pengumpulan data jumlah koleksi bahan pustaka menurut subjek yang sesuai
dengan subjek yang dicakup oleh suatu perpustakaan. Kegiatan ini biasanya disebut dengan stock opname yang secara harfiah
merupakan suatu kegiatan perhitungan kembali koleksi dokumen yang akan dimiliki perpustakaan. Kegiatan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan
diperolehnya profil koleksi, jajaran katalog yang tersusun rapi serta dapat mencerminkan keadaan koleksi suatu perpustakaan karena hal ini dapat
meningkatkan pelayanan kepada pengguna. Agar kegiatan stock opname dapat berjalan lancar dan cepat, sebaiknya perpustakaan tidak melakukan pelayanan
selama kegiatan berlangsung. Menurut Yulia 2009: 8.26, kegiatan stock opname bertujuan untuk:
a. Mengetahui dengan tepat profil koleksi perpustakaan;
b. Mengetahui jumlah dokumen menurut klasifikasi dengan tepat;
c. Menyediakan jajaran katalog yang tersusun rapi, yang mencerminkan
kondisi dokumen;
d. Mengetahui dengan tepat dokumen yang tidak ada katalognya;
e. Mengetahui dengan tepat dokumen yang dinyatakan hilang;
f. Mengetahui dengan tepat kondisi dokumen, apakah dalam keadaan
rusak atau tidak lengkap. Kegiatan stock opname merupakan suatu kegiatan yang memiliki
keuntungan juga kerugiannya. Menurut Yulia 2009: 8.27, Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan stock opname adalah sebagai
berikut: a.
Dapat disusun daftar dokumen yang perlu disaingi karena sudah tidak sesuai lagi baik dari segi subjek, tahun dan kondisi dokumen.
b. Dengan diketahuinya dokumen yang hilang, menunjukkan dokumen
tersebut diminati pengguna. Hal ini sebagi pertimbangan dalam pengadaan dokumen.
c. Dapat diketahui laju kehilangan dokumen di suatu perpustakaan.
d. Dapat diperoleh susunan dokumen yang rapi dan sesuai dengan
urutannya di rak. e.
Dapat dilakukan pembersihan dokumen dari debu dan kotoran laninnya.
Menurut Yulia 2009: 8.27, ada beberapa kerugian apabila kegiatan stock opname dilakukan, yaitu sebagai berikut:
a. Mengurangi kenyamanan bagi para pengguna karena selama kegiatan
semua dokumen yang sedang dipinjam ditagih untuk dikembalikan. b.
Selama kegiatan stock opname,banyak perpustakaan tidak memberikan pelayanannya kepada pengguna.
c. Memerlukan biaya yang relatif mahal.
2.6 Perawatan Bahan Pustaka