3. Kolaborasikan bersama klien untuk menentukan metode mana yang dapat
digunakan untuk mengurangi intensitas nyeri. -
Pertimbangkan hal berikut sebelum memilih metode pereda nyeri yang spesifik, yakni kemauan klien untuk berpartisipasi motivasi, kemampuann
berpartisipasi ketangkasan, penurunan sensorik, hal-hal yang disukai, dukungan orang terdekat, kontraindikasi alergi, masalah kesehatan, biaya
yang dibutuhkan, tingkat kerumitan, tindkan pencegahan, dan kenyamanan. 4.
Beri pereda nyeri yang optimal bersama analgesik yang diresepkan 5.
Kaji respons klien terhadap obat-obatan pereda nyeri 6.
Bantu keluarga berespons positif terhadap pengalaman nyeri klien 7.
Kaji penegtahuan keluarga dan responsnya terhadap nyeri. -
Beri klien kesempatan untuk mendiskusikan ketakutan, kemarahan, dan rasa frustasinya secara pribadi.
- Libatkan keluarga dalam sejumlah prosedur untuk menurunkan nyeri.
8. Berikan informasi kepada klien setelah nyeri hilang atau berkurang
9. Dorong klien untuk mendiskusikan nyeri yang dialami
10. Beri pujian untuk kesabaran klien dan sampaikan padanya bahwa ia telah
mengatasi nyeri dengan baik, tanpa memperhatikan perilaku yang ditujukan klien.
11. Lakukan penyuluhan kesehatan, serta indikasi
- Diskusikan bersama klien dan keluarga mengenai metode nyeri noninvasif
mis, relaksasi, distraksi, masase -
Ajarkan berbagai teknik pilihan pada klien dan keluarga
10. Implementasi A. Tindakan Peredaan Nyeri Nonfarmakologis
1. Distraksi
Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada hal-hal lain sehingga klien akan lupa terhadap
nyeri yang dialami. Misalnya seorang klien sehabis operasi mungkin tidak merasakan nyeri sewaktu melihat pertandingan sepakbola di televisi. Cara
bagaimana distraksi dapat mengurangi nyeri, dapat dijelaskan dengan teori Gate Control. Pada spina cord, sel-sel reseptor yang menerima stimuli nyeri peripheral
dihambat oleh stimulus dari serabut-serabut saraf yang lain. Karena pesanm-pesan
Universitas Sumatera Utara
nyeri menjadi lebih lambat daripada pesan-pesan diversional maka pintu spinal cord yang mengontrol jumlah input ke otak menutup dan pasien merasa nyerinya
berkurang Cummings, 1981:62.
Beberapa teknik distraksi antara lain: bernafas secara pelan-pelan, masase sambil bernafas pelan-pelan, mendengar lagu sambil menepuk-nepukkan jari-jari
atau kaki, atau membayangkan hal-hal yang indah sambil tutup mata. 2. Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman
atau nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri. Ada tiga hal utama yang diperlukan dalam relaksasi yaitu posisi yang tepat, pikiran beristirahat, lingkungan yang
tenang. Posisi tubuh disokong mis, bantal menyokong leher, persendian fleksi, dan otot-otot tidak tertarik mis, tangan dan kaki tidak disilangkan. Untuk
menenangkan pikiran pasien dianjurkan pelan-pelan memandang sekeliling ruangan misalnya melintasi atap turun ke dinding, sepanjang jendela, dll. Untuk
melestarikan wajah klien dianjurkan untuk tersenyum atau membiarkan geraham
bawah kendor.
Steward 1976:959 menjelaskan teknik relaksasi sebagai berikut: 1.
Klien menarik nafas dalam dan mengisi paru-paru dengan udara 2.
Perlahan-lahan udara dihembuskan sambil membiarkan tubuh menjadi kendor dan merasakan betapa nyaman hal tersebut
3. Klien bernafas beberapa kali dengan irama normal
4. Klien bernafas menarik nafas dalam lagi dan menghembuskan pelan-pelan dan
membiarkan hanya kaki dan telapak kaki yang kendor. Minta klien untuk mengkonsentrasikan pikiran klien pada kakinya yang terasa ringan dan hangat
5. Klien mengulang langkah 4 dan mengkonsentrasikan pikiran pada lengan, perut,
punggung dan kelompok otot-otot yang lain 6.
Setelah klien merasa relaks, klien dianjurkan bernafas secara pelan-pelan. Bila nyeri menjadi hebat, klien dapat bernafas secara dangkal dan cepat.
Efek Relaksasi: −
Penurunan nadi, tekanan darah, dan pernafasan −
Penurunan konsumsi oksigen −
Penurunan ketegangan otot
Universitas Sumatera Utara
− Penurunan kecapatan metabolisme
− Peningkatan kesadaran global
− Kurang perhatian terhadap stimulus lingkungan
− Tidak ada perubahan posisi yang volunteer
− Perasaan damai dan sejahtera
− Periode kewaspadaan yang santai, terjaga, dan dalam
3. Hipnosis Diri