Etiologi dan Predisposisi Avulsi Prevalensi Avulsi

2.4 Etiologi dan Predisposisi Avulsi

Avulsi merupakan trauma gigi yang paling merusak disebabkan oleh berbagai etiologi. Dilihat pada usia pertumbuhan dan perkembangan gigi permanen, gigi yang memiliki satu akar seperti insisivus sentralis rahang atas paling sering mengalami trauma. 19 Pada usia 7-9 tahun merupakan kondisi yang paling rentan terjadi avulsi dihubungkan dengan akar pada gigi permanen belum terbentuk sempurna, struktur jaringan periodontal masih longgar dan hubungan akar dengan tulang alveolar masih lemah. Mineral tulang alveolar yang rendah dan kekuatan pegang gigi yang rendah mengkibatkan gaya ekstrusi yang timbul hanya dapat ditahan secara minimal. 8,9 Avulsi gigi dapat disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, perkelahian, terjatuh, kecelakaan olahraga, dan kekerasan yang terjadi pada anak. 12,22 Usia 7-12 tahun terjadinya koordinasi motorik yang membaik sehingga peningkatan aktivitas fisik terjadi, misalnya terjadi kecelakaan di tempat bermain, bersepeda, skateboard, atau olahraga bela diri, sepak bola, bola basket, berenang, dan lomba lari. 3,11 Faktor predisposisi trauma avulsi gigi yaitu adanya maloklusi kelas II divisi 1, overjet 3-6 mm menurut penelitian frekuensi terjadi trauma dua kali lipat dari overjet 0-3 mm, dan overjet lebih dari 6 mm. 11,23

2.5 Prevalensi Avulsi

Prevalensi kasus avulsi pada gigi permanen adalah sebesar 0,5-16 dari seluruh kasus trauma gigi permanen yang ada dan umunya terjadi pada gigi insisivus sentralis maksila. 24 Perbandingan kasus avulsi pada gigi sulung sebesar 7,2 dan pada gigi permanen 16 dari seluruh persentase trauma gigi. 10 Belladonna F.G et.al menunjukkan bahwa insidensi kasus avulsi yang terjadi pada gigi permanen adalah sebesar 34. 25 Bojan P et.al menyatakan bahwa prevalensi kasus avulsi pada rata- rata anak yang berusia 10 tahun 7 bulan adalah sebesar 7.7. 26 Stockwell cited in Bastone E B et.al. menujukkan prevalensi avulsi gigi permanen adalah sebesar 4. 12 Penelitian di Chennai pada tahun 2014 oleh Loo T J et.al dari 77 anak yang pernah mengalami trauma gigi didapat 62,3 prevalensi anak yang pernah mengalami avulsi. 14

2.6 Penanganan Darurat

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 41 104

Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Amplas dan Medan Baru

4 44 69

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

3 30 113

Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Petisah dan Kecamatan Medan Perjuangan.

1 33 117

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 14 104

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 13

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 0 13

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 0 5

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 1 4

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 0 24